Peran Anti-Mullerian Hormone untuk Mengetahui Kesuburan

Pemeriksaan anti mullerian hormone dapat mengetahui PCOS

27 Februari 2020

Peran Anti-Mullerian Hormone Mengetahui Kesuburan
Freepik

Ketika melakukan program hamil, pasangan suami istri biasanya hanya memeriksa kesuburan sperma laki-laki. Namun, jumlah sel telur yang diproduksi oleh perempuan juga perlu diperhatikan agar program hamil yang akan dilakukan berjalan sesuai rencana.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui jumlah sel telur dengan mengecek kadar Anti Mullerian Hormone (AMH).

Tes Anti Mullerian Hormone dapat mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan seseorang ketika akan melakukan program hamil.

Dengan mengetahui seberapa banyak jumlah sel telur yang dihasilkan oleh tubuh, menentukan proses perawatan kesuburan dapat lebih mudah terlebih jika seseorang ingin melakukan program hamil melalui bayi tabung.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu Anti Mullerian Hormone, berikut Popmama.com rangkum penjelasannya.

1. Apa itu Anti Mullerian Hormone?

1. Apa itu Anti Mullerian Hormone
Freepik

Anti Mullerian Hormone atau AMH adalah hormon yang diproduksi oleh jaringan reproduksi baik laki-laki maupun perempuan. Hormon ini berada pada testis dan ovarium.

Anti Mullerian Hormon pada perempuan berupa protein dimer yang dihasilkan oleh ovarium yang memiliki fungsi utama dalam pembentukan folikel.

Sebuah penelitian menunjukkan, hasil kadar AMH tertinggi terjadi pada sel granulosa folikel pre antral besar dan antral kecil.

Dengan mengetahui kadar AMH dalam tubuh, seseorang juga dapat mengetahui seberapa banyak cadangan ovarium yang berperan dalam menentukan tingkat kesuburan organ reproduksi perempuan.

Kadar AMH diketahui tidak berubah selama masa kehamilan. AMH juga akan tetap stabil selama pemberian kontrasepsi oral, karena itu AMH dapat digunakan sebagai parameter endokrin untuk memprediksi cadangan ovarium.

Meski peran dari AMH pada ovarium masih belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa penelitian mengungkapkan bahwa hormon ini dapat menilai usia reproduktif dengan baik dibanding melalui usia kronologis seseorang.

Hormon AMH seseorang berbeda-beda tergantung usia. Kadar hormon ini akan terlihat jelas selama masa reproduksi dan akan menurun seiring bertambahnya usia kemudian hormon ini akan hilang pada saat seseorang mengalami menopause.

2. Fungsi pengecekan Anti Mullerian Hormone untuk program hamil

2. Fungsi pengecekan Anti Mullerian Hormone program hamil
Freepik

Pengecekan Anti Mullerian Hormone atau AMH dilakukan dengan cara mengambil darah sebagai sampel untuk melihat tingkat produksi ovum dari organ reproduksi perempuan yang disebut egg timer.

Hasil tes Anti Mullerian Hormone ini menggunakan satuan ng/mL.

Tes Anti Mullerian Hormone dapat mengetahui berapa besar tingkat keberhasilan seseorang ketika akan melakukan program hamil. Terlebih jika seseorang berencana melakukan proses bayi tabung, tes ini akan mengetahui seberapa besar kemungkinan program yang direncanakan akan berhasil.

Tes AMH juga bisa mengidentifikasi kapan seseorang akan mengalami menopause dini, sehingga dokter dapat merencanakan perawatan kesuburan untuk mendukung proses kehamilan.

Selain itu, tes AMH dapat dilakukan bagi perempuan yang pernah menjalani pengobatan kanker, endometriosis atau pernah melakukan operasi yang berhubungan dengan ovarium untuk mendeteksi dini kambuhnya penyakit tersebut.

Pemeriksaan AMH juga dapat mendiagnosis adanya masalah polycystic ovarian syndrome atau PCOS sehingga dapat langsung ditangani ke ahli ginekologi.

