10 Artis yang Berhasil Hamil setelah Berkali-kali Program Bayi Tabung

Perjuangan panjang selama tujuh tahun pernikahan dan tujuh kali IVF. Aktris dan model senior Aline Adita mengumumkan kabar kehamilan pertamanya setelah menjalani tujuh kali program bayi tabung (IVF) selama tujuh tahun pernikahannya bersama James Midgley. 

Di usianya yang kini 44 tahun, kehamilan ini menjadi buah manis dari perjuangannya yang tak kenal lelah. Ia menyebut angka tujuh sebagai lambang penyelesaian dan awal yang baru dalam hidup mereka. Ungkapan syukur dan perjalanan spiritual meningkatkan kekuatan dirinya

Dalam caption di Instagram pribadinya, Aline menulis:

“Seven is the number of completion… and in the seventh year of marriage and seventh round of IVF, GOD wrote a new beginning. He makes everything beautiful in His time — and this is our time,” ujar Aline Adita dalam caption unggahannya. 

Ia juga menyampaikan bahwa setiap air mata dan doa yang dipanjatkan telah didengar oleh Tuhan, menjadikan perjalanan ini bukan hanya usaha medis, tapi juga spiritual yang menguatkan jiwa.

Setelah menanti selama 7 tahun pernikahan, Asmirandah dan suaminya, Jonas Rivanno, memutuskan mengambil langkah program bayi tabung untuk memiliki anak. Awalnya mereka berkonsultasi pada Februari 2020 dan memulai IVF pada 7 Maret 2020. 

Tak butuh waktu lama, di akhir April yang sama, tepatnya tanggal 29 April, Asmirandah dinyatakan positif hamil hanya dalam waktu sekitar dua bulan setelah program dimulai. Ia bahkan berharap hadiah ini datang sebagai rahmat Tuhan di tengah masa pandemi Covid‑19 yang menuntut pasien untuk sabar dan bijak menunda prosedur medis demi keselamatan. 

Selama menjalani IVF dan kehamilan awal, Asmirandah sangat menjaga gaya hidup sehat menghindari junk food, minuman kemasan, menjaga pola makan bergizi, dan menghindari stres. Menurut dokter, menjaga tubuh tetap sehat dan rileks menjadi kunci suksesnya proses bayi tabung tersebut 

Anak pertama Asmirandah dan Jonas Rivanno diberi nama Chloe Emanuelle van Wattimena yang lahir pada 25 Desember 2020, tepat di Hari Natal sebagai kado terindah setelah penantian panjang selama tujuh tahun.

Perjalanan Chrissy Teigen dan suaminya, John Legend, untuk memiliki anak bukan tanpa halangan. Sejak awal pernikahan, mereka memutuskan menjalani IVF untuk punya anak. Percobaan pertama mereka gagal, dan Teigen menceritakan bahwa hal itu sangat menghancurkan hati. Ia merasa bersalah seolah melakukan kesalahan kecil sampai dirinya yang disalahkan. 

Tapi ia tidak menyerah. Setelah mengalami kegagalan, Chrissy sempat mencoba akupuntur sebelum melanjutkan IVF. Dalam percobaan kedua, muncullah keajaiban dari kehamilan pertama mereka, Luna Simone, lahir pada April 2016. Dua tahun kemudian, anak kedua mereka, Miles Theodore, lahir pada Mei 2018, juga dari batch embrio hasil IVF yang sama. 

Sayangnya, di tengah kebahagiaan, mereka mengalami kehilangan tragis, di mana kehamilan ketiga, kandungannya berhenti di usia sekitar 20 minggu pada September 2020. Awalnya disebut keguguran, kemudian Teigen mengungkap bahwa itu adalah keputusan medis untuk menyelamatkan nyawanya dalam kondisi kehamilan yang tidak memungkinkan. 

“We are shocked and in the kind of deep pain you only hear about, the kind of pain we’ve never felt before,” ujar Chrissy di Instagramnya.

