Mengenal EctoLife, Rahim Buatan yang Super Canggih

Kemajuan ilmu medis dan teknologi masa kini semakin memberikan peluang bagi para pasangan suami istri untuk lebih mudah dalam hal memiliki momongan.
Ada sejumlah cara yang dapat diusahakan agar perempuan bisa hamil, meski dirinya atau pasangannya memiliki masalah yang berkaitan dengan kesuburan.
Mulai dari bayi tabung dan berbagai cara lainnya dilakukan demi dikaruniai momongan Namun, pernahkah terbayang oleh Mama akan adanya rahim buatan untuk 'menciptakan' bayi di lab?
Nah, kali ini Popmama.com membahas EctoLife, rahim buatan yang super canggih yang tengah viral dan ramai dibahas di jagad maya. Penasaran seperti apa? Langsung saja disimak, yuk, Ma!
Mengenal EctoLife, Rahim Buatan yang Super Canggih

EctoLife merupakan teknologi berupa rahim buatan yang mengandalkan energi terbarukan. Alat ini memungkinkan para orangtua untuk memiliki anak biologis mereka sendiri yang tercipta tanpa proses kehamilan.
EctoLife bekerja seperti rahim seorang ibu yang memenuhi kebutuhan janin untuk dapat berkembang sebagaimana tumbuh di dalam rahim asli. Bahkan, jika memilih fitur 'elite', orangtua dapat menentukan fisik anak mereka mulai dari tinggi badan hingga warna kulit, lho!
Namun, jangan salah paham dulu. Teknologi Ectolife yang beredar di dalam video yang kini tengah booming ini hanya sekadar ilustrasi dan belum terealisasi.
Meski begitu, banyak pihak yang percaya bahwa teknologi ini bisa saja benar-benar ada di masa depan nanti, termasuk tentunya pencipta video ini sendiri.
Pencipta Video Teknologi EctoLife

Lantas, siapa pencetus ide dari teknologi ini? Ia adalah seorang pria berusia 32 tahun yang berbasis di Jerman bernama Hashem Al-Ghaili. Profesinya ialah produser film sekaligus komunikator bidang sains dengan jumlah subscriber sekitar 33 juta di Facebook.
Hashem telah menghasilkan banyak video berbasis sains, dan untuk EctoLife ia percaya bahwa jika ide ini dapat terealisasikan, banyak pasangan yang akan sangat terbantu. Selain juga membantu meningkatkan populasi suatu negara.
Para pasangan nantinya dapat memantau perkembangan calon anaknya melalui ponsel pintar untuk mencegah adanya kelainan fisik yang tak terdeteksi.
Setiap tahunnya, EctoLife diperkirakan dapat menghasilkan 30.000 anak yang diharapkan dapat terlahir dengan lebih sedikit risiko kelainan fisik maupun kesehatan.
Akankah EctoLife Terealisasi di Kehidupan Nyata?

Hashem mengeklaim bahwa ide dari teknologi EctoLife berbasis dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh para ilmuwan selama lebih dari 50 tahun lamanya.
Oleh sebab itu, Hashem menyebutkan bahwa merupakan hal yang mungkin jika dalam kurun waktu sekitar 10-15 tahun ke depan EctoLife bisa terealisasikan.
Menurutnya, untuk dapat menghadirkan EctoLife ke dunia nyata, yang perlu dilakukan ialah membangun prototype dan menyatukan semua fitur ke dalam satu perangkat. Namun, kendala utamanya terdapat pada batasan etis di dunia medis.
Kontroversi EctoLife

Batasan etika disebut-sebut sebagai salah satu faktor utama yang akan menjadi penghambat terealisasinya teknologi ini di dunia nyata.
Perdebatan yang berkaitan dengan etika ini pun mulai terlihat di berbagai sosial media yang membahas video EctoLife. Netizen dari berbagai kalangan mulai saling melempar argumen.
Sebagian netizen berpendapat bahwa hal ini menyalahi kemanusiaan, dan masih banyak anak terlantar yang bisa diadopsi oleh pasangan yak tak memiliki anak.
Sementara sebagian lainnya menyetujui untuk direalisasikannya fasilitas ini sebagai salah satu tambahan dari opsi medis yang selama ini sudah ada.
Tanggapan Para Pakar Mengenai EctoLife

Hashem selaku pencipta video viral ini sempat mengutip pendapat salah satu pakar yang diunggah di akun Instagram pribadinya. Pakar yang dikutipnya tersebut merupakan Profesor Andrew Shennan dari King's College.
Profesor Andrew menyatakan bahwa secara teori, fasilitas ini pada dasarnya memiliki peluang untuk terealisasi. Dirinya menyebutkan inkubator sebagai contoh teknologi yang bekerja hampir mirip dengan EctoLife dan berhasil terealisasi.
Seorang profesor dari UCL Institute for Women's Health, yakni Profesor Joyce Harper juga menyatakan bahwa dalam sains tak ada yang tak mungkin. Dirinya menyebut IVF sebagai contoh pilihan yang semakin sering digunakan di masa kini, sehingga tak menutup kemungkinan bahwa EctoLife bisa terealisasi.
Nah, itulah tadi informasi seputar EctoLife, rahim buatan yang super canggih yang baru-baru ini sedang diperbincangkan. Bagaimana menurut Mama? Apakah kira-kira EctoLife bisa menjadi kenyataan?
Baca juga:


















