Mengenal Hipogonadisme: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Cegah penyakit ini dengan menjaga pola hidup sehat agar kesuburan tetap terjaga!

26 Januari 2025

Mengenal Hipogonadisme Penyebab, Gejala, Cara Mengatasinya
freepik/freepik

Apakah Mama dan Papa mengalami gangguan seksual seperti disfungsi ereksi, penurunan gairah seksual, kesulitan berkonsentrasi, merasa lemah tanpa alasan yang jelas, atau perubahan mood yang tiba-tiba? Atau mungkin ada perasaan tidak berenergi, mudah lelah, atau susah untuk merasa semangat seperti biasanya?

Jika iya, hati-hati, gejala tersebut bisa menjadi tanda-tanda dari suatu kondisi yang memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh salah satunya hipogonadisme.

Terkadang, kondisi ini tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tapi juga bisa memengaruhi kesejahteraan emosional dan mental.

Lantas, Apa sebenarnya hipogonadisme dan penyebab dan pencegahan pada kasus tersebut? Untuk itu, kali ini Popmama.com telah berhasil mengulasnya lebih lengkap dibawah ini!

Apa Itu Hipogonadisme?

Apa Itu Hipogonadisme
freepik/freepik

Menurut Prof. Dr. dr. Dicky Moch. Rizal, M. Kes., Sp. And (K)., AIFM, seorang dokter spesialis andrologi konsultan sub fertilitas dan endokrinologi reproduksi, hipogonadisme merupakan kondisi medis di mana kadar testosteron dalam tubuh berada di bawah tingkat normal.

Ini adalah kondisi yang tidak bisa diabaikan, karena dapat memengaruhi banyak aspek kesehatan, termasuk fungsi seksual, energi, dan kesejahteraan secara keseluruhan.

"Hipogonadisme merupakan kondisi yang menunjukkan kadar testosteron dibawah normal. tentunya ini kondisi yang harus ditangani," jelas Prof. Dr. dr. Dicky Moch. Rizal, M. Kes., Sp. And (K)., AIFM. melansir dari instagram @pkugamping.

Hipogonadisme juga dikenal sebagai defisiensi gonad. Kondisi ini dapat disebut andropause atau testosteron serum rendah ketika terjadi pada orang AMAB. 

Mama, jika mengalami gejala-gejala yang mengarah pada hipogonadisme, seperti penurunan gairah seksual, kelelahan yang tidak wajar, atau gangguan konsentrasi, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Editors' Pick

Penyebab Hipogonadisme

Penyebab Hipogonadisme
freepik/freepik

Melansir dari Healthline, penyebab hipogonadisme dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Berikut adalah penyebab hipogonadisme primer:

  • Gangguan autoimun tertentu
  • Gangguan genetik dan perkembangan
  • Infeksi
  • Kelebihan zat besi (hemokromatosis)
  • Penyakit hati dan ginjal
  • Radiasi (pada gonad)
  • Pembedahan
  • Trauma

Gangguan genetik yang paling umum yang menyebabkan hipogonadisme primer adalah sindrom Turner pada perempuan dan sindrom Klinefelter pada laki-laki.

Penyebab hipogonadisme sentral melibatkan masalah pada hipotalamus atau hipofisis yang mengendalikan gonad. Beberapa penyebab hipogonadisme sentral antara lain:

  • Anoreksia nervosa
  • Perdarahan di area hipofisis
  • Konsumsi obat-obatan, seperti glukokortikoid dan opiat
  • Menghentikan steroid anabolik
  • Masalah genetik
  • Infeksi
  • Kekurangan nutrisi
  • Kelebihan zat besi (hemokromatosis)
  • Radiasi (ke hipofisis atau hipotalamus)
  • Penurunan berat badan yang cepat dan signifikan (termasuk penurunan berat badan setelah operasi bariatrik)
  • Operasi (operasi dasar tengkorak di dekat hipofisis)
  • Trauma
  • Tumor

Melansir dari Pennmedicine, penyebab genetik dari hipogonadisme sentral adalah sindrom Kallmann, yang sering kali disertai dengan penurunan indra penciuman pada penderitanya.