Namun, setahun setelah kehilangan tersebut, di Februari 2022 Chrissy memulai kembali IVF. Ia mengaku tidak masalah dengan suntikan hormonal dan segalanya demi harapan untuk mendapatkan momongan lagi. Hingga pada Agustus 2022, berita bahagia akhirnya datang, Chrissy hamil anak ketiga mereka, Esti Maxine Stephens, dilahirkan pada Januari 2023. 

Tak berhenti di situ, beberapa bulan setelah kelahiran Esti, mereka menyambut anggota keluarga keempat, Wren Alexander Stephens, melalui surrogate bernama Alexandra setelah transfer IVF ulang. Meski transfer pertama gagal, yang kedua berhasil dan membawa kebahagiaan baru untuk keluarga mereka. 

Kini keluarga kecil mereka lengkap Luna, Miles, Esti, dan Wren, yang semua lahir lewat proses penuh harapan dan kerja keras medis. Chrissy dan John sering menyebut anak ketiga dan keempat sebagai pelengkap hati setelah perjalanan panjang berliku menuju kebahagiaan keluarga mereka. 

Perjalanan Celine Dion menjadi seorang ibu tak serta-merta mudah. Baginya dan suami René Angélil, perlu perjuangan panjang dan berliku demi hadirnya momongan. Pasangan ini menjalani beberapa siklus IVF sebelum akhirnya berhasil punya anak. Setelah kelahiran René‑Charles pada 25 Januari 2001 lewat siklus IVF pertama yang berhasil, Celine kembali berusaha untuk menambah anak. Tapi setelah beberapa kegagalan dan bahkan pengalaman keguguran pada tahun 2009. 

Namun, ia tak menyerah begitu saja, pada usaha keenamnya di sekitar tahun 2010, kehamilan akhirnya datang kembali. Ia mengumumkan bahwa sedang mengandung kedua kembar, hingga akhirnya Nelson dan Eddy pada 23 Oktober 2010 di usia Celine 42 tahun.

Kelahiran bayi kembar itu menjadi momen penuh haru dan rasa syukur. Nelson dan Eddy lahir melalui operasi caesar, masing-masing pada pukul 11:11 dan 11:12 pagi, dengan berat sekitar 2,3 kg. Celine sendiri mengakui bahwa proses kelahiran dan merawat bayi kembar sungguh menantang. Hingga pada saat ini, ketiga anaknya  René‑Charles, Nelson, dan Eddy menjadi pusat kehidupan Celine Dion. 

Hanum Salsabiela Rais, penulis dan politikus muda, yang melewati perjalanan panjang hingga bisa menjadi ibu. Setelah hampir 11 tahun menikah, ia menghadapi berbagai tantangan seperti kegagalan IVF, inseminasi berulang, terapi infertilitas, hingga masalah spiritual dan mental karena tekanan sosial. Semua itu ia tuliskan secara jujur dalam buku I Am Sarahza yang sangat menyentuh. 

Ia sudah menjalani setidaknya 6 kali program bayi tabung (IVF) dan 4–5 kali inseminasi, ditambah puluhan terapi alternatif, sebelum akhirnya berhasil hamil lewat IVF yang keenam. Upaya itu membuahkan hasil pada Desember 2016 ketika anak pertamanya, Sarahza Reashira, lahir ke dunia. 

Lebih daripada sekadar pencapaian medis, perjalanan Hanum juga diwarnai pergulatan emosional dan spiritual. Ia sempat mengalami depresi berat, menutup diri dari dunia luar, dan menemukan kekuatan baru lewat doa, menulis, dan dukungan sang suami serta keluarga. Dukungan finansial dari royalti bukunya bahkan digunakan untuk biaya bayi tabung yang mahal sekali, sekitar Rp 40–50 juta per siklus. 

Michelle Obama dan suaminya, Barack Obama, menghadapi tantangan besar saat mencoba memiliki anak. Setelah merasakan kegembiraan positif hamil, Michelle mengalami keguguran yang meninggalkan luka mendalam di hatinya. Ia mengaku merasa kehilangan dan sendirian, bahkan merasa seperti gagal, karena minimnya pembicaraan terbuka tentang keguguran pada waktu itu. 

