Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Penyebab Darah Keluar saat Hamil 3 Bulan tapi Tidak Sakit

Freepik/senivpetro
Freepik/senivpetro
Intinya sih...
  • Perdarahan normal pada trimester pertama kehamilan tidak selalu berbahaya.
  • Penyebab perdarahan tanpa rasa sakit antara lain perubahan serviks, polip serviks, implantasi yang terlambat, dan infeksi ringan.
  • Keguguran, kehamilan ektopik, kehamilan molar, plasenta previa, dan solusio plasenta dapat menyebabkan perdarahan berbahaya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat masa kehamilan, ibu hamil menjadi lebih waspada terhadap apa pun yang terjadi dalam tubuh. Salah satu hal yang membuat ibu hamil cemas adalah darah keluar, terutama di usia kehamilan 3 bulan. 

Keluarnya darah saat awal kehamilan tidak selalu menandakan sesuatu yang berbahaya. Dalam beberapa kasus, keluarnya darah saat hamil muda bisa terjadi tanpa disertai rasa sakit dan masih tergolong normal.

Meski begitu, penting bagi ibu untuk memahami berbagai kemungkinan penyebabnya, mulai dari perubahan pada serviks, infeksi ringan, hingga faktor lain yang perlu diwaspadai. Dengan mengetahui penyebab darah keluar saat hamil 3 bulan tapi tidak sakit, ibu hamil bisa lebih tenang sekaligus tahu kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan diri ke dokter.

Berikut Popmama.com sudah rangkum mengenai penyebab darah keluar saat hamil 3 bulan tapi tidak sakit. Yuk, disimak! 

Perdarahan saat Hamil 3 Bulan

Freepik/diana.grytsku
Freepik/diana.grytsku

Pada trimester pertama kehamilan, perdarahan ringan atau keluarnya bercak darah normal terjadi pada ibu hamil. Hal ini bukan berarti pertanda bahaya, karena ibu hamil tetap dapat menjalani kehamilan yang sehat meskipun mengeluarkan bercak darah saat awal kehamilan.

Perdarahan ringan yang terjadi tidak menyebabkan rasa sakit pada ibu hamil. Ini dapat disebabkan oleh hubungan seksual, infeksi, atau perubahan pada serviks. Perdarahan tidak tergolong berbahaya apabila darah yang keluar sedikit, berwarna merah muda atau cokelat, dan tidak disertai kram hebat. 

Namun, ibu hamil tetap perlu konsultasi kepada dokter untuk menyingkirkan kemungkinan komplikasi serius, seperti keguguran.

Penyebab Perdarahan saat Hamil 3 Bulan Tanpa Rasa Sakit

Penyebab Darah Keluar saat Hamil 3 Bulan tapi Tidak Sakit (4).jpg
Freepik/jcomp

Meskipun perdarahan ringan atau bercak darah saat usia 3 bulan kehamilan adalah hal normal, tapi penting untuk mengetahui penyebabnya. Berikut beberapa kemungkinan penyebab perdarahan saat hamil 3 bulan tanpa rasa sakit:

  1. Perubahan serviks

    Selama masa kehamilan, aliran darah menuju leher rahim meningkat sehingga jaringan serviks menjadi lebih lembut dan sensitif. Karena itu, aktivitas ringan seperti berhubungan intim atau menjalani pemeriksaan dalam dapat menyebabkan perdarahan ringan.

  2. Polip serviks

    Polip serviks merupakan pertumbuhan jinak di area leher rahim yang mudah berdarah, terutama jika tergesek. Kondisi ini lebih sering terjadi selama kehamilan karena pengaruh peningkatan hormon estrogen dan aliran darah di sekitar serviks.

  3. Implantasi yang terlambat

    Dalam beberapa kasus, proses penempelan embrio ke dinding rahim (implantasi) bisa terjadi sedikit lebih lambat dari biasanya. Hal ini bisa menyebabkan munculnya bercak darah ringan meski usia kehamilan sudah memasuki minggu ke-10 hingga ke-12.

  4. Infeksi ringan

    Infeksi pada vagina atau serviks juga bisa menimbulkan flek atau bercak darah tanpa disertai rasa sakit. Biasanya, kondisi ini disertai tanda lain seperti keputihan yang tampak tidak normal atau berbau.

