Bolehkah Ibu Hamil Makan Sauerkraut? Ini Penjelasannya!

Sauerkraut adalah fermentasi kol atau kubis, apakah ini aman bila dikonsumsi saat hamil?

20 April 2023

Bolehkah Ibu Hamil Makan Sauerkraut Ini Penjelasannya
Wikipedia

Ibu hamil cenderung mengembangkan rasa tertentu seperti makanan asam atau asin. Jika Mama menyukai makanan seperti sauerkraut, Mama mungkin bertanya-tanya apakah aman mengonsumsi sauerkraut selama kehamilan.

Sauerkraut adalah kubis yang difermentasi yang biasanya disajikan sebagai lauk acar. Sauerkraut memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti kaya akan vitamin C yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Meski kaya manfaat, Mama harus memperhatikan faktor keamanannya bagi kesehatan dan perkembangan janin, ya.

Yuk, simak penjelasan bolehkah ibu hamil makan sauerkraut pada ulasan Popmama.com berikut ini, Ma.

Apa Itu Sauerkraut?

Apa Itu Sauerkraut
Wikipedia

Terjemahan yang tepat dari kata sauerkraut ialah kubis asam. Sauerkraut adalah hidangan Jerman di mana kubis dipotong dan diasamkan.

Kubis dicincang menjadi potongan-potongan halus dan kemudian difermentasi menggunakan bakteri asam laktat yang berbeda.

Editors' Pick

Apakah Sauerkraut Aman untuk Dikonsumsi selama Kehamilan?

Apakah Sauerkraut Aman Dikonsumsi selama Kehamilan
Freepik/our-team

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi selama kehamilan.

Setiap kehamilan itu unik dan kesehatan kehamilan Mama secara keseluruhan akan menentukan apakah Mama boleh mengonsumsi sauerkraut atau tidak saat hamil.

Dalam kebanyakan kasus, konsumsi sauerkraut saat hamil dianggap aman bahkan menyehatkan, dengan berbagai manfaat kesehatan. Tidak ada efek samping yang diketahui dari mengosumsi sauerkraut saat hamil. Tapi sekali lagi, diskusikan dengan dokter yang mengetahui kondisi kehamilan dan kesehatan Mama, ya!

Apa Manfaat Kesehatan Makan Sauerkraut selama Kehamilan?

Apa Manfaat Kesehatan Makan Sauerkraut selama Kehamilan
Wikipedia

Sauerkraut kaya akan berbagai manfaat kesehatan dan dapat memberi Mama beberapa nutrisi yang sangat penting yang penting bagi Mama dan janin.

Setiap 100 gram sauerkraut mengandung sekitar 17 kkal energi dan masing-masing 3,3 gram karbohidrat, gula, dan total serat makanan.

Berikut beberapa manfaat mengonsumsi sauerkraut selama kehamilan:

  • Satu cangkir sauerkraut mengandung sekitar 2 mg zat besi. Saat hamil, Mama membutuhkan sekitar 27 mg zat besi setiap hari. Makan secangkir sauerkraut setiap hari akan memenuhi 7% kebutuhan zat besi harian ibu hamil. Zat besi merupakan nutrisi penting saat hamil, karena membantu mencegah atau mengurangi terjadinya persalinan prematur. Pemenuhan kebutuhan zat besi harian juga memastikan janin tidak memiliki berat lahir rendah.

  • Satu cangkir sauerkraut juga kaya akan kandungan folatnya. Folat mencegah berbagai cacat lahir pada janin.

  • Vitamin C yang ditemukan dalam secangkir sauerkraut akan membantu tubuh menyerap zat besi. Tidak hanya itu, vitamin C juga akan mendukung perkembangan jaringan yang sehat untuk Mama dan janin.

  • Makan satu cangkir sauerkraut setiap hari juga akan memberi Mama 4,1 gram serat. Sembelit adalah masalah umum yang mungkin dihadapi saat hamil. Konsumsi secangkir sauerkraut akan memastikan Mama tidak mengalami masalah sembelit. Serat yang ada dalam sauerkraut akan menjaga pencernaan tetap sehat dan memastikan ibu hamil memiliki gerakan usus yang teratur dan lancar.

  • Secangkir sauerkraut juga mengandung sekitar 939 mg sodium yang dibutuhkan oleh ibu hamil.

  • Sauerkraut adalah sumber probiotik dan nutrisi penambah kekebalan tubuh.

Resep dan Cara Membuat Sauerkraut

Resep Cara Membuat Sauerkraut
Wikipedia

Bahan-Bahan:

  1. 2,5 kg kubis
  2. 100 gram garam

Cara membuat:

  1. Bersihkan kubis kemudian potong-potong sesuai selera. Masukkan ke dalam baskom yang cukup besar. Tambahkan sebagian dari garam kemudian remas-remas hingga kol layu.
  2. Diamkan selama 15 menit kemudian tambahkan sisa garam. Aduk dan remas-remas lagi hingga volumenya menyusut. Diamkan kembali selama 15 menit atau sampai air dari kol keluar.
  3. Masukkan kol ke dalam toples kaca, padatkan kol dengan cara ditekan-tekan menggunakan pantat gelas sampai benar-benar padat.
  4. Masukkan juga sisa air yang ada dalam baskom.
  5. Tutup toples dan simpan di tempat yang tidak terjangkau sinar matahari. Diamkan selama 2 hari.
  6. Di hari ke-3, buka tutup toples setiap hari untuk memberi sirkulasi udara.
  7. Jika sudah seminggu biasanya aroma khas sauerkraut sudah mulai tercium, lanjutkan fermentasi sampai 10 hari (atau lebih)
  8. Bila aroma dan rasa sudah pas, sauerkraut siap dihidangkan dan disimpan dalam kulkas.

Itu penjelasan tentang bolehkah ibu hamil makan sauerkraut. Jadi, sauerkraut boleh dikonsumsi selama kehamilan. Namun ada baiknya agar Mama berdiskusi dulu dengan dokter yang mengetahui kondisi kehamilan mama!

Apakah Mama juga suka mengonsumsi sauerkraut?

Baca juga:

The Latest