Mengalami keguguran
Bolehkah Ibu Hamil Angkat Galon Air?

Selama kehamilan, tubuh mama mengalami banyak perubahan yang membuat aktivitas sehari-hari perlu dilakukan dengan lebih hati-hati. Ada beberapa kegiatan yang sebaiknya dihindari demi menjaga keselamatan ibu dan janin.
Salah satunya adalah mengangkat beban berat karena bisa menimbulkan tekanan pada bagian perut dan punggung. Mengangkat galon air mungkin terlihat ringan, namun bisa menjadi aktivitas berisiko saat hamil.
Tubuh yang lebih cepat lelah dan mudah mengalami cedera membuat Mama perlu membatasi gerakan fisik tertentu. Tak sedikit ibu hamil yang akhirnya bertanya-tanya, apakah mengangkat galon air masih tergolong aman.
Berikut Popmama.com telah rangkum mengenai bolehkah ibu hamil angkat galon air? Yuk, simak selengkapnya, Ma!
1. Bolehkah ibu hamil angkat galon air?

Ibu hamil sebaiknya tidak mengangkat beban yang melebihi 10 kilogram. Beban yang terlalu berat berisiko menimbulkan cedera pada punggung serta memberi tekanan pada perut, yang bisa memicu kontraksi atau gangguan selama kehamilan.
Galon air dengan bobot sekitar 19 liter (setara ±19 kg) bukan termasuk benda yang ringan. Mengangkatnya dapat memberikan tekanan berlebih pada bagian punggung bawah, perut, hingga otot dasar panggul. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, risiko seperti nyeri otot, kontraksi dini, atau bahkan perdarahan bisa saja terjadi. Oleh karena itu, ibu hamil tidak disarankan untuk mengangkat galon.
2. Risiko mengangkat beban berat saat hamil

Mengangkat beban berat menjadi salah satu hal yang perlu dihindari karena bisa menimbulkan dampak serius bagi kehamilan. Berikut beberapa risiko yang dapat terjadi jika ibu hamil mengangkat beban berat:
Mengangkat beban berat selama kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya keguguran, terutama pada trimester pertama saat kondisi janin masih sangat rentan. Pada tahap awal kehamilan, tubuh belum cukup kuat untuk menahan tekanan berlebih dari aktivitas fisik berat.
Bayi lahir prematur
Mengangkat benda berat bisa memicu gangguan pada otot perut dan area sekitar rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan kontraksi sebelum waktunya, yang jika tidak segera ditangani, berisiko membuat bayi lahir lebih awal atau prematur.
Cedera pada otot atau ligamen
Salah satu efek samping yang paling sering dialami adalah cedera otot, terutama nyeri di bagian punggung. Hal ini biasanya disebabkan oleh teknik mengangkat yang kurang tepat, dan bisa sangat mengganggu aktivitas harian ibu hamil.
Risiko jatuh karena keseimbangan terganggu
Selama kehamilan, perubahan hormon membuat sendi dan jaringan pendukung di area panggul menjadi lebih lemah. Kondisi ini bisa memengaruhi keseimbangan tubuh Mama, sehingga mengangkat beban berat berpotensi menyebabkan jatuh atau terpeleset.
3. Hal yang harus dihindari saat mengangkat beban berat selama kehamilan

Agar terhindar dari cedera dan risiko kesehatan lainnya, ibu hamil sebaiknya menghindari beberapa kebiasaan saat mengangkat atau membawa beban berat. Berikut hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan:
Hindari mengangkat beban berat langsung dari lantai tanpa posisi tubuh yang tepat.
Hindari membawa barang di atas kepala karena bisa mengganggu keseimbangan.
Hindari mengangkat beban hanya dengan satu tangan karena dapat menyebabkan tubuh tidak seimbang.
Hindari mengangkat barang dalam ruang sempit yang membatasi gerakan tubuh.
Hindari menggendong anak yang sedang aktif bergerak atau meronta.
Gunakan alas kaki yang aman dan tidak licin saat mengangkat barang untuk mencegah risiko tergelincir.
4. Cara aman mengangkat galon air saat hamil

Jika Mama memang terpaksa harus mengangkat galon saat hamil, ada beberapa hal penting yang wajib diperhatikan agar tetap aman. Pasalnya, mengangkat beban berat tanpa cara yang tepat bisa membahayakan kondisi ibu dan janin. Untuk meminimalkan risiko, berikut beberapa tips aman yang bisa dilakukan:
Posisikan tubuh lebih rendah dengan menekuk lutut secara perlahan, bukan membungkuk.
Pastikan punggung tetap tegak, dan gunakan kekuatan kaki saat mengangkat, bukan menarik dari punggung.
Pegang galon sedekat mungkin dengan tubuh agar beban lebih stabil.
Hindari gerakan memutar saat mengangkat karena bisa melukai otot perut dan punggung.
Manfaatkan alat bantu seperti troli atau mintalah bantuan orang lain jika memungkinkan.
Jangan mengangkat galon saat tubuh terasa lelah, perut terasa kencang, atau sedang nyeri.
Nah, itu dia rangkuman mengenai bolehkah ibu hamil angkat galon air. Semoga informasinya dapat membantu, ya, Ma!



















