Perasaan Takut Hamil & Melahirkan, Ini Cara Mengatasi Tokophobia

Jika mengalami tokophobia, sebaiknya segera diatasi ya, Ma

1 Mei 2021

Perasaan Takut Hamil & Melahirkan, Ini Cara Mengatasi Tokophobia
Unsplash/kylebroad

Mungkin bagi sebagian pasangan suami istri kata Tokophobia sudah tidak asing lagi didengar.

 Ya, tokophobia merupakan ketakutan besar dalam melahirkan, yang mana ketakutan ini bukanlah kecemasan biasa melainkan seperti ketakutan akan ketinggian yang juga akan sangat mengganggu kualitas hidup pengidapnya.

Dalam beberapa kasus, tokophobia bisa juga menyebabkan ketakutan akan kehamilan atau menghindari kehamilan. Lalu bagaimana cara mengatasinya ya?

Nah, jika Mama ingin mengatahui, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. Simak yuk, Ma!

1. Tipe tokophobia

1. Tipe tokophobia
Unsplash/anthonytran

Sebelum membahas terlalu jauh, ada baiknya kita kenalan terlebih dahulu dengan tipe-tipe tokophobia ini yuk, Ma!

Dilansir dari Verywell family, tokophobia memiliki 2 jenis yang berbeda, yakni primary dan secondary. Primary tokophobia terjadi jika Mama belum pernah melahirkan sebelumnya, tetapi memiliki tokophobia.

Sementara, secondary tokophobia adalah dimana ketika Mama pernah melahirkan sebelumnya dan ada rasa takut terhadap pengalaman hamil dan melahirkan.

Editors' Pick

2. Gejala

2. Gejala
Unsplash/yrss

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat terlihat bahwa ketakutan secara psikologi menjadi ciri utama seseorang yang mengalami tokophobia. Namun, ternyata itu bukanlah satu-satunya.

Banyak gejala dari tokophobia ini yang berkaitan dengan gangguan depresi dan gangguan kecemasan umum yang dapat mengganggu aspek kehidupan Mama, mulai dari gangguan tidur, diet, hingga suasana hati secara keseluruhan. Nah, berikut ini adalah beberapa gejala umum dari tokophobia:

  • Serangan panik atau peningkatan gejala kecemasan, seperti kelelahan, kekhawatiran irasional, atau sakit kepala.
  • Mood swing
  • Berusaha keras untuk menghindari kehamilan, seperti menggunakan metode kontrasepsi dua kali lipat atau bahkan tiga kali lipat.
  • Menunda atau menghindari kehamilan meski ada keinginan untuk memiliki anak
  • Selalu mencari tahu kesalahan apa yang akan terjadi selama persalinan, seperti kematian ibu atau anak atau cacat lahir.
  • Meminta persalinan sesar (c-section) tanpa alasan medis

3. Penyebab

3. Penyebab
Unsplash/anthonytran

Pada dasarnya, tidak ada alasan jelas mengapa seseorang mengalami tokophobia. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya akumulasi pikiran, ketakutan, pengalaman, dan praduga tentang persalinan yang terus berkembang. Namun, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan tokophobia, antara lain:

  • Ketakutan medis

Seseorang yang mengalami primary tokophobia kemungkinan memiliki ketakutan yang lebih besar terhadap medis secara general, seperti ketakutan akan dokter, rumah sakit, rasa sakit atau kehilangan kontrol, dan ketakutan untuk menjalani prosedur medis. Selain itu, seseorang yang pernah mengalami malpraktek medis oleh profesional perawatan kesehatan dan kurangnya kepercayaan seseorang terhadap kompetensi profesional medis juga menjadi penyebab seseorang mengalami ketakutan medis.

  • Pengalaman trauma

Ketakutan dalam melahirkan bisa juga terjadi dari pengalaman seksual yang traumatis di masa lalu, baik saat masih kecil atau bahkan ketika sudah dewasa.

  • Pengalaman melahirkan traumatis

Jika seseorang memiliki secondary tokophobia, mengalami keguguran, bayi meninggal saat lahir, dan aborsi bisa menyebabkan seseorang mengalami tokophobia. Konon, secondary tokophobia bisa berkembang setelah kelahiran yang normal atau sehat sebelumnya.

  • Pengalaman terhadap gangguan kecemasan dan depresi

Ketika seseorang memiliki sejarah dalam kondisi kesehatan mental, termasuk anxiety dan depresi, cenderung akan mengalami tokophobia. Beberapa bukti menunjukkan bahwa memiliki gangguan depresi sebelum melahirkan, bisa meningkatkan kemungkinan mengalami tokophobia, meski hal ini tidak begitu umum.

4. Perawatan

4. Perawatan
Unsplash/elgassier

Meski fobia adalah bentuk kecemasan yang intens, fobia juga bisa diobati lho, Ma. Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk mengobati tokophobia, yakni terapi dan pengobatan.

Terapi kognitif perilaku, psikoterapi, dan exposure therapy bisa menjadi alternatif dalam merawat fobia dan berbagai gangguan kecemasan lainnya. Penting untuk menemukan terapis dengan pelatihan serta berpengalaman dalam memberikan perawatan kesehatan mental seorang Mama.

Beberapa pengobatan untuk gangguan kecemasan berkisar dari selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) dan monoamine oxidase inhibitor (MAOIs) hingga benzodiazepine dan beta blocker. Nah, resep obat antidepresan bisa Mama dapatkan melalui psikiater, karena biasanya psikolog tidak bisa menulis resep untuk pasien.

5. Mengatasi tokophobia

5. Mengatasi tokophobia
Unsplash/priscilladupreez

Salah satu cara terbaik untuk mengatasi ketakutan terhadap tokophobia adalah dengan membicarakan ketakukan Mama pada perawatan kesehatan profesional yang penuh kasih dan pengertian.

Jika ketakutan akan melahirkan berkaitan dengan hal lain, seperti trauma seksual masa lalu, ketidakpercayaan pada profesi medis, atau trauma kelahiran sebelumnya, ahli kesehatan mental mungkin bisa membantu menyelesaikan masalah tersebut dan mengurangi atau menghilangkan fobia seseorang.

Nah, itulah beberapa informasi terkait tokophobia dan cara mengatasinya. Jadi, sekarang jangan ragu lagi untuk membicarakan tokophobia yang Mama alami kepada ahli kesehatan mental ya, Ma.

Topic:

The Latest