Takut dengan Virus Corona, Perempuan Ini Minta Sel Telurnya Dibekukan

Peningkatan volume perawatan hingga 25 persen

6 Maret 2020

Takut Virus Corona, Perempuan Ini Minta Sel Telur Dibekukan
pixabay/Darko Stojanovic

Sejak awal tahun 2020, dunia mulai dikejutkan dengan adanya wabah virus corona atau Covid-19. Penyebarannya yang begitu cepat, menyebabkan dampak wabah virus ini sudah mulai dirasakan secara global.

Tidak jarang, penyebaran virus yang cepat ini membuat banyak masyarakat dunia menjadi cemas dan panik. Banyak masyarakat yang langsung membeli persediaan masker, hand sanitizer, dan juga kebutuhan pokok.

Kepanikan ini juga dirasakan oleh perempuan di New York yang ingin mengambil sel telurnya untuk dibekukan agar memiliki keturunan yang terhindar dari virus corona.

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi selengkapnya dibawah ini:

1. Dibanjiri panggilan dan email dari perempuan yang ingin sel telurnya diambil dan dibekukan

1. Dibanjiri panggilan email dari perempuan ingin sel telur diambil dibekukan
Pexels/Negative Space

Sebuah klinik kesuburan terkenal di Manhattan mengatakan telah dihubungi oleh para perempuan. Mereka meminta agar sel telur mereka diambil dan dibekukan karena khawatir dengan adanya penyebaran virus korona.

"Telepon telah berdering tanpa henti," kata Dr. Brian Levine, direktur CCRM Fertility New York

Banjir panggilan dan email dimulai pada hari Jumat, dengan klien takut ditularkan oleh penyakit mematikan yang berpotensi terhadap sel telur dan embrio serta sperma pasangan mereka, sehingga mereka ingin kumpulkan dengan cepat, kata dokter.

"Saya di sini sampai jam 9:30 malam melakukan konsultasi melalui telepon dan menemui pasien," kata Dr.Brian yang biasanya meninggalkan pekerjaan selambat-lambatnya jam 6 malam. 

Editors' Pick

2. Terdapat peningkatan volume 25 persen dalam waktu lima hari dari orang-orang yang ingin perawatan

2. Terdapat peningkatan volume 25 persen dalam waktu lima hari dari orang-orang ingin perawatan
Freepik

Menurutnya, dalam lima hari terakhir, telah melihat setidaknya 25 persen peningkatan volume orang yang ingin melanjutkan perawatan daripada waktu-waktu sebelumnya.

Para perempuan tersebut mengetahui prosedurnya, namun dampak dari virus ini yang mendorong mereka melakukan hal itu.

Dr. Brian Levine mengatakan beberapa perempuan yang telah menelepon dan mengirim email, mengatakan kepadanya, "Saya sedang mempertimbangkan untuk melakukan siklus pembekuan telur atau IVF lagi, tetapi saya ingin melakukannya sekarang sebelum saya mendapatkan coronavirus."

Perempuan-perempuan tersebut beranggapan bahwa penularan virus sudah semakin dekat. Namun Dr Brian Levine mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada data yang mendukung bahwa virus corona memiliki efek pada kehamilan. 

3. Belum ada kepastian tentang data perempuan hamil yang terkena corona berdampak pada janin

3. Belum ada kepastian tentang data perempuan hamil terkena corona berdampak janin
Freepik

Ia menambahkan kalau virus corona tidak seperti Zika, virus yang menyebar beberapa tahun lalu yang dapat menyebabkan cacat lahir tertentu. Namun, faktor-faktor yang tidak diketahui tentang virus ikut bertanggung jawab dalam menyebabkan kepanikan  orang-orang.

"Saya bisa memahami ketakutan orang-orang, kami tidak tahu apa-apa tentang kehamilan dan virus corona," ucap dr Brian. 

Kisah-kisah tentang beberapa korban virus corona yang hamil telah muncul ke permukaan secara global, meskipun tidak ada yang melibatkan kematian atau penularan dari Mama ke bayi.

CDC bahkan mengakui di situs webnya bahwa ia tidak memiliki data yang dapat dipercaya tentang apakah perempuan hamil dengan virus lebih berisiko pada hasil yang merugikan, apakah dapat ditularkan dari Mama ke anak atau bahkan apakah calon Mama adalah lebih rentan untuk ditularkan ke janin.

4. Pertimbangan-pertimbangan dari klien yang menyebabkan keinginan untuk membekukan sel telur dan sperma

4. Pertimbangan-pertimbangan dari klien menyebabkan keinginan membekukan sel telur sperma
Freepik/Sanborr

Levine mengatakan beberapa klien berpacu dengan waktu karena mereka khawatir pada masa karantina selama enam bulan, mengurangi cakupan perawatan kesuburan, dan lainnya.

Beberapa pasangan telah merencanakan peningkatan kesuburan dan hanya mengatakan, "Saya sudah berpikir tentang pembekuan sel telur dan ingin disatukan sebelum kalian kewalahan," kata dokter.

"Saran saya untuk semua orang adalah jika kamu mempertimbangkan untuk menempuh jalur ini, mungkin ini saatnya untuk menyelidiki pilihanmu dan melakukannya lebih cepat daripada nanti," ujar dr.Brian

Ia pun menambahkan, jika kamu mendapatkan virus korona dan perlu melakukan karantina, itu akan mencegahmu dari semua jalur ini. 

5. Sudah memiliki tindakan untuk memastikan tidak ada risiko penularan antara sel telur dan embrio

5. Sudah memiliki tindakan memastikan tidak ada risiko penularan antara sel telur embrio
Pixabay/Parentingupstream

Namun Dr. Brian beranggapan bahwa ia tidak pernah mengantisipasi apa yang terjadi.

Ia mengatakan klinik mengambil tindakan pencegahan yang cukup untuk memastikan tidak ada risiko penularan antara sel telur dan embrio.

Ia serta ahli kesehatan sudah memiliki rencana jika ternyata beberapa telur dan sperma masuk yang dianggap dari lingkungan berisiko tinggi.

"Kita harus mulai mengkarantina sel telur dan embrio ini di dalam sebuah wadah khusus," ujar dr.Brian Levine.

Agar terhindar dari virus corona, pahami terlebih dahulu gejala serta penyebarannya. Gunakan masker jika kamu sedang sakit flu atau batuk serta rutin cuci tangan dengan sabun.

Baca juga:

The Latest