Belum Diberikan Keturunan? Begini Sikap yang Dianjurkan dalam Islam
- Menyadari bahwa doa anak bukan satu-satunya sumber pahala
- Memperbanyak amal jariyah sebagai bekal akhirat
- Menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain
Tidak semua pasangan suami istri akan langsung mendapatkan keturunan setelah menikah. Dalam Islam, kondisi ini dipandang sebagai bagian dari takdir Allah yang memiliki banyak hikmah. Kehidupan tetap bisa dijalani dengan penuh makna karena pintu-pintu kebaikan yang Allah sediakan sangat luas.
Ketika seorang hamba belum diberikan anak, ada banyak cara lain untuk meraih pahala yang terus mengalir dan meninggalkan jejak kebaikan bagi orang lain.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengenai bagaimana sikap yang dianjurkan dalam Islam jika belum dikasih keturunan. Yuk, simak penjelasannya!
1. Menyadari bahwa doa anak bukan satu-satunya sumber pahala
Ustaz Syafiq Riza Basalamahmengingatkan bahwa anak bukan satu-satunya jalan bagi pahala yang terus mengalir. Rasulullah SAW bersabda bahwa amal manusia terputus setelah meninggal, kecuali tiga, yaitu sedekah jariyah, ilmu bermanfaat, dan doa anak saleh. Itu artinya, meskipun belum memiliki keturunan, Mama dan Papa tetap bisa mendapatkan amal jariyah lewat dua pintu yang lain.
Bahkan, beliau menekankan, “Anak sholeh bukan anak saja, tapi anak sholeh yang mendoakan. Karena kalau punya anak enggak mendoakan, ya sama saja seperti enggak punya anak.” Jadi, fokuslah pada amal yang bisa membawa keberkahan tanpa harus terbatas pada keturunan.
2. Memperbanyak amal jariyah sebagai bekal akhirat
Salah satu cara menyikapi belum dikasih keturunan adalah memperbanyak amal jariyah. Amal ini bisa berupa membangun masjid, menyumbang untuk pesantren, atau membantu fasilitas pendidikan umat. Pada intinya, amal jariyah tidak akan terputus walau seseorang sudah meninggal dunia.
Ustaz Syafiq Riza Basalamahmencontohkan, orang yang membantu anak yatim atau mendanai guru mengajar Al-Qur’an, pahalanya akan terus mengalir setiap kali kebaikan itu digunakan. Mama dan Papa bisa mengamalkan amal jariyah yang sesuai dengan kemampuan, karena dalam Islam, setiap kebaikan kecil tetap bernilai besar di sisi Allah.
3. Menyebarkan ilmu yang bermanfaat kepada orang lain
Selain amal jariyah, menyebarkan ilmu juga menjadi jalan lain untuk terus mendapatkan pahala. Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengingatkan bahwa Imam Bukhari hingga saat ini masih mendapatkan aliran pahala meskipun beliau dan keturunannya sudah tiada. Hal itu disebabkan karena ilmunya tetap dipelajari serta diajarkan oleh banyak orang.
Mama dan Papa bisa mulai dengan berbagi ilmu sederhana, seperti mengajarkan doa-doa harian, membaca Al-Qur’an, atau berbagi pengetahuan yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, meski tanpa keturunan, warisan kebaikan akan terus mengalir dan memberi manfaat.
4. Membantu orang lain seolah anak sendiri
Belum dikaruniai keturunan juga bisa menjadi jalan bagi Mama dan Papauntuk berbuat baik kepada anak-anak lain. Ustaz Syafiq Riza Basalaman menegaskan, “Sekolahkan anak-anaknya orang, biayai umpamanya ustaz-ustaz yang mengajarkan Al-Qur’an kepada anak-anak.”
Dengan begitu, doa-doa dari mereka dan kebaikan yang lahir akan menjadi bekal pahala yang tidak terputus. Menyantuni anak yatim, membiayai pendidikan, atau sekadar membantu anak-anak di sekitar adalah wujud nyata kasih sayang yang bisa dijalankan. Allah menjanjikan pahala besar bagi siapa pun yang memuliakan anak yatim.
Dengan menerapkan sikap yang dianjurkan dalam Islam jika belum dikasih keturunan menurut ceramah Ustaz Syafiq Riza Basalamah adalah dengan memahami bahwa pahala tidak hanya datang dari doa dari keturunan saja, tetapi juga lewat amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan membantu anak-anak lain.
Dengan begitu, Mama dan Papa tetap bisa mendapatkan keberkahan hidup meski belum memiliki keturunan.