Penyebab Perdarahan pada Awal Kehamilan

Penyebab Darah Keluar saat Hamil 3 Bulan tapi Tidak Sakit.jpg
Freepik/8 photo

Perdarahan atau bercak darah pada trimester pertama merupakan hal yang umum. Sebagian ibu hamil mengalami perdarahan dalam 12 minggu pertama kehamilan. Berikut adalah beberapa penyebab perdarahan pada trimester awal kehamilan, dilansir dari Cleveland Clinic:

  • Perdarahan implantasi yang terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim.

  • Perubahan hormonal

  • Perubahan pada serviks yang semakin sensitif karena berubah dan bersiap untuk kehamilan. Hal ini dapat menyebabkan perdarahan lebih mudah.

  • Kehamilan molar, ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di rahim, tetapi yang terbentuk adalah tumor, bukan janin. 

  • Terbentuknya darah di antara kantung ketuban dan dinding rahim biasanya akan hilang tanpa menyebabkan komplikasi, atau disebut hematoma subkorionik.

  • Polip serviks

  • Infeksi, seperti klamidia, gonore, atau infeksi saluran kemih dapat menyebabkan perdarahan ringan. 

  • Keguguran atau kehilangan kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu. 

Perdarahan yang Berbahaya bagi Kehamilan

Freepik/user15285612
Freepik/user15285612
  1. Keguguran

    Keguguran merupakan penyebab umum perdarahan pada awal kehamilan, yang biasa terjadi sebelum kehamilan usia 20 minggu. Tidak seperti flek normal, keguguran biasanya ditandai dengan keluarnya jaringan yang menyerupai gumpalan darah dari vagina dan disertai kram dan nyeri perut bagian bawah. 

  2. Kehamilan ektopik

    Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel dan tumbuh di luar rahim, biasanya di tuba falopi. Sel telur yang telah dibuahi harus dikeluarkan untuk mencegah potensi perdarahan hebat.

    Perdarahan yang disebabkan oleh kehamilan ektopik tergolong perdarahan berat. Gejala tambahan yang mungkin mulai muncul sekitar minggu keenam kehamilan, seperti nyeri di perut bagian bawah, nyeri di ujung bahu, dan rasa tidak nyaman saat buang air kecil atau besar.

  3. Kehamilan molar

    Pada kehamilan molar, sel telur yang telah dibuahi berkembang menjadi jaringan abnormal, bukan menjadi embrio. Pertumbuhan abnormal ini dapat menyebabkan perdarahan selama trimester pertama. Kondisi ini memerlukan intervensi medis secepatnya untuk mencegah komplikasi serius, seperti kanker.

  4. Plasenta previa

    Plasenta previa adalah salah satu penyebab perdarahan pada akhir kehamilan dan memerlukan pemantauan medis yang ketat. Kondisi ini terjadi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks, yaitu pintu masuk ke jalan lahir.

  5. Solusio plasenta

    Plasenta melekat pada dinding rahim untuk memasok nutrisi dan oksigen bagi bayi selama kehamilan. Namun, pada solusio plasenta, sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum lahir. Kondisi ini dapat mengganggu suplai nutrisi dan oksigen bayi, serta menyebabkan perdarahan hebat pada ibu.

Cara Menangani Perdarahan yang Terjadi

Penyebab Darah Keluar saat Hamil 3 Bulan tapi Tidak Sakit (3).jpg
Freepik

Beberapa penanganan untuk perdarahan vagina selama kehamilan dapat meliputi:

  • Beristirahat dengan duduk atau tiduran, hindari berdiri terlalu sering.

  • Minum air putih yang banyak

  • Menghindari hubungan seksual.

  • Menghindari melakukan aktivitas berat, seperti bepergian dan olahraga berat.

  • Jika perdarahan berat atau dirasa mengkhawatirkan, lakukan rawat inap di rumah sakit. 

  • Menggunakan panty liner atau pembalut untuk menahan perdarahan.

Nah, itulah penjelasan mengenai penyebab darah keluar saat hamil 3 bulan tapi tidak sakit. Jaga kesehatan selalu, ya, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Cara Kembali Langsing setelah Melahirkan untuk Mama dengan Asam Urat

13 Nov 2025, 08:00 WIBPregnancy