Setelah Berhubungan Seks, Kapan Tanda Kehamilan Mulai Muncul?

Tanda-tanda awal kehamilan sering kali tak disadari oleh kebanyakan perempuan

7 Maret 2024

Setelah Berhubungan Seks, Kapan Tanda Kehamilan Mulai Muncul
Unsplash/SylwiaBartyzel

Ketika hamil, tubuh mengirimkan beberapa sinyal atau respons untuk mengindikasikan adanya perubahan hormon karena kehamilan. Namun sayangnya, cukup banyak perempuan yang tidak sadar dengan tanda-tanda ini.

Tanda-tanda awal kehamilan memang terkadang sulit untuk terdeteksi. Hal inilah kemudian membuat beberapa ibu hamil kehilangan janinnya di awal kehamilan, karena tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.

Tanda-tanda kehamilan penting untuk diketahui sedini mungkin untuk mencegah terjadinya keguguran. Jika ibu hamil tahu sedari awal dirinya mengandung, ini akan membantu mencegah lebih aware terhadap kehamilannya.

Nah karena itu, kali ini Popmama.com akan membahas tentang kapan tanda kehamilan mulai muncul?

Kapan Sebenarnya Tanda Kehamilan Itu Muncul?

Kapan Sebenar Tanda Kehamilan Itu Muncul
Pexels/OlyaKobruseva

Ternyata, tanda-tanda kehamilan bisa segera muncul atau membutuhkan waktu beberapa hari setelah kamu berhubungan intim. Terutama jika kamu melakukan hubungan intim ketika sedang masa subur atau ovulasi.

Peluang kehamilan yang dilakukan ketika masa ovulasi cenderung lebih besar. Hal ini dikarenakan saat masa subur, sel telur yang diproduksi oleh perempuan sudah matang dan lebih siap dibuahi oleh sperma.

Gejala-gejala hamil yang umumnya dapat timbul setelah berhubungan intim adalah perasaan mual muntah, tubuh mudah lelah, dan telat haid. Namun, gejala ini dapat berbeda-beda pada setiap perempuan. 

Selain gejala di atas, ada juga tanda-tanda kehamilan lainnya yang bisa kamu perhatikan. Berikut ini adalah beberapa tanda kehamilan mulai muncul:
 

1. Payudara terasa sensitif

1. Payudara terasa sensitif
Pexels/cottonbrostudio

Payudara perempuan hamil, biasanya akan terasa lebih sensitif dan kenyal. Selain itu, payudara juga akan terasa lebih nyeri daripada biasanya. Ini disebabkan oleh adanya peningkatan hormon estrogen dan progesteron karena kehamilan.

Kondisi ini biasanya mulai muncul di trimester pertama kehamilan atau selang satu sampai dua minggu setelah perempuan dinyatakan positif hamil. Bahkan ada beberapa perempuan yang merasakan gejala ini sebelum mereka tidak datang bulan.

2. Kram perut dan muncul flek

2. Kram perut muncul flek
Pexels/AndreaPiacquadio

Beberapa perempuan ada yang merasakan kram perut ketika sel telur yang berhasil dibuahi menempel di dinding rahim. Akibatnya, ini dapat menyebabkan munculnya salah satu ciri-ciri hamil, yaitu keluar flek cokelat.

Ketika sel telur yang dibuahi menempel pada rahim dan mengeluarkan bercak, ini disebut sebagai pendarahan implantasi. Ciri-ciri ini biasanya muncul sekitar 6 sampai 12 hari setelah terjadinya pembuahan. 

Pendarahan implantasi terkadang membuat perut menjadi kram. Ini sering disalahartikan sebagai tanda-tanda menstruasi akan datang, sehingga beberapa perempuan salah mengira bahwa kram dan flek yang muncul adalah tanda awal menstruasi.
 

Editors' Pick

3. Kelelahan

3. Kelelahan
Pexels/LizaSummer

Meningkatnya hormon progesteron saat kehamilan dapat memicu tubuh menjadi cepat lelah atau fatigue. Tingginya kadar hormon inilah yang membuat ibu hamil cepat merasa lelah dan ngantuk.

Fatigue bisa dirasakan sejak satu minggu setelah terjadinya pembuahan. Namun, gejala ini biasanya perlahan hilang ketika usia kandungan memasuki trimester kedua dan akan kembali muncul ketika trimester akhir atau menjelang proses persalinan.

4. Mood swing

4. Mood swing
Unsplash/AnthonyTran

Tubuh ibu hamil yang cepat lelah (fatigue) dapat menimbulkan gejala kehamilan lainnya seperti mood swing. 

