7 Periode Waktu Peluang Hamil Tetap Ada dan Sering Terlupakan

Perhatikan bagi Mama yang sedang ingin menunda kehamilan, ya

11 Agustus 2021

7 Periode Waktu Peluang Hamil Tetap Ada Sering Terlupakan
Freepik/Jcomp

Saat sedang ingin menunda kehamilan atau menjaga jarak kehamilan, beberapa cara akan dilakukan oleh Mama.

Mulai dari menggunakan metode kontrasepsi, hingga melakukan cara-cara lainnya saat berhubungan intim.

Namun demikian, ada beberapa periode waktu yang sering dikira akan bisa mencegah terjadinya pembuahan, tapi kenyataannya justru sebaliknya. Dalam waktu-waktu ini, Mama juga tetap bisa berpeluang untuk hamil.

Oleh sebab itu, jika saat ini Mama sedang berprogram untuk menjaga jarak kehamilan dengan si Sulung atau belum ingin hamil, lebih perhatikan lagi kondisi tubuh Mama di periode waktu ini, ya.

Berikut rangkuman informasinya dari Popmama.comsimak yuk Ma!

1. Selama masa tidak subur

1. Selama masa tidak subur
Pexels/Rawpixel.com

Bagi Mama yang menerapkan ‘metode kalender’ alias mengutamakan masa subur untuk hamil, ketahuilah bahwa meski sedang berada pada masa tidak subur Mama tetap berpeluang untuk hamil, lho.

Pada periode ini, biasanya Mama akan sangat mengandalkan siklus di kalender dan mengetahui dengan pasti kapan masa subur dan periode haidnya. Kondisi ini pun seringkali membuat masa tidak subur dianggap sebagai waktu yang aman dan tidak akan berpeluang hamil.

Kenyataannya, di awal-awal masa tidak subur saat sel telur belum dilepaskan peluang pembuahan tetap ada. Meskipun mungkin peluangnya kecil, namun bukan tidak mungkin Mama tetap bisa mengalami pembuahan di periode waktu ini.

Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Pria, Wajib Tahu Begini Indikasinya

2. Saat menyusui eksklusif

2. Saat menyusui eksklusif
Pixabay/Cherylholt

Banyak yang berpikir bahwa wanita tidak bisa hamil saat menyusui, tapi ternyata ini hanya mitos, Ma. Meski menyusui sering dianggap sebagai kontrasepsi alami, namun efektivitasnya masih kecil.

Saat menyusui, biasanya sulit untuk bisa ada pembuahan karena umumnya siklus haid belum kembali normal. Selain itu, ovulasi agak ditekan oleh hormon yang dilepaskan selama masa menyusui. Namun meski sulit, bukan tidak mungkin pembuahan tetap bisa terjadi, Ma.

Jadi, saat Mama baru saja melahirkan dan masih menyusui, ada baiknya tetap berhati-hati jika sedang tak ingin hamil kembali di waktu dekat. Bicarakan juga hal ini dengan Papa agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Editors' Pick

3. Sedang minum obat-obatan tertentu

3. Sedang minum obat-obatan tertentu
Pexels/Pixabay

Jika Mama saat ini mengandalkan pil kontrasepsi, maka konsumsi obat lain sebaiknya diperhatikan juga, ma. Ada obat-obatan tertentu yang dapat sepenuhnya menangkal efektivitas dari pil kontrasepsi.

Inilah sebabnya mengapa dokter kadang bertanya apakah Mama sedang bergantung pada konsumsi obat tertentu, sebelum memberikan resep pil kontrasepsi.

Tak melulu obat keras, obat-obat tertentu yang bersifat ringan dan sementara juga ada kemungkinan bisa memberi efek negatif pada pil kontrasepsi, jadi jangan ragu untuk memeriksa ulang dan jujur ​​sepenuhnya dengan dokter, ya.

4. Berhubungan intim di tempat tertentu

4. Berhubungan intim tempat tertentu
Pexels/William LeMond

Berhubungan intim bisa dilakukan di mana saja, diharapkan bahkan dengan melakukannya di tempat tertentu maka peluang pembuahan akan tidak terjadi. Salah satunya sambil berendam di bathtub.

Meski hal ini secara logis dianggap bisa aman karena dipercaya tidak akan menimbulkan pembuahan dan kehamilan, namun kemungkinan itu tetap ada.

Faktanya, sperma bisa bertahan hingga beberapa menit di suhu sekitar yang hangat. Oleh sebab itu, melakukan hubungan intim di bathtub bukan berarti peluang hamil akan menjadi hilang sepenuhnya, Ma.

5. Saat sedang hamil

5. Saat sedang hamil
Freepik/Yanalya

Meskipun kedengarannya seperti proses yang rumit, namun hamil kembali saat Mama sedang hamil bisa terjadi. Kondisi ini disebut sebagai superfetation alias kehamilan susulan.

Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, sel telur kedua dapat dibuahi saat seorang wanita sudah hamil, yang kemudian dapat menempel pada dinding rahim. Sementara kehamilan pertama tetap berlanjut, kehamilan kedua juga akan dimulai dan menghasilkan kehamilan ganda (double pregnancy).

Jika hal ini terjadi, biasanya nantinya Mama akan memiliki dua anak dengan jarak usia yang sangat dekat. Ajaibnya, tubuh akan selalu menemukan cara alami untuk melewati garis waktu sembilan bulan pada sebagian besar kehamilan.

6. Haid tidak teratur

6. Haid tidak teratur
Pexels/Vanessa Ramirez

Hanya karena siklus haid dianggap tidak teratur, peluang hamil sering dianggap menjadi lebih kecil oleh wanita. Misalnya saat siklus haid tidak setiap 28 hari sekali. Meskipun mungkin siklus haid tidak teratur dianggap dapat mengurangi kemungkinan hamil, tetapi itu semua bergantung pada penyebab ketidakteraturan tersebut.

Jika tidak ada penyebab lain, siklus yang tidak teratur sebenarnya hanya akan menyebabkan ketidakmampuan wanita untuk mengetahui kapan masa suburnya.

Selain karena masalah pada sistem reproduksi atau masalah hormonal, siklus haid tidak teratur juga bisa terjadi karena peningkatan aktivitas fisik, tingkat stres, atau riwayat penyakit.

Baca juga: Penyebab Haid Tidak Teratur dan Pengaruhnya dengan Masa Subur

7. Menjelang menopause

7. Menjelang menopause
Pexels/Moose Photos

Menopause adalah fase yang dalam kehidupan seorang perempuan di mana fungsi sistem reproduksinya mulai mengalami penurunan fungsi. Menjelang waktu ini, seringkali dianggap peluang hamil sudah akan berakhir.

Kenyataannya, menjelang periode waktu ini sel telur masih mungkin bisa mengalami pembuahan, Ma. Sebab pada dasarnya, rahim masih bisa mengeluarkan sel telur.

Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan dan memeriksa kondisi sistem reproduksi lebih menyeluruh.

Demikian informasi tentang periode-periode waktu di mana kehamilan masih tetap bisa terjadi meskipun sering dianggap sebaliknya.

Jika saat ini Mama sedang belum ingin hamil kembali, perhatikan lagi saat menghadapi periode waktu ini ya, Ma.

Baca juga:

The Latest