Bidan Amel mengingatkan bahwa, “Allah itu memberi kadar sesuai dengan kesanggupan manusia.”
Cara Ikhlas dan Menghadapi Pertanyaan “Kenapa Belum Punya Anak?”

- Yakin bahwa semua sudah diatur oleh Allah
- Hindari menekan diri dengan harapan berlebihan
- Belajar untuk berpasrah dan menerima takdir
Menikah sering kali diikuti dengan ekspektasi untuk segera memiliki anak. Namun, setiap pasangan memiliki perjalanan yang berbeda dan tidak semuanya berjalan sesuai harapan.
Ada yang langsung dikaruniai anak, sementara sebagian lain perlu waktu lebih lama untuk menunggu. Situasi ini kerap menimbulkan tekanan, meski sejatinya setiap takdir telah diatur dengan penuh hikmah.
Seperti yang dibahas oleh Dewi Sandra bersama Bidan Amel dalam kanal YouTube Alanabi Channel, penting bagi setiap pasangan untuk memandang fase ini dengan hati yang lapang.
Berikut Popmama.com telah rangkumkan cara ikhlas dan menghadapi pertanyaan "kapan belum punya anak?" dengan tenang. Yuk, simak selengkapnya!
1. Yakin bahwa semua sudah diatur oleh Allah

Hal pertama yang perlu ditanamkan dalam hati adalah keyakinan bahwa setiap takdir, termasuk urusan memiliki anak, sudah ditetapkan oleh Allah dengan penuh kebijaksanaan.
Artinya, apa pun yang sedang Mama jalani saat ini adalah bagian dari rencana terbaik yang mungkin belum dipahami sepenuhnya sekarang.
2. Hindari menekan diri dengan harapan berlebihan

Bidan Amel dalam video itu juga menjelaskan bahwa tekanan emosional bisa memengaruhi hormon dalam tubuh.
“Ada hormon yang tertekan ketika kita terus-menerus mengharapkan sesuatu,” jelasnya.
Secara ilmiah, stres berkepanjangan memang bisa mengganggu keseimbangan hormon reproduksi. Jadi, penting untuk beristirahat dari pikiran yang terlalu menuntut diri sendiri.
Coba fokus pada hal-hal yang membuat Mama bahagia, seperti olahraga ringan, kegiatan sosial, atau ibadah yang menenangkan hati.
3. Belajar untuk berpasrah dan menerima takdir

Sikap pasrah bukan berarti menyerah, melainkan sebagai bentuk keikhlasan terhadap rencana Allah.
Bidan Amel menjelaskan berdasarkan pengalamannya selama menangani pasien, banyak pasangan justru berhasil hamil saat mereka berhenti menuntut dan mulai berpasrah pada keadaan.
Ia mengatakan, “Ketika mereka sudah berpasrah pada keadaan dan menerima ketetapan Allah, Allah kasih itu.”
Saat hati mulai tenang, tubuh pun ikut rileks, sehingga sistem hormon bekerja lebih seimbang. Dalam kondisi ini, rasa pasrah bisa menjadi bentuk ibadah dan memberi dampak baik untuk kesehatan fisik serta mental Mama.
4. Fokus pada hal baik dalam hidup

Pertanyaan seperti “Kenapa belum punya anak?” sering kali membuat Mama hanya terfokus pada satu hal yang belum dimiliki. Padahal, masih banyak nikmat lain yang Allah titipkan.
Mama bisa mengalihkan energi untuk memperkuat hubungan dengan pasangan, memperdalam ilmu agama, atau menekuni hal-hal yang membawa manfaat.
Dengan cara ini, waktu mama dapat diisi dengan kegiatan yang menumbuhkan rasa syukur dan kebahagiaan.
5. Jawab dengan lembut dan yakin

Kalau Mama mendapat pertanyaan yang sensitif ini, tidak perlu marah atau tersinggung.
Cukup jawab dengan lembut, seperti, “Doakan saja ya, semoga Allah titipkan di waktu yang tepat.”
Jawaban seperti ini menunjukkan bahwa Mama percaya pada waktu terbaik dari Allah tanpa menyinggung siapa pun. Menghadapi pertanyaan dengan tenang juga menjadi cerminan kedewasaan dan keimanan yang kuat.
Tetap tenang menghadapi pertanyaan “Kenapa belum punya anak” memang memerlukan keteguhan hati. Dewi Sandra dan Bidan Amel melalui peerbincangannya mengingatkan bahwa setiap takdir sudah diatur oleh Allah dengan penuh hikmah.
Ketenangan, keikhlasan, dan rasa syukur akan membantu Mama menjalani fase ini dengan hati yang lebih lapang dan bahagia, sambil menunggu waktu terbaik dari-Nya.


