Mood swing biasanya akan terasa sekitar minggu ke-5 setelah terjadinya pembuahan. Emosi yang tidak stabil karena mood swing biasanya muncul pada awal-awal kehamilan atau trimester pertama.
 

5. Perut terasa kembung

5. Perut terasa kembung
Pexels/PolinaZimmerman

Selain gejala-gejala yang disebutkan sebelumnya, gejala ini juga dapat muncul ketika awal kehamilan. Adanya perubahan hormon membuat perutmu terasa lebih membengkak dan kembung daripada sebelumnya.

Gejala ini memang mirip seperti Pre Menstrual Syndrome (PMS). Perut kembung terjadi karena produksi hormon progesteron yang meningkat.

Efek sampingnya, hormon ini akan melemaskan otot-otot di usus. Alhasil, otot usus akan bergerak lebih lambat dan membuat gas menumpuk di dalam perut. 

6. Morning sickness

6. Morning sickness
Freepik/jcomp

Lebih dari 85% perempuan hamil mengalami morning sickness atau perasaan mual muntah di awal kehamilan. Perasaan tidak nyaman tersebut akan terjadi selama kehamilan trimester pertama.

Rata-rata indra penciuman pada ibu hamil akan meningkat lebih tajam dan berpotensi memperparah gejala, namun tak usah khawatir gejala ini perlahan akan menghilang ketika usia kehamilan kamu memasuki trimester kedua.

Walaupun morning sickness lebih sering terjadi di pagi hari, tetapi ada juga ibu hamil yang merasa mual saat malam hari. Gejala tersebut sering dipicu oleh beberapa hal, misalnya karena aroma  atau makanan tertentu.
 

7. Sering buang air kecil

7. Sering buang air kecil
Pixabay/bzndenis

Sekitar 6 minggu terjadinya proses pembuahan, ibu hamil biasanya akan sering ke toilet untuk buang air kecil. Hal ini umumnya disebabkan oleh perubahan hormon dan bertambahnya jumlah cairan tubuh saat hamil.

Tanda kehamilan ini terjadi akibat produksi Human Chorionic Gonadotropin (hormon hCG) yang meningkatkan aliran darah ke daerah panggul dan ginjal. Adanya aliran darah tambahan ini menyebabkan produksi urin meningkat sehingga ibu hamil jadi lebih sering buang air kecil. 

Kapan Harus Melakukan Tes Kehamilan?

Kapan Harus Melakukan Tes Kehamilan
Pixabay/Tumisu

Tanda-tanda kehamilan di atas memang umum dijumpai saat awal kehamilan. Namun, ada juga kondisi medis atau penyakit tertentu yang bisa mirip dengan gejala kehamilan. Untuk mendapatkan jawaban yang lebih pasti, kamu bisa menggunakan alat tes kehamilan seperti test pack.

Tapi ada beberapa hal yang juga harus kamu perhatikan bila ingin menggunakan test pack. Jika kamu menggunakan test pack beberapa hari setelah berhubungan intim, maka hasilnya bisa negatif, karena hormon kehamilan (hormon hCG) belum dihasilkan atau masih sangat rendah. 

Waktu yang tepat untuk memeriksakan kehamilan dengan test pack adalah pada hari pertama kamu terlambat haid atau 1-2 minggu setelah berhubungan intim. Penggunaan test pack juga tidak disarankan untuk dilakukan pada siang hari.

Hal ini dikarenakan saat siang hari, kamu sudah banyak minum dan membuat urine menjadi lebih encer, sehingga hormon hCG sulit untuk terdeteksi. Karena itu, penggunaan test pack paling baik adalah di saat kamu bangun di pagi hari. 

Selain tes kehamilan menggunakan test pack, kamu juga bisa mendeteksi kehamilan sejak dini melalui tes darah. Tes darah dapat lebih cepat mendeteksi kehamilan daripada tes urine. Jika tes urine membutuhkan waktu paling cepat dua minggu setelah pembuahan untuk bisa mendeteksi hormon kehamilan di dalam tubuh, lain halnya dengan tes darah.

Tes darah bisa langsung dilakukan setelah empat sampai enam hari terjadinya pembuahan. Untuk itu, tes darah lebih cepat dan efisien bila ingin mendeteksi kehamilan sedini mungkin. Kamu bisa langsung menemui dokter kandungan, jika kamu ingin melakukan tes ini.

Nah, itu tadi penjelasan tentang kapan tanda kehamilan mulai muncul. Penting untuk mengetahui tanda-tandanya agar kamu bisa mengetahui kehamilan sedini mungkin.

Kehamilan yang terdeteksi sejak dini, dapat membantu meminimalisir terjadinya keguguran di awal kehamilan. Semoga informasi ini dapat bermanfaat!

Baca juga:

The Latest