7 Penyebab Sakit Perut usai Berhubungan Seksual yang Jarang Disadari!

Berhubungan seksual seharusnya menjadi momen yang menyenangkan bagi Mama. Namun, bagi sebagian pasangan aktivitas ini justru bisa memicu rasa tidak nyaman seperti sakit perut setelahnya. Kondisi ini bisa menimbulkan kekhawatiran Mama, terutama jika rasa sakit terus berulang atau disertai gejala lain.
Memahami penyebab potensial dari nyeri ini penting untuk menentukan langkah penanganan yang tepat. Beberapa penyebab mungkin memerlukan perhatian medis, sementara yang lain dapat diatasi dengan perubahan sederhana dalam aktivitas seksual atau gaya hidup Mama.
Berikut Popmama.com telah merangkum 7 penyebab sakit perut usai berhubungan seksual yang jarang disadari. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
1. Posisi seks

Beberapa posisi seksual memungkinkan penetrasi yang lebih dalam, yang dapat menyebabkan tekanan pada serviks atau organ panggul lainnya, sehingga menimbulkan rasa sakit atau kram di perut bagian bawah.
Dilansir dari Prstyn Care, solusi terbaik, dalam kasus ini, adalah menghindari dorongan yang dalam dan beralih ke posisi seks lain, seperti menyamping. Posisi, di mana wanita memiliki kendali atas kedalaman penetrasi, dapat membantu menghindari ketidaknyamanan dan sakit perut setelah berhubungan seks.
2. Rahim yang miring (retroverted uterus)
-WkyiW62mhM5LxmZEtpnxW4AUJMFTqrIp.png)
Dilansir dari Prstyn Care, rahim miring adalah rahim yang condong ke belakang di bagian serviks, bukannya condong ke depan. Sekitar 1 dari 4 wanita memiliki rahim miring. Meskipun rahim miring umumnya tidak menjadi masalah, terkadang dapat menyebabkan sakit perut selama atau bahkan setelah berhubungan seks.
Konsultasi dengan dokter dapat membantu menentukan posisi seksual yang lebih nyaman atau perawatan lain jika diperlukan. Karena, beberapa posisi tertentu justru akan memberikan tekanan tambahan pada rahim.
3. Endometriosis

Dilansir dari Prstyn Care, endometriosis adalah kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Pertumbuhan jaringan endometrium yang berlebihan dapat menyebabkan nyeri di perut, panggul, dan punggung setelah atau bahkan selama berhubungan seks.
Diagnosis endometriosis membutuhkan pemeriksaan lanjutan oleh dokter, seperti USG atau laparoskopi, jadi penting untuk tidak mengabaikan gejalanya.
4. Kista ovarium

Dilansir dari Prstyn Care, kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang berkembang di ovarium. Meskipun banyak kista tidak menimbulkan gejala, kista yang lebih besar atau pecah dapat menyebabkan nyeri tajam di perut, terutama setelah aktivitas seksual yang melibatkan penetrasi dalam.
Gejala lainnya bisa berupa kembung, nyeri saat menstruasi, atau siklus haid yang tidak teratur. Jika Mama pernah didiagnosis memiliki kista, sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai aktivitas seksual yang aman.
5. Fibroid rahim

Dilansir dari Prstyn Care, fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di sekitar rahim. Mereka dapat menyebabkan tekanan dan nyeri di area panggul, yang mungkin diperburuk oleh aktivitas seksual.
Selain nyeri setelah berhubungan, fibroid juga dapat menyebabkan menstruasi yang sangat deras, sembelit, hingga sering buang air kecil akibat tekanan pada kandung kemih. Jika Mama mencurigai gejala ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.
6. Penyakit radang panggul

Dilansir dari Medical News Today, penyakit radang panggul atau Pelvic Inflammatory Disease adalah infeksi pada sistem reproduksi wanita. Penyakit ini dapat menyebabkan nyeri dan kram selama dan setelah berhubungan seks.
Gejala lain mungkin termasuk demam, keputihan yang tidak normal, dan nyeri saat buang air kecil. Jika tidak ditangani dengan benar, infeksi ini dapat menyebabkan jaringan parut pada saluran tuba, meningkatkan risiko infertilitas dan kehamilan ektopik.
7. Penetrasi yang terlalu dalam

Dilansir dari Medical News Today, penetrasi yang terlalu dalam dapat menyebabkan dispareunia. Mama mungkin akan merasakannya saat mendorong panggul, tetapi rasa sakitnya mungkin berlanjut setelah berhubungan seksual.
Setiap orang memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda, jadi penting bagi pasangan untuk saling berkomunikasi soal kenyamanan saat berhubungan. Jika Mama merasa sakit saat atau setelah berhubungan, ubah posisi atau ritmenya.
Itu dia, 7 penyebab sakit perut usai berhubungan seksual yang jarang disadari. Jika sakit perut setelah berhubungan terus berulang, sebaiknya segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.