Gagal Program Bayi Tabung, Rianti Cartwright Masih Punya 1 Embrio Beku

"The pain that you've been feeling, can't compare to the joy that is coming." - Roma 8:18

Itulah satu ayat dari Alkitab yang dikutip oleh Rianti di salah satu unggahan terakhirnya menggenai pengalaman menjadi IVF Survivor. 

Jika diartikan kutipan dari ayat Alkitab ini bertuliskan mengenai "rasa sakit yang kamu rasakan, tidak bisa dibandingkan dengan sukacita yang akan datang." Kata-kata ini seolah menjadi penguatan untuk dirinya dan semua orang yang sedang berjuang sebagai IVF Survivor. 

Rianti seolah mengingatkan bahwa kegagalan pasti ada, namun di depan tentu akan merasakan sukacita dan rasa bahagia. 

"Tuhan memberkati setiap usaha kalian tidak ada yang mustahil bagi Tuhan skalipun dunia ini bilang mustahil. Hanya perlu iman sebesar biji sesawi, maka kamu bisa memindahkan gunung. Tuhan Yesus berkati rahimmu," tulis salah satu warganet dengan akun @ratujoyce yang berusaha memberikan semangat untuk Rianti. 

Jika Mama perhatikan, unggahan terakhir dari Rianti dibanjiri dengan banyak doa-doa dan semangat dari para sahabat di dunia entertainment.

Semua orang yang memberikan komentar positif seolah ingin Rianti tetap semangat, percaya diri dan berusaha kembali untuk menjalani program selanjutnya. 

"So powerful Ri. Big love to both you & Cas." Daniel Mananta.

"Thank you for sharing such a personal and emotional experience with others." - Cathy Sharon.

"Stay strong and never give up. Tetap mesra sama suami dan semoga saat yang dinanti-nantikan akan tiba secepatnya, love." - Titi Kamal. 

"Happy bday Abang Cas Alfonso, keep strong Rianti dan kalian berdua! Insyaallah akan hadir di waktu yang paling tepat, aku terus kirim doa untuk kalian berdua dan selalu akan semangatin kalian." - Tya Ariestya.

"May Allah SWT bless you both always Ri, your strength and faith is extraordinary and you are a blessing to us all. We continue to pray for you and sending you our love."- Hannah Al Rashid.

Tetap semangat untuk Rianti!

Baca juga: Tya Ariestya Setia Menemani Medina Zein Menjalani Proses IVF

September tahun 2010. Jadi tahun ini memasuki usia pernikahan yang kesembilan. Kenapa kami akhirnya memilih jalur IVF? Karena udah pengen banget punya baby. Beberapa tahun pertama pernikahan aku pakai KB (pil) karena waktu itu masih terikat kontrak dan pengen menikmati pacaran setelah nikah, traveling dll. 

Akhirnya di tahun ke-3 stop KB, tetapi menjalanni semuanya dengan santai dan rileks. Pastinya udah pengen punya baby, tetapi tetap bersyukur atas semua berkat-berkat lain yang Tuhan sudah berikan. Intinya tetap santai dan happy. Selama pernikahan aku juga belum kepikiran untuk berhenti bekerja. I thought, I would just continue working until I got pregnant. 

However the years rolled by and I didn't get pregnant. Baru benar-benar kerasa udah waktuya kami fokus (cari program) untuk punya anak itu awal tahun lalu, tetapi karena kesibukan akhirnya kami tunda lagi sampai tahun ini. Bulan Februari 2019, kami memutuskan untuk langsung program IVF (in vitro fertilization) atau bayi tabung. 

Begitulah cerita dari Rianti saat menjawab pertanyaan warganet sebelum dirinya memutuskan untuk benar-benar fokus menjalani program kehamilan. 

Masalah usia yang sudah sama-sama sudah berusia 35 tahun membuat Rianti dan sang Suami memutuskan untuk kembali fokus mencoba memiliki anak. Keduanya pun memutuskan untuk fokus melakukan program bayi tabung. 

"This is not to say that other programs won't work. I think every couple should do what is best for them. Banyak sekali pilihan di luar sana, ada IVF, inseminasi, alternative fertility programs, diets, liburan etc etc. Just do what is best for you and consider your options and your own determining factors. Tentunya jangan lupa berdoa, all we can do is try our best and let God do the rest," tulis Rianti di salah satu unggahan InstaStory pribadinya. 

Segala usaha dan bentuk perjuangan dari Rianti pasti akan menjadi momen membahagiakan suatu saat nanti ya, Ma!

So yes, it's been a sad weekend, but it's not a sad life. There is still so much to be grateful for. It's also not the end. Perjalanan masih panjang. Kami masih ada satu frozen embryo. Kemarin tes darah untuk cek kekentalan etc, terus mungkin mau laparoskopi untuk cek kemungkinan yang lain. The clinic and all the medical staff have been so helpful. Again, as I said, there is so much to be grateful for.

To my fellow IVF sisters who have made it through with the best possible outcome, I am celebrating with you. For those of you who are still on this journey, semangat ya. Don't let the delays distract you from living your best life, from giving your unique gift to the world and from holding on to HOPE.

Perlu diketahui bahwa saat proses bayi tabung, embrio yang dihasilkan akan lebih dari satu. Sisa embrio yang tidak dipakai ketika proses pemindahannya ke dalam rahim akan dibekukan. Embrio yang dibekukan akan disimpan menggunakan alat khusus dan nantinya bisa dicairkan kembali jika diperlukan. 

Jika penanaman embrio yang pertama gagal atau berhasil, calon orangtua bisa menggunakan embrio beku saat menginginkan kembali menjalani proses bayi tabung. 

Nantinya, pencairan embrio yang sudah dibekukan akan terlebih dahulu mengikuti siklus masa subur calon ibu hamil. Hal ini tentunya dapat meningkatkan kesuksesan untuk bisa segera hamil.  

Itulah sekilas penjelasan mengenai satu embrio beku yang masih dimiliki oleh Rianti. Walau sempat gagal pada embrio pertama, semoga Rianti Cartwright bisa segera hamil dan berhasil menjalani program bayi tabung. 

Doakan yang terbaik untuk kehamilan Rianti ya, Ma!