Penyebab Kematian Ibu Hamil di Jatim Tinggi
Ada 500 lebih kasus kematian ibu hamil di Jatim selama 2022
1 Desember 2022

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Angka kematian ibu hamil di Jawa Timur masih tinggi, bahkan tertinggi di Indonesia. Ada 500 lebih kasus kematian ibu hamil di Jatim selama tahun 2022.
Menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, Dr dr Sutrisno SpOG(K), kebanyakan kematian ibu hamil di Jatim berusia 35 tahun ke atas. Namun, ada juga yang berusia lebih muda.
Walaupun kasus kematian ibu hamil di Jatim tak setinggi tahun 2021, kondisi ini tentu menjadi kekhawatiran dan tantangan bagi IDI Jawa Timur.
Untuk lebih lengkapnya, berikut Popmama.comtelah merangkum mengenai penyebab kematian ibu hamil di Jatim tinggi. Kita simak, yuk, Ma!
Editors' Pick
1. Preeklamsia merupakan faktor utama penyebab kematian ibu hamil di Jatim tinggi
Menurut Dr dr Sutrisno SpOG(K), preeklamsia menjadi salah satu faktor utama penyebab kematian ibu hamil di Jatim tinggi.
Preeklamsia merupakan komplikasi kehamilan yang ditandai dengan gangguan pada organ dalam tubuh ibu hamil seperti tekanan darah tinggi, adanya kandungan protein di dalam urine, dan disfungsi organ.
Umumnya, preeklamsia dialami oleh seorang calon ibu di kehamilan pertamanya. Namun, komplikasi ini ternyata juga bisa berisiko terjadi pada kehamilan berikutnya.
Jika tak segera terdeteksi dan ditangani secara serius, preeklamsia dapat memicu gagal ginjal, eklamsia, bahkan kematian.
2. Pendarahan menjadi faktor kedua penyebab kematian ibu hamil di Jatim tinggi
Selain preeklamsia, pendarahan juga menjadi penyebab angka kematian ibu hamil di Jatim tinggi, Ma.
“Sekitar 40% akibat preeklamsia. Kedua, karena pendarahan,” ujar Dr dr Sutrisno SpOG(K).
Pendarahan selama kehamilan dapat memicu masalah serius, seperti pendarahan implantasi, keguguran, kehamilan molar, kehamilan ektopik, dan yang paling parah dapat mengakibatkan kematian.