Menunda Kehamilan dengan Birth Control Apakah Bikin Susah Hamil?

- Studi menunjukkan perempuan yang menggunakan pil KB selama 5 tahun dapat hamil semudah yang tidak menggunakan
- Pil KB melindungi terhadap komplikasi seperti endometriosis, meredakan PMS dan PMDD, serta meringankan gejala PCOS
- Pil KB juga membantu menurunkan risiko kanker ovarium dan endometrium hingga 30-50%
Banyak pasangan khawatir jika ia pernah menunda kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi, maka nantinya akan sulit untuk bisa hamil dan mendapatkan keturunan. Ini hanya mitos. Namun ada beberapa penjelasan terkait hal tersebut.
Sebuah studi menunjukkan bahwa perempuan yang telah menggunakan pil KB selama setidaknya lima tahun dapat hamil semudah yang tidak menggunakan pil KB. Terlebih lagi, para peneliti menemukan bahwa semakin lama perempuan menggunakan pil KB, semakin besar peluang mereka untuk hamil dalam waktu enam bulan hingga satu tahun setelah mereka meminumnya. Salah satu alasannya adalah pil KB melindungi terhadap komplikasi seperti endometriosis, yang dapat membuat perempuan lebih sulit untuk hamil.
Para calon orangtua dapat bernapas lega, karena temuan ini membantah penelitian yang lebih lama yang menyatakan bahwa pil KB menunda kehamilan atau konsepsi setelah mereka menghentikannya.
Setelah pil terakhir diminum, dan pil tidak diminum kembali mengakibatkan kadar hormon segera turun, yang memungkinkan perempuan tersebut segera kembali ke tingkat kesuburan normal.
Situasi ini tidak memberikan efek samping terhadap kesuburan di masa depan. Berikut ini Popmama.com ulas manfaat lain yang diberikan pil KB, seperti:
1. Melancarkan menstruasi

Pil KB tidak hanya berfungsi sebagai kontrasepsi, tetapi juga membantu menstabilkan kadar hormon sehingga siklus menstruasi menjadi lebih teratur dan dapat diprediksi. Dengan menstruasi yang terjadwal, perempuan dapat merencanakan aktivitas sehari-hari maupun program kehamilan dengan lebih mudah tanpa rasa khawatir terhadap menstruasi yang datang tiba-tiba.
Menurut Mayo Clinic, pil KB kombinasi efektif dalam menurunkan gejala menstruasi yang tidak teratur, nyeri haid, serta memberikan manfaat tambahan untuk kesehatan reproduksi perempuan.
2. Meredakan sindrom PMS dan PMDD

Jika Anda menderita PMS (sindrom pramenstruasi) atau PMDD (gangguan pramenstruasi), pil KB dapat meredakan gejala seperti perubahan suasana hati, nyeri payudara, kenaikan berat badan, kembung, dan jerawat karena kadar hormon yang berubah.
Menggunakan pil untuk menyeimbangkan kadar hormon juga dapat mengurangi migrain yang berhubungan dengan menstruasi.
3. Meringankan gejala endometriosis dan mencegah kista ovarium

Endometriosis adalah suatu kondisi di mana lapisan rahim tumbuh di luarnya. Ini dapat menyebabkan sakit saat menstruasi disertai dengan kram.
Pil KB tidak menyembuhkan endometriosis, tetapi dapat membantu mengontrol rasa sakit dengan menghentikan menstruasi. Pil KB juga dapat mencegah kista ovarium tidak tumbuh kembali.
4. Meringankan Sindrom ovarium polikistik atau Polycystic ovary syndrome (PCOS)

Sindrom ovarium polikistik adalah gangguan keseimbangan kadar hormonal. Saat sindrom ini terjadi, tubuh perempuan memroduksi hormon laki-laki (androgen) secara berlebihan.
PCOS dapat menyebabkan menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut yang tidak diinginkan, dan jerawat. Mengkonsumsi pil KB dapat memperbaiki gejala-gejala ini dengan menyeimbangkan hormon, menurunkan tingkat testosteron, dan mengatur menstruasi.
5. Menurunkan risiko kanker

Perempuan yang mengkonsumsi pil KB memiliki risiko kanker ovarium 30%-50% lebih rendah daripada perempuan yang tidak pernah minum pil. Mereka yang menggunakan pil KB juga memiliki risiko kanker endometrium yang lebih rendah daripada yang tidak.
Pil kontrasepsi mengurangi kemungkinan perempuan terkena kanker jenis ini setidaknya 30 persen.
Di atas adalah 5 manfaat dari pil KB yang berguna untuk menunjang kehamilan. Untuk perempuan yang berusaha untuk hamil setelah stop mengkonsumsi pil KB namun belum kunjung hamil maka segera kunjungi dokter kandungan dan berkonsultasi. Dokter perlu memeriksa penyebabnya, seperti jumlah sperma rendah, kerusakan tuba, atau infertilitas yang sudah ada sebelum mengkonsumsi pil tersebut.



