Jumlah sel telur yang dimiliki perempuan rata-rata sebanyak satu sampai dua juta di dalam indung telur. Sel telur ini akan keluar pada saat menstruasi setiap bulan, keadaan ini akan terus terjadi sampai seseorang mengalami menopause.

Jumlah sel telur pada perempuan akan terus berkurang seiring bertambahnya usia. Perempuan yang berusia sekitar 20 tahun memiliki sel telur sebanyak 200.000 buah. Sedangkan pada usia 30 sampai 40an, jumlah sel telur akan berkurang sekitar 2.000 saja.

Semakin tinggi kadar tes AMH seseorang, maka kemungkinan tingkat kesuburan reproduksinya semakin besar. Sebaliknya, jika kadar tes AMH seseorang rendah, maka tingkat kesuburannya akan semakin kecil.

3. Tips meningkatkan kadar Anti Mullerian Hormone dalam tubuh

3. Tips meningkatkan kadar Anti Mullerian Hormone dalam tubuh
Freepik

Hasil tes kadar Anti Mullerian Hormone yang rendah merupakan kondisi alami tubuh selama bertambahnya usia.

Namun, beberapa tips berikut ini bisa dilakukan untuk meningkatkan kesuburan organ reproduksi diantaranya ialah:

  • Mulai mengonsumsi makanan sehat

Mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayur dapat meningkatkan kualitas kesuburan. Hal ini karena buah dan sayur memiliki kadar antioksidan, protein rendah lemak dan vitamin yang baik bagi kesehatan.

Rutin mengonsumsi makanan sehat dan seimbang dapat memperbaiki kualitas ovarium dan sel telur secara berkala. Beberapa makanan yang baik untuk kesehatan antara lain, ikan, biji-bijian, sayur hijau, kacang-kacangan, buah jenis berry.

  • Mengonsumis suplemen dan vitamin

Mengonsumsi suplemen seperti minyak ikan dan vitamin D diketahui dapat meningkatkan kadar AMH secara alami dalam tubuh.

Mengonsumsi minyak ikan sekitar 3000 mg perhari dapat menjaga kesehatan ovarium. Selain itu, minyak ikan juga mudah ditemui di apotek maupun pasar swalayan.

Sedangkan, mengonsumsi vitamin D sebanyak 1000 UI sehari rutin dalam seminggu juga dapat meningkatkan kadar AMH.

Namun, konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk mengonsumsi vitamin D ini, karena terlalu banyak mengonsumsi vitamin D dapat memengaruhi proses penyerapan kalsium terlebih ketika sedang mengonsumsi vitamin lain.

  • Mengurangi makanan manis dan berlemak jahat

Mulai mengonsumsi makanan dengan serat dan nutrisi yang baik akan membuat sistem reproduksi menerima asupan vitamin dan mineral yang cukup.

Mengonsumsi makanan tinggi gula, kalori dan lemak jenuh hanya akan berakibat buruk pada kesehatan.

Kurangi konsumsi makanan yang digoreng, daging dan makanan yang terlalu manis. Selain itu, kurangi mengonsumsi kopi yang memiliki kadar kafein tinggi.

  • Menghindari stres berlebih dengan olahraga

Menurut suatu penelitian, kadar AMH dan gangguan menstruasi biasanya memiliki kaitan dengan tingkat stres seseorang.

Oleh karena itu mengurangi stres dapat meningkatkan kadar AMH. Mulailah membuat manajemen stres yang baik serta rutin berolahraga agar keseimbangan hormon lebih baik.

Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres yaitu, yoga, taici, dan latihan olah pernapasan.

  • Mengurangi kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol

Selain tips kesehatan tadi, hal yang perlu dihindari agar sistem reproduksi tidak terganggu yaitu mengurangi konsumsi rokok dan alkohol.

Para peneliti sepakat bahwa kandungan zat kimia dalam rokok dapat berpengaruh besar pada sistem reproduksi seseorang.

Sedangkan mengonsumsi alkohol dengan berlebih dapat mengurangi kualitas kesuburan sperma maupun ovum.

Jika sedang melakukan program hamil, mulai lah mengurangi kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol.

Baca juga:

The Latest