Herpes Zoster pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab dan Pengobatannya

Meski tidak berbahaya bagi janin. Mama tetap perlu berhati-hati dengan virus ini

20 Februari 2022

Herpes Zoster Ibu Hamil Gejala, Penyebab Pengobatannya
Twiniversity.com

Saat hamil, sistem kekebalan tubuh perempuan jadi lebih rentan. Mama perlu menjaga kesehatan dengan cara rutin melakukan pemeriksaan ke dokter, menjalani tes dan memenuhi asupan nutrisi yang cukup.

Hal tersebut dilakukan demi mencegah Mama dan janin terkena penyakit berbahaya akibat virus yang bisa kapan saja menyerang tubuh. 

Ibu hamil rentan terhadap semua jenis virus dan salah satunya bisa berisiko tinggi tertular herpes zoster. Herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama dengan yang menyebabkan cacar air. 

Kemungkinan terkena cacar air akan kecil jika Mama pernah mengalaminya. Namun, virus tersebut masih ada di dalam tubuh dan terkadang bisa aktif kembali dalam bentuk herpes zoster atau biasa dikenal dengan cacar ular.

Agar lebih jelas, Popmama.com telah merangkum informasi herpes zoster pada Ibu hamil: gejala, penyebab dan pengobatannya yang dilansir dari Verywell Family. Mari kita simak bersama, Ma.

1. Hal yang harus diketahui mengenai herpes zoster pada ibu hamil

1. Hal harus diketahui mengenai herpes zoster ibu hamil
rd.com

Setelah infeksi primer dari virus varicella-zoster (VZV) yang mengakibatkan Mama terkena cacar air, virus tersebut menetap di tubuh dalam kondisi tidak aktif.

Namun, melansir dari jurnal Kanada yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information jika virus tersebut aktif, maka bisa menyebabkan herpes zoster (HZ). Seseorang yang terkena infeksi herpes zoster biasanya mengalami ruam, nyeri, dan gatal. Nyeri akan tetap ada selama berbulan-bulan setelah ruam mereda.

Sebuah studi yang meneliti 474 perempuan yang didiagnosis dengan herpes zoster selama kehamilan menyatakan bahwa 466 perempuan mengalami kelahiran hidup, 5 di antaranya mengalami keguguran, dan 3 penderita mengalami aborsi terapeutik

Orang lain tidak dapat menularkan penyakit herpes zoster. Tetapi, virus yang telah ada di tubuh mama semenjak terkena cacar air ini sebenanrnya bisa menular ke seseorang dalam bentuk cacar air apabila orang tersebut belum terkena penyakit itu. 

Meskipun herpes zoster tidak berbahaya bagi janin dalam kandungan, tetapi cacar air yang ditimbulkan dari virus ini bisa menyebabkan masalah kesehatan lain. Jadi, jika Mama punya herpes zoster, menjauhlah dari ibu hamil lainnya dan tunggu sampai ruamnya sembuh. Segera temui dokter apabila kondisi herpes zoster yang Mama derita semakin memburuk.

Editors' Pick

2. Gejala herpes zoster pada ibu hamil

2. Gejala herpes zoster ibu hamil
Pexels.com/Pavel Danilyuk

Munculnya ruam merah bisa jadi ciri seseorang terkena infeksi herpes zoster. Biasanya ruam muncul di area kecil di satu sisi tubuh dan paling sering di area wajah, punggung, atau dada. Ruam bisa tampak lepuh berisi cairan sehingga mengakibatkan gatal, terbakar, atau terasa sakit.

Beberapa hari sebelum ruam muncul, biasanya Mama akan merasakan sensasi panas atau geli di bagian di mana infeksi tersebut akan muncul. Kulit mama mungkin terasa mati rasa, geli, gatal, atau sensitif terhadap sentuhan.

Selain itu, gejala lainnya juga bisa menimbulakan nyeri saraf, fotofobia, kelelahan, sakit kepala, meriang, sakit perut, atau demam.

Meskipun gejala ini seringkali tak membuat nyaman ibu hamil, tetapi infeksi herpes zoster tidak berisiko menularkan pada bayi di dalam kandungan.

Perlu diwaspadai, herpes zoster mungkin berisiko menularkan apabila ibu hamil yang sudah terkena cacar belum divaksinasi dan tidak memiliki kekebalan terhadap virus.

3. penyebab herpes zoster pada ibu hamil

3. penyebab herpes zoster ibu hamil
parenting.firstcry.com

Herpes zoster adalah infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster (VZV), virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Setelah seseorang sembuh dari cacar air, virus tersebut tidak aktif di tubuh namun dapat diaktifkan kembali sewaktu-waktu sehingga menyebabkan herpes zoster.

