7 Jenis Tes Kesuburan Laki-Laki yang Perlu Diketahui

Simak tujuh jenis tes kesuburan untuk laki-laki berikut ini

22 Mei 2022

7 Jenis Tes Kesuburan Laki-Laki Perlu Diketahui
Freepik/Rantaimages

Setelah rutin melakukan hubungan seksual selama lebih dari satu tahun namun belum juga dikaruniai anak, kamu mungkin akan mulai mempertimbangkan untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan atau ahli kesuburan.

Namun karena belum pernah memeriksakan kesuburan sebelumnya, kamu mungkin akan bertanya-tanya tentang jenis tes apa saja yang mungkin kamu atau pasangan akan lalui.

Nah, agar kamu tidak lagi penasaran, kali ini Popmama.com akan membahas tujuh jenis tes kesuburan laki-laki yang wajib kamu ketahui sebelum memeriksakan diri ke dokter. Ada apa saja, ya?

1. Analisis sperma

1. Analisis sperma
Unsplash/Deon Black

Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan wawancara dengan dokter, kamu mungkin akan diminta untuk memberikan sampel sperma untuk dianalisis.

Untuk memberikan sampel sperma, kamu mungkin akan diminta untuk melakukan ejakulasi dan memasukkan sperma ke wadah khusus yang sudah disiapkan.

Atau, jika kepercayaan yang kamu anut melarang untuk ejakulasi, kamu bisa berhubungan seks dengan menggunakan kondom, kemudian memindahkan sperma ke wadah khusus.

Namun, bersiaplah untuk mengumpulkan beberapa sampel sperma yang berbeda-beda untuk dianalisis, karena sperma yang keluar kualitasnya tidak selalu sama atau fluktuatif.

Setelah sampel sperma terkumpul, dokter akan menganalisa tentang tanda infeksi, volume sperma, konsentrasi sperma, vitalitas, motilitas, dan bentuk sperma.

2. Analisa urine

2. Analisa urine
Freepik/drobotdean

Setelah melakukan analisis sperma, ternyata kamu dinyatakan telah memenuhi standar kesuburan, tetapi kamu belum juga bisa punya anak.

Nah, bisa jadi sel spermanya ternyata tidak subur. Ketidaksuburan sel sperma inilah yang disebut dengan normozoospermic infertility, sehingga kamu memerlukan analisa urine.

Untuk pengambilan sampelnya, kamu akan diminta untuk mengumpulkan sedikit urine ke dalam sebuah wadah plastik berukuran kecil.

Sampel inilah yang akan dianalisa untuk melihat tentang kesuburan sel sperma dan cara ini sudah dilakukan para dokter sejak tahun 2014, dengan tingkat akurasi hingga 87 persen.

Editors' Pick

3. Pengecekan hormon

3. Pengecekan hormon
Pexels/Karolina Grabowska

Untuk melakukan tes ini, kamu akan diminta untuk mengumpulkan sampel darah di laboratorium yang akan digunakan untuk mengecek kadar FSH dan LH.

FSH atau follicle stimulating hormone berkontribusi pada produksi sperma. Jika kadar FSHmu tinggi, artinya testis tidak berfungsi dengan normal, bisa karena penyakit, paparan sinar x-ray, atau kemoterapi. Jika kadarnya rendah, artinya tubuhmu tidak memproduksi sperma.

LH atau luteinizing hormone diproduksi di kelenjar pituitary yang melepas testosteron untuk memproduksi sperma. Dengan mengecek kadar LH, dokter akan mengetahui apakah ada masalah pada kelenjar pituitary atau tidak.

Level testosteron yang normal adalah 300-1.000 ng/dL sebelum usia 40 tahun. Setelah usia 40 tahun, level testosteron akan mengalami penurunan sebesar 1 persen setiap tahunnya.

4. Pengecekan Anatomi

4. Pengecekan Anatomi
Freepik/serhii_bobyk

Pada tes ini, dokter akan mengecek anatomi alat kelamin laki-laki untuk melihat apakah ada masalah yang menjadi kendala sehingga kamu belum juga punya anak. Beberapa tes yang dilakukan adalah:

  • USG pada skrotum. USG ini dilakukan dengan menempekan alat dan menggerakkannya di daerah skrotum untuk melihat apakah ada infeksi, kista, gumpalan cairan, tumor, torsi testis, atau varikokel.
  • USG transrektal. Tes ini dilakukan dengan memasukkan tongkat kecil ke dalam rektum untuk melihat apakah ada sumbatan pada saluran vas deferens. Jika ada sumbatan, dokter bisa membersihkannya lewat operasi.

5. Tes antibodi anti-sperma

5. Tes antibodi anti-sperma
shutterstock

Jika penyebab ketidaksuburan kamu masih belum juga menemui penyebabnya, maka kamu mungkin akan direkomendasikan dokter untuk melakukan tes ini.

Tes ini dilakukan dengan menggunakan sampel darah untuk mengecek apakah tubuhmu memiliki antibodi untuk melawan sperma, jika ternyata sperma bersentuhan dengan sistem imunmu.

Jika jumlah sperma yang terpengaruh oleh antibodi besar, maka kemampuannya untuk membuahi sel telur semakin kecil. Nah, antibodi jenis ini juga ditemukan pada perempuan, jadi pasanganmu mungkin akan melakukan tes yang sama.

6. Biopsi testis

6. Biopsi testis
Pexels/Deon Black

Jika masalah dari ketidaksuburanmu masih belum juga menemui titik terang, dokter mungkin akan meneliti testismu dengan memotongnya sedikit menggunakan jarum atau gunting kecil.

Apabila hasil dari tes ini menunjukkan bahwa produksi spermamu normal, maka masalah ketidaksuburanmu mungkin karena adanya sumbatan atau masalah pada perpindahan sperma.

7. Tes henetik

7. Tes henetik
Pixabay/Furiosa-L

Tes genetik ini bisa dilakukan untuk mengecek ketidaknormalan genetik yang menyebabkan masalah pada produksi sperma. Ketidaknormalan genetik ini pun menjadi masalah dari 10-20 persen laki-laki yang punya masalah kesuburan.

Jika hasil tes ini menemukan titik terang, maka kamu tidak perlu melakukan operasi dan bisa mendiskusikan tindakan selanjutnya yang harus segera dilakukan.

Nah, itu dia tadi informasi tentang tes kesuburan laki-laki yang biasanya dilakukan saat memeriksakan fertilitasnya ke dokter. Jika kamu sedang berjuang melawan infertilitas, percayalah bahwa ada banyak kasus yang bisa dibantu dengan perawatan. Tetap semangat, ya!

Baca juga:

The Latest