“Sejak awal kehamilan, hormon mulai mempersiapkan payudara agar siap untuk proses menyusui,” jelas Mary Jane Minkin, MD, profesor klinis obstetri dan ginekologi di Yale University School of Medicine sekaligus penulis A Woman’s Guide to Sexual Health.
7 Perubahan yang Terjadi pada Payudara selama Kehamilan

- Pertumbuhan payudara yang signifikan
- Payudara terasa lebih berat dan padat
- Terasa lebih sensitif dan nyeri
Perubahan pada payudara adalah salah satu tanda awal kehamilan yang paling sering disadari ibu hamil. Hanya dalam waktu satu hingga dua minggu setelah pembuahan, ukuran, bentuk, hingga warna payudara, areola, dan puting bisa terlihat berbeda.
Berikut Popmama.com siap membahas lebih lanjut mengenai beberapa perubahan yang terjadi pada payudara selama kehamilan, mengutip dari laman Parents.
1. Pertumbuhan payudara yang signifikan

Bukan cuma perut yang berkembang selama kehamilan, tetapi juga payudara. Sejak trimester pertama, jaringan lemak dan aliran darah ke payudara mulai meningkat. Hal ini membantu saluran susu dan kelenjar susu tumbuh lebih besar.
Penelitian menunjukkan bahwa volume payudara dapat meningkat rata-rata 96 milliliter selama kehamilan. Hanya enam minggu setelah hamil, banyak calon mama merasa ukuran payudaranya telah bertambah satu cup atau bahkan lebih dari itu.
2. Payudara terasa lebih berat

Dengan meningkatnya aliran darah dan jaringan kelenjar, payudara bisa terasa lebih berat dan padat. Hormon kehamilan berperan besar dalam proses ini.
“Payudara dan tubuh mulai menahan lebih banyak cairan sebagai efek dari meningkatnya hormon progesteron dan estrogen,” jelas Dr. Minkin.
Bahkan, ketika memasuki bulan kesembilan kehamilan, rata-rata ibu hamil hamil dapat mengalami pertambahan dua hingga tiga pon (sekitar 0,9–1,3 kg) pada payudaranya.
3. Terasa lebih sensitif dan nyeri

Kehamilan membuat payudara terasa lebih sensitif dan kerap mengalami nyeri. Peningkatan aliran darah, pembengkakan jaringan, retensi cairan, dan perubahan hormon dapat membuat payudara terasa lebih sensitif.
Dr. Minkin menyebutkan bahwa nyeri payudara adalah salah satu tanda pertama kehamilan bagi banyak perempuan. Tingkat sensitivitas setiap ibu hamil berbeda-beda, ada yang merasa nyeri ketika disentuh hingga terasa menyakitkan ketika memakai bra.
Sensasi nyeri payudara biasanya akan mulai berkurang ketika ibu hamil memasuki trimester kedua.
4. Pembuluh darah lebih terlihat

Saat kehamilan berlangsung, Mama kemungkinan dapat melihat garis pembuluh darah berwarna biru yang semakin jelas di permukaan payudara. Ini adalah proses yang normal.
“Pembuluh darah menjadi lebih terlihat karena adanya pelebaran untuk menampung peningkatan aliran darah,” kata Dr. Minkin.
5. Ukuran puting lebih besar dan warnanya menggelap

Selama kehamilan, puting akan menjadi lebih menonjol dan ukurannya membesar. Areola juga membesar dan warnanya menjadi lebih gelap karena tingginya kadar progesteron.
Kelenjar Montgomery, yakni benjolan kecil seperti titik-titik di areola, akan ikut membesar dan mulai menghasilkan zat berminyak alami yang berfungsi melindungi puting serta areola agar tidak mudah kering atau pecah-pecah.
6. Keluarnya cairan kolostrum dari puting payudara

Pada trimester kedua atau ketiga, ibu hamil kemungkinan melihat adanya cairan berwarna emas keluar dari putih. Cairan tersebut bernama kolostrum, yaitu susu pertama yang diproduksi tubuh untuk bayi.
Cairan kental dan pekat ini bisa mengering dan membentuk kerak di puting tanpa terasa basah. Sebagian ibu hamil bahkan merasakan payudaranya mengeluarkan sedikit ASI.
“Menjelang akhir kehamilan, payudara memproduksi kolostrum dan susu dalam jumlah lebih banyak, sehingga kadang cairannya bisa keluar,” jelas Dr. Minkin.
Kolostrum dapat keluar secara tiba-tiba atau lebih sering muncul saat ada rangsangan, misalnya saat mandi atau aktivitas seksual. Cairan yang keluar adalah bentuk normal dan tidak berbahaya.
Jika terasa mengganggu, Mama bisa memakai breast pad untuk menyerap kolostrum yang keluar.
7. Munculnya stretch mark

Pembesaran payudara juga dapat memicu munculnya stretch mark di area tersebut. Selain itu, kulit payudara bisa terasa gatal akibat proses peregangan. Untuk meredakannya, Mama bisa mencoba:
- Menggunakan krim pelembap tanpa pewangi yang diformulasikan untuk kulit sensitif.
- Mengoleskannya setelah mandi dan sebelum tidur.
- Memilih bra dan pakaian yang menyerap keringat, breathable, dan tidak menyebabkan gesekan pada kulit.
Demikian beberapa perubahan yang terjadi pada payudara selama kehamilan. Perubahan yang terjadi adalah proses normal demi menyambut calon bayi.




-8L1kPIKPGz2Oe0AJLc3boUP7ZBLtqw98.jpg)