Jika Mama belum pernah menderita cacar air, maka tidak dapat tertular herpes zoster. Herpes zoster itu sendiri tidak menular, tetapi jika seseorang yang tidak memiliki kekebalan terhadap cacar air kemudian terpapar dengan seseorang yang menderita herpes zoster, orang tersebut dapat tertular cacar air.

Semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinan terkena herpes zoster, meskipun virus juga dapat aktif kembali pada orang dengan sistem kekebalan yang lebih rendah.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, sekitar 1 dari setiap 3 orang di Amerika Serikat akan menderita herpes zoster.

4. Pengobatan herpes zoster bagi ibu hamil

4. Pengobatan herpes zoster bagi ibu hamil
Freepik/Bearfotos

Karena herpes zoster adalah infeksi yang disebabkan virus, Mama tidak dapat menyembuhkannya dengan antibiotik. Tetapi, penderita dapat menggunakan obat antivirus untuk mempersingkat masa sakit dan mengurangi gejalanya.

Ada tiga antivirus yang biasanya digunakan untuk mengobati herpes zoster:

  • Asiklovir
  • Valasiklovir
  • Famsiklovir

Sebagian besar, antivirus ini aman digunakan selama kehamilan, terutama jika ada kemungkinan risiko bagi ibu atau bayi jika tidak mengobati infeksi virus.

Meskipun herpes zoster sendiri tidak berbahaya bagi Mama dan janin, beberapa gejalanya terutama bila parah atau berkepanjangan bisa berbahaya. Demam dan dehidrasi, misalnya, dapat menyebabkan komplikasi kehamilan.

Mama mungkin juga perlu berbicara dengan dokter tentang bolehkah meminum pereda nyeri acetaminophen. Obat ini dianggap aman digunakan selama kehamilan untuk menghilangkan rasa sakit dan demam, tetapi dokter mungkin mengizinkan Mama untuk menggunakan pilihan penghilang rasa sakit lainnya, seperti patch lidokain atau analgesik topikal.

Beberapa perawatan umum untuk mengatasi nyeri saraf seperti antikonvulsan dan antidepresan, mungkin tidak direkomendasikan oleh dokter bagi ibu hamil.

Pengobatan rumahan lainnya untuk gatal-gatal, seperti antihistamin, oatmeal koloid, dan kompres dingin umumnya aman digunakan selama kehamilan, tetapi yang paling baik adalah berkonsultasi dengan dokter ya, Ma jika memiliki pertanyaan atau masalah dengan infeksi ini.

5. Pencegahan herpes zoster

5. Pencegahan herpes zoster
Freepik/freepik

Tak ada cara untuk mencegah herpes zoster sebab VZV tidak bisa dikontrol apakah akan aktif kembali di tubuh atau tidak. Namun, mengutip dari kominfo.go.id ada vaksin herpes zoster yang tersedia di Indonesia khususnya bagi orang dewasa dan lansia untuk mengurangi risiko terkena infeksi tersebut.

Banyak orang dewasa yang lebih tua dan orang dengan gangguan imun memilih untuk divaksinasi agar mencegah berbagai infeksi termasuk herpes zoster.

Namun, dokter biasanya tidak merekomendasikan vaksinasi herpes zoster selama kehamilan. Tetapi jika Mama belum hamil dan berencana untuk hamil dalam waktu dekat, Mama bisa mendapatkan vaksinasi.

Jika Mama mempunyai gangguan imun, kosultasikan dengan dokter untuk melakukan perawatan terhadap kondisi Mama dan menjaga sistem kekebalan tubuh berfungsi sebaik mungkin selama kehamilan. Penting juga untuk memantau tingkat stres dan kecemasan.

Terakhir, meski menerima vaksin cacar air saat masih kanak-kanak tidak sepenuhnya mencegah seseorang terkena herpes zoster, namun hal ini sangat membantu.

Sebuah studi tahun 2019 di Pediatrics menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima vaksin cacar air 78 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terkena herpes zoster atau cacar ular.

Kalau saat kecil Mama telah menerima vaksin cacar air, kemungkinan risiko terkena herpes zoster akan berkurang.

Demikianlah penjelasan mengenai herpes zoster pada Ibu hamil: gejala, penyebab dan pengobatannya. Semoga informasi ini dapat bermanfaat ya, Mama.

Baca juga : 

The Latest