Kesadaran bahwa biological clock is real dan produksi sel telur terbatas, membuat Michelle berpikir lebih serius soal peluangnya, terutama ketika usianya menginjak sekitar 34–35 tahun. Dari situ, mereka memutuskan untuk menjalani program IVF demi mewujudkan impian menjadi orangtua. 

Dalam proses IVF tersebut, Michelle mengurus sebagian besar prosedur sendiri, seperti menyuntik hormon demi mendukung kesiapan tubuhnya. Barack saat itu sibuk dengan tugasnya di legislatif negara bagian, jadi Michelle sering merasa sendirian namun kuat dalam menjalani proses medis tersebut. 

Dengan kegigihannya mengusahakan impiannya menjadi orangtua, setelah itu terbayarkan oleh hasil yang luar biasa lewat IVF, hingga akhirnya mereka dikaruniai dua putri yang bernama Malia lahir pada 1998 dan Sasha lahir pada 2001. Menurutnya, keberhasilan ini menjadi titik balik, bukan hanya soal medis, tapi juga soal harapan dan keberanian untuk berbicara tentang kesulitan yang selama ini tabu. 

Michelle juga menyempatkan diri membahas pengalaman ini dalam bukunya Becoming, serta dalam wawancara di Good Morning America, dengan tujuan membuka ruang percakapan sehat soal keguguran dan IVF agar banyak perempuan tidak merasa sendirian lagi. 

Perjalanan Olivia Allan menuju kehamilan pertamanya tidaklah mudah. Istri dari Denny Sumargo ini harus melewati tiga kali keguguran yang sangat menguras emosi. Mulai dari keguguran di usia kandungan 10 minggu, kehilangan janin karena masalah organ, hingga kegagalan program IVF di Malaysia karena kantung kehamilan kosong. Semua pengalaman itu sempat membuat Olivia ragu apakah dirinya bisa hamil kembali.

Namun, ia dan Denny tidak menyerah. Mereka mencoba lagi menjalani program IVF, kali ini di Indonesia. Untuk mendukung keberhasilan, Denny bahkan ikut mengubah gaya hidup agar kualitas spermanya lebih baik. Perlahan tapi pasti, usaha mereka membuahkan hasil, dan Olivia akhirnya dinyatakan hamil!

Lalu karena pernah mengalami keguguran di trimester pertama, pasangan ini memilih merahasiakan kehamilan hingga usia kandungan memasuki bulan ke-6. Dan pada akhirnya, Olivia melahirkan pada 27 Juli 2024 melalui operasi caesar dengan metode ERACS. Putri mereka diberi nama Gabriella Allan Sumargo, atau akrab dipanggil Biel. Tentunya kelahiran ini disambut penuh haru oleh keduanya setelah perjalanan panjang dan penuh perjuangan selama kurang lebih empat tahun menikah. 

Setelah hampir sembilan tahun menikah, Rianti Cartwright dan suaminya, Cassanova Alfonso, memutuskan memulai program bayi tabung di tahun 2019. Saat itu usia Rianti memasuki 37 tahun, dan setelah mempertimbangkan berbagai hal, mereka langsung memilih menjalani IVF sebagai langkah yang dirasa paling tepat. 

Pada percobaan IVF pertama, Rianti menjalani transfer dua dari tiga embrio yang tersedia, namun belum berhasil. Tak patah semangat, ia dan sang suami memberi jeda sekitar tiga bulan, mempersiapkan diri kembali secara fisik dan mental, sebelum mencoba lagi pada November 2019. Kali ini, usaha mereka membuahkan hasil dan pada akhirnya Rianti dinyatakan hamil.

Kabar bahagia ini sempat mereka jaga selama beberapa waktu, hingga kehamilan memasuki masa yang lebih aman. Lalu pada 25 Juli 2020, lahirlah putri pertama mereka, Cara Rose Kanaya Nainggolan, yang disambut dengan penuh haru dan sukacita setelah perjalanan panjang penuh penantian.

Rianti pun membagikan kisahnya lewat media sosial dan vlog, menyebut bahwa keberhasilan ini bukan hanya soal prosedur medis, tapi juga berkat kekuatan doa dan dukungan dari orang-orang terdekat. Baginya, ini adalah keajaiban yang patut disyukuri setiap hari.

