"Jika bayinya lahir tidak lepas begitu saja kita lakukan skrining pada bayinya," katanya.
Kemenkes: 2.264 Ibu Hamil Positif HIV pada Januari-September 2025

- Pemerintah lakukan skrining penyakit menular pada ibu hamil di Indonesia
- Pada periode Januari-September 2025 ada 2.264 ibu hamil di Indonesia alami HIV
- Belum semua ibu hamil positif HIV lakukan pengobatan
Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa sepanjang 2025 terdapat ribuan ibu hamil di Indonesia yang dinyatakan positif HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Berdasarkan data mengenai penyebaran dan penanganan HIV pada kelompok ibu hamil di Indonesia yang dikeluarkan oleh Kemenkes, diketahui bahwa ada 2.264 ibu hamil di Indonesia yang alami HIV selama Januari hingga September 2025.
Hal ini tentu menjadi kekhawatiran karena HIV bisa berisiko pada ibu hamil dan bayinya. Untuk lebih lengkapnya, berikut Popmama.com telah rangkum informasi mengenai kasus ibu hamil positif HIV di Indonesia sepanjang 2025.
1. Pemerintah lakukan skrining pada ibu hamil
-e0912d5316b010b2f11713be82691395.png)
Ketua Tim Kerja HIV PIMS Kemenkes, Tiersa Vera Junita, mengungkapkan bahwa ibu hamil di Indonesia diwajibkan untuk menjalani program Triple Eliminasi.
Program tersebut merupakan pemeriksaan atau skrining terhadap tiga penyakit menular, yaitu HIV, Sifilis, dan Hepatitis B.
Skrining ini diwajibkan pada ibu hamil dengan tujuan untuk memutus mata rantai penularan penyakit dari ibu ke anak (mother-to-child transmission).
2. Ada 2.264 ibu hamil di Indonesia alami HIV

Dari 2.482.837 ibu hamil yang menjalani skrining di seluruh Indonesia ada sebanyak 2.264 ibu hamil dinyatakan positif HIV.
Jumlah kasus HIV pada ibu hamil di Indonesia ini sebenarnya bisa saja lebih tinggi dari jumlah yang tercatat. Hal ini karena tidak semua ibu hamil melakukan skrining, ada ibu hamil yang terbatas karena izin dari suami, stigma, atau kurang akses layanan.
3. Belum semua ibu hamil positif HIV lakukan pengobatan

Dari ribuan kasus positif yang ditemukan oleh pemerintah, baru sekitar 1.536 ibu hamil yang telah mendapatkan penanganan medis berupa terapi obat Antiretroviral (ARV).
Tiersa Vera Junita juga mengungkapkan bahwa pemerintah mengupayakan peningkatan skrining pada ibu hamil dari tahun ke tahun agar ibu hamil yang ditemukan positif HIV mendapatkan pengobatan ARV.
4. Bayi yang alami HIV akan mendapatkan skrining lanjutan

Selanjutnya, Tiersa Vera Junita mengungkapkan bahwa bayi yang tertular HIV dari ibunya akan mendapatkan skrining lanjutan nantinya setelah lahir.
Lalu, bayi yang terkena HIV pun akan diberikan pengobatan untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Itu tadi informasi mengenai mengenai kasus ibu hamil positif HIV di Indonesia sepanjang 2025.


















