Apa Saja yang Harus Dipertimbangkan Jika Ingin Menunda Kehamilan?

Menunda kehamilan menjadi pilihan bagi sebagian pasangan karena berbagai alasan, mulai dari kesiapan mental, kondisi finansial, hingga pertimbangan karier.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Namun, Mama perlu tahu bahwa keputusan ini tidak bisa dianggap sepele, lho! Ada beberapa hal penting yang harus dipikirkan matang-matang sebelum memutuskan untuk menunda program hamil.
Dalam video yang dibagikan dr. Nicolas di akun YouTubenya, ia menjelaskan secara detail risiko dan pertimbangan medis yang perlu diperhatikan jika ingin menunda kehamilan.
Apa saja hal-hal tersebut? Berikut Popmama.com akan membahas tentang apa yang harus dipertimbangkan jika ingin menunda kehamilan? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
Usia Sangat Berpengaruh Pada Kesuburan

Salah satu faktor utama yang harus dipertimbangkan adalah usia. Menurut dr. Nicolas, wanita sudah dibekali cadangan sel telur sejak lahir. Seiring bertambahnya usia, jumlah dan kualitas sel telur akan menurun.
"Semakin tinggi usia, tidak hanya cadangan sel telur yang menurun, tetapi penerimaan dinding dalam rahim terhadap penempelan embrio juga berpengaruh, oleh karena itu memang paling baik hamil sebelum usia 35 tahun, agar angka keberhasilan masih cukup tinggi dan tidak termasuk dengan kehamilan berisiko tinggi," ujar dr. Febriyan Nicolas Kengsiswoyo, SpOG, MKes dalam video yang diunggah di akun YouTubenya.
Jenis Alat Kontrasepsi yang Digunakan

Alat kontrasepsi juga berpengaruh terhadap kesuburan setelah dihentikan. Jika Mama menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB atau suntik, maka dibutuhkan waktu sekitar 3 bulan hingga 1 tahun untuk mengembalikan kesuburan.
Berbeda dengan alat kontrasepsi non-hormonal seperti IUD atau spiral. Jika tidak mengalami infeksi atau keputihan patologis, kesuburan bisa segera kembali setelah alat dilepas.
Namun, jika Mama mengalami keputihan berkepanjangan, terutama yang disebabkan oleh infeksi, hal ini bisa menyebabkan infeksi naik ke saluran reproduksi, sehingga mengganggu program hamil ke depannya.
Waspadai Penyakit yang Bisa Muncul jika Terlalu Lama Menunda

Menunda kehamilan juga bisa meningkatkan risiko munculnya penyakit seperti miom, polip rahim, hingga endometriosis. Semua kondisi ini dapat mengganggu kesuburan dan menyulitkan proses kehamilan.
"Jika mengalami endometriosis juga sebaiknya tidak menunda kehamilan mengapa demikian karena apabila endometriosis ini derajatnya semakin tinggi akan semakin sulit untuk hamil dan bahkan harus melewati IVF atau bayi tabung terlebih dahulu," sambungnya.
Konsultasi dengan Dokter Kandungan Adalah Kunci

Sebelum memutuskan menunda kehamilan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu.
Dokter akan membantu mengevaluasi kondisi tubuh Mama secara menyeluruh, termasuk usia dan kondisi ginekologi.
"Sebelum menunda kehamilan sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter dokter akan menilai dan mengevaluasi seberapa lama bisa menunda kehamilan itu tergantung dari usia dan kondisi ginekologi, jika semuanya aman-aman mungkin masih bisa menunda kehamilan cukup lama dengan program penundaan kehamilan yang disarankan oleh dokter kandungan, tetapi jika kondisi tidak memenuhi persyaratan sebaiknya tidak perlu menunda kehamilan," jelasnya.
Nah, itu dia penjelasan dari dr. Nicolas tentang apa yang harus dipertimbangkan jika ingin menunda kehamilan? Menunda kehamilan bisa menjadi pilihan, tetapi ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dengan bijak!