Tya Ariestya adalah salah satu artis Indonesia yang terbuka tentang perjuangannya menghadapi PCOS (sindrom ovarium polikistik) dan keberhasilannya lewat IVF. Sejak menikah pada 2014, ia memang didiagnosis mengalami PCOS, sebuah kondisi yang memengaruhi kesuburan dan membuat proses ovulasi menjadi sulit atau tidak rutin. Namun, pada siklus bayi tabung pertamanya di akhir 2015, Tya berhasil hamil dan melahirkan anak pertama, Muhammad Kanaka Ratinggang. 

Begitu senangnya, ia dan suami, sehingga sempat berencana langsung memberi calon adik untuk Kanaka. Akan tetapi di percobaan kedua pada awal 2018, hasilnya belum berhasil meskipun embrio masih terdapat cadangan embrio. Namun, Tya tak menyerah dan melanjutkan ke siklus ketiga pada pertengahan 2018, dengan stimulasi obat hormon lebih intens. Kali ini doa dan usaha itu kembali berbuah manis. Hingga Muhammad Kalundra Ratinggang lahir pada bulan April 2019 sebagai anak kedua mereka. 

Tya mengungkap bahwa proses IVF bukan sekadar medis, ia perlu disiplin dalam jadwal suntikan, menjaga pola makan khusus bagi penderita PCOS, menghindari makanan tinggi karbohidrat atau lemak, serta rutin bergerak dan olahraga ringan agar tubuh tetap fit. Dari pengalaman aktivisme taekwondo, Tya sadar pentingnya mental kuat dan disiplin fisik dalam menjalani proses ini. 

Ia pernah bilang bahwa: 

“Percobaan pertama sudah langsung berhasil, jadi semakin semangat untuk mencoba lagi."

Meski kegagalan sempat datang di siklus kedua, tekad mereka justru menguat dan membuahkan hasil di siklus ketiga dan menjadi tanda bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil. 

Perjalanan Zaskia Sungkar dan suaminya, Irwansyah, untuk memiliki anak bukan hal yang mudah meski telah menikah selama hampir sepuluh tahun. Mereka sudah menjalani berbagai usaha reproduksi sejak awal pernikahan,  termasuk inseminasi dan bahkan mempertimbangkan IVF di Belanda sebelum akhirnya memilih program di Indonesia. 

Tahun 2017 membawa tantangan berat bagi Zaskia. Ia harus menjalani operasi untuk mengangkat fibroid dan endometriosis di rahimnya, kondisi yang membuat proses kehamilan menjadi lebih sulit. Pada 2020, sebelum melakukan embrio transfer, ia juga menjalani operasi untuk mengangkat polip rahim. Setelah pemulihan, barulah program bayi tabung dijalankan.

Berbeda dari sebuah cerita biasa, perjalanan mereka dipenuhi sisi spiritual yang kuat. Zaskia mengungkapkan bahwa ia sering bangun malam untuk sujud dan menangis memanjatkan doa dengan keyakinan yang ia pegang teguh sebagai kekuatan di tengah semua usaha medis yang dijalaninya. 

Setelah proses panjang dan penantian, di akhir Maret 2021 lahirlah anak pertama mereka, Ukkasya Muhammad Syahki, melalui program bayi tabung. Sebuah momen yang disambut sukacita setelah perjuangan panjang selama sepuluh tahun

Dan pada tahun ini 2025, kisah perjuangan itu belum usai. Meskipun pasangan ini telah mengadopsi bayi perempuan bernama Humaira, mereka memutuskan melanjutkan usaha memiliki anak kedua. Saat ini program bayi tabung untuk anak keduanya masih berlangsung.

Nah, itu tadi sejumlah artis yang akhirnya berhasil hamil setelah berkali-kali program bayi tabung. Meskipun banyak rintangan, namun tetap setiap usaha tidak pernah menghianati hasilnya, 

Semoga perjuangan para artis ini bisa menginspirasi Mama dan keluarga.