Menopause juga merupakan penyebab paling umum terjadinya hipogonadisme pada perempuan. Kondisi ini terjadi secara alami pada setiap perempuan dan umumnya terjadi sekitar usia 50 tahun.

Sementara itu, kadar testosteron juga cenderung menurun pada laki-laki seiring bertambahnya usia. Kadar testosteron dalam darah pada laki-laki yang berusia 50 hingga 60 tahun biasanya jauh lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki yang berusia 20 hingga 30 tahun.

Gejala Penyakit Hipogonadisme

Gejala Penyakit Hipogonadisme
freepik/freepik

Ada banyak gejala yang perlu diwaspadai ketika muncul risiko penyakit hipogonadisme. Berikut ini di antaranya:

  • Laki-laki sebelum pubertas

Pada anak laki-laki, hipogonadisme dapat memengaruhi perkembangan otot, janggut, alat kelamin, dan suara. Selain itu, kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan pada pertumbuhan tubuh.

  • Laki-laki setelah pubertas

Pada laki-laki, gejala hipogonadisme dapat mencakup beberapa hal, seperti pembesaran payudara, kehilangan massa otot, dan penurunan minat terhadap seks (libido rendah).

Jika terdapat tumor pada hipofisis atau tumor otak lainnya (hipogonadisme sentral), gejala yang muncul bisa berupa sakit kepala, gangguan penglihatan, keluarnya cairan susu dari payudara, serta tanda-tanda kekurangan hormon lainnya.

Tumor yang paling umum memengaruhi hipofisis adalah kraniofaringioma pada anak-anak dan adenoma prolaktinoma pada orang dewasa.

  • Perempuan sebelum pubertas

Perempuan yang mengalami hipogonadisme tidak akan mengalami menstruasi. Kondisi ini juga dapat memengaruhi perkembangan payudara serta pertumbuhan tinggi badan mereka.

  • Perempuan setelah pubertas

Jika hipogonadisme terjadi setelah pubertas, gejala pada perempuan dapat mencakup gejolak panas, perubahan tingkat energi dan suasana hati, serta menstruasi yang menjadi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali.

Cara Mengobati Hipogonadisme

Cara Mengobati Hipogonadisme
freepik/freepik

Pengobatan hipogonadisme dapat diberikan sesuai dengan kategorinya Mama. Berikut ini diantaranya yang bisa dilakukan:

  • Pengobatan hipogonadisme pada laki-laki

Melansir dari Healthline, pada laki-laki yang mengalami hipogonadisme primer, salah satu pilihan untuk pembuahan adalah pengambilan sperma dan donasi sperma, serta prosedur intracytoplasmic sperm injection (ICSI).

Jika kesuburan bukan menjadi masalah, Papa bisa menjalani terapi pengganti testosteron (TRT). Testosteron tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk:

  1. Suntikan
  2. Plester
  3. Pelet
  4. Gel
  • Pengobatan hipogonadisme pada perempuan

Perawatan untuk Perempuan akan berfokus pada peningkatan jumlah hormon seks perempuan. Pendekatan perawatan ini akan berbeda-beda, tergantung pada jenis hipogonadisme yang dialami dan apakah Mama sedang berusaha untuk hamil.

Jika Mama mengalami hipogonadisme primer dan kegagalan ovarium, Mama biasanya perlu mencari opsi perawatan alternatif lainnya.

Jika Mama mengalami hipogonadisme sekunder dengan kadar FSH yang rendah, Mama kemungkinan akan memerlukan suntikan FSH.

Beberapa orang juga membutuhkan suntikan FSH bersama dengan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) untuk merangsang ovulasi.

Demikian informasi mengenai hipogonadisme: penyebab, gejala, dan cara mengatasinya. Jika Mama atau Papa mengalami gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

Baca juga:

The Latest