Bahaya Kandungan Merkuri dalam Seafood bagi Program Hamil

Menjaga pola makan saat merencanakan kehamilan sangatlah penting, termasuk memperhatikan jenis seafood yang dikonsumsi. Meskipun kaya akan protein dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesuburan, beberapa jenis seafood mengandung merkuri yang bisa membahayakan calon Mama dan janin.
Perlu Mama ketahui bahwa merkuri adalah logam berat yang dapat berdampak buruk pada sistem saraf dan perkembangan bayi dalam kandungan.
Yuk, Ma kenali lebih dalam bahaya kandungan merkuri dalam seafood bagi program hamil yang telah Popmama.com rangkum di bawah ini!
1. Mengganggu kesuburan

Kandungan merkuri dalam tubuh dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi yang berperan dalam proses ovulasi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan merkuri yang tinggi bisa menurunkan kualitas sel telur dan memperpanjang waktu yang dibutuhkan untuk hamil.
Selain itu, merkuri juga dapat menghambat produksi progesteron, hormon yang penting dalam mempertahankan kehamilan. Jika kadar progesteron tidak stabil, risiko keguguran atau kesulitan dalam proses implantasi embrio bisa meningkat.
2. Meningkatkan risiko keguguran

Paparan merkuri dalam jumlah tinggi bisa meningkatkan risiko keguguran spontan. Hal ini karena merkuri dapat menyebabkan stres oksidatif yang merusak sel-sel dalam tubuh, termasuk yang berperan dalam perkembangan janin.
Tak hanya itu, merkuri juga dapat memicu peradangan dalam tubuh yang berdampak buruk pada plasenta. Jika plasenta tidak berkembang dengan baik, asupan nutrisi dan oksigen untuk janin akan terganggu, meningkatkan kemungkinan komplikasi kehamilan.
3. Menghambat perkembangan janin

Bagi perempuan yang sudah hamil, merkuri dapat melewati plasenta dan masuk ke dalam tubuh janin. Logam berat ini bisa mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf bayi, yang berisiko menyebabkan gangguan kognitif serta masalah motorik di kemudian hari.
Selain itu, bayi yang terpapar merkuri selama dalam kandungan lebih rentan mengalami keterlambatan bicara dan kesulitan dalam mempelajari keterampilan baru. Oleh karena itu, menghindari seafood dengan kandungan merkuri tinggi sangat disarankan bagi perempuan yang sedang merencanakan kehamilan.
4. Menyebabkan gangguan sistem saraf

Merkuri dapat menumpuk dalam tubuh dan memengaruhi sistem saraf, baik bagi Mama maupun janin. Gangguan ini bisa menyebabkan kesemutan, tremor, hingga masalah koordinasi tubuh yang berpengaruh pada kesehatan jangka panjang.
Jika sistem saraf Mama terganggu, risiko mengalami stres dan kecemasan pun meningkat. Kondisi ini bisa memengaruhi keseimbangan hormon reproduksi dan menghambat peluang kehamilan.
5. Berisiko menyebabkan hipertensi dalam kehamilan
-NpaylbZMfEXtaUk3w1HOqaA7A4IWTWYQ.jpg)
Paparan merkuri dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan risiko preeklamsia, yaitu kondisi tekanan darah tinggi yang bisa membahayakan Mama dan janin. Preeklamsia dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kelahiran prematur atau gangguan fungsi organ.
Mengontrol asupan seafood dan memilih jenis ikan yang lebih aman, seperti salmon atau sarden yang rendah merkuri, bisa membantu mengurangi risiko ini. Selain itu, pola makan yang seimbang dengan sayur dan buah juga dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
6. Mengganggu produksi ASI

Setelah melahirkan, merkuri yang tertimbun dalam tubuh Mama dapat terserap ke dalam ASI dan berdampak buruk pada bayi yang disusui. Paparan merkuri yang tinggi bisa menyebabkan gangguan perkembangan otak bayi serta menurunkan sistem kekebalan tubuhnya.
Oleh karena itu, Mama yang sedang dalam program hamil atau menyusui perlu lebih selektif dalam memilih jenis seafood yang dikonsumsi. Pilih ikan dengan kandungan Omega-3 tinggi dan rendah merkuri untuk mendukung pertumbuhan bayi dengan optimal.
7. Sumber seafood yang perlu dihindari

Beberapa jenis seafood mengandung kadar merkuri yang lebih tinggi dibandingkan yang lain. Ikan seperti hiu, king mackerel, tilefish, dan tuna sirip kuning sebaiknya dihindari karena mengandung merkuri dalam jumlah yang cukup tinggi.
Sebagai alternatif, pilihlah ikan yang lebih rendah merkuri seperti salmon, sarden, udang, atau scallop. Mengonsumsi seafood dalam jumlah yang wajar dan memilih sumber yang lebih aman bisa membantu menjaga kesehatan Mama dan calon bayi.
Selaim pemahaman mengenai bahaya kandungan merkuri dalam seafood, menjaga pola makan yang sehat dan memperhatikan asupan seafood juga sangat penting bagi Mama yang sedang dalam program hamil. Dengan memilih makanan yang aman dan bergizi, peluang untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan perkembangan janin yang optimal pun semakin besar.



















