Viral, Perempuan Asal Bali Ini Baru Berani Pulang setelah Punya Anak

- Perempuan asal Bali menangis saat pulang karena stigma negatif yang membuatnya takut dan tertekan selama empat tahun.
- Tekanan sosial dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, memicu rasa cemas, stres, hingga depresi berat.
- Dukungan publik menjadi hal yang sangat berarti bagi perempuan tersebut di tengah banyaknya cibiran dan komentar negatif.
Baru-baru ini, sebuah video viral kembali menarik perhatian publik. Unggahan yang dibagikan oleh Ary Kencana di aplikasi Tiktok memuat potongan momen emosional seorang perempuan yang kembali ke kampung halamannya. Meski tampak sederhana, video tersebut rupanya menyimpan cerita mendalam yang berhasil menyentuh hati banyak orang.
Dalam video tersebut memperlihatkan seorang perempuan asal Bali yang menangis sambil menggendong anaknya. Ternyata, selama beberapa tahun terakhir, perempuan itu tidak berani pulang kampung karena belum memiliki anak. Hal ini membuat momen kepulangannya menjadi sangat emosional dan mengundang simpati banyak orang.
Nah, Mama pasti penasaran kan dengan kisah perempuan ini. Berikut, Popmama.com rangkum viral, perempuan asal Bali Ini baru berani pulang setelah punya anak.
Stigma Negatif Membuat Perempuan Ini Tidak Berani Pulang

Dalam unggahan tersebut, tampak seorang perempuan Bali yang menangis sambil menggendong anaknya. Ternyata, perempuan tersebut selama empat tahun tidak berani pulang karena merasa takut dan tertekan. Perempuan tersebut harus menghadapi stigma negatif dari lingkungan yang mencapnya mandul dan sakit-sakitan.
“Sampe saya ga mau pulang,” ujar perempuan tersebut dalam unggahan di aplikasi Tiktok.
Perempuan tersebut mengungkapkan bahwa setelah memiliki anak, ia baru memberanikan diri untuk kembali ke kampung halaman.
Dampak Psikologis yang Bisa Dialami Perempuan Tersebut

Tahukah Mama, tekanan sosial bisa memicu dampak psikologis negatif. Mama akan merasa cemas, stres, hingga depresi berat. Mama akan merasa bahwa Mama gagal atau tidak berharga di mata keluarga maupun masyarakat.
Dalam kasus perempuan Bali ini, tekanan tersebut membuatnya enggan untuk pulang kampung selama empat tahun. Hal ini memperlihatkan bahwa stigma bisa berdampak nyata pada kesehatan mental seseorang.
Butuh kekuatan besar bagi perempuan tersebut untuk akhirnya melawan rasa takut dan kembali ke kampung halaman setelah memiliki anak.
Dukungan Publik Terhadap Perempuan Tersebut

Di tengah banyaknya cibiran, dukungan publik menjadi hal yang sangat berarti. Banyak netizen yang menunjukkan empati dan memberikan dukungan kepada perempuan tersebut. Tidak sedikit juga yang menyayangkan masih adanya orang yang mencibir perempuan yang belum mempunyai anak.
"Parah tu orang-orang yang bilang bekung, sama sakit-sakitan, jahat banget mulutnya," kata @okvviani.
"Manusiakan lah Manusia, Jaga perasaan seseorang minimal empati sedikit, Rahayu Nyame Bali," kata @eponkx.
"Orang" yg bisanya nyinyirin orang yg blm bisa pnya anak, sampe bilang bekung, gak mikir, padahal kalau dia diposisi itu jga pasti sakit," kata @cilukba0212.
Itu dia, viral, perempuan asal Bali Ini baru berani pulang setelah punya anak. Semoga kisah ini bisa membuka mata banyak orang untuk berhenti menghakimi dan mulai saling mendukung, karena setiap perempuan pasti mempunyai perjuangannya sendiri.