7 Mitos dan Fakta Kesuburan Pria, Ketahui Mana Fakta yang Sebenarnya!

Banyak mitos soal kesuburan yang beredar, mana yang harus dipercaya?

12 Agustus 2021

7 Mitos Fakta Kesuburan Pria, Ketahui Mana Fakta Sebenarnya
Pexels/Andrew Neel

Kesuburan merupakan faktor yang sangat penting bagi pasangan yang ingin memiliki anak.

Banyak mitos yang beredar sejak lama soal kesuburan. Alih-alih berhasil memiliki anak, mempercayai mitos yang salah justru dapat memengaruhi kesehatan fisik dan mental.

Apa saja mitos dan fakta seputar kesuburan laki-laki? Yuk, simak ulasan Popmama.com berikut ini.

1. Pria sehat pasti memiliki sperma yang sehat

1. Pria sehat pasti memiliki sperma sehat
Freepik

Nyatanya hanya 14 persen dari sperma pria sehat yang memiliki morfologi normal. Hal ini dilihat dari ukuran, bentuk, dan kemampuannya berpindah.

Kondisi sperma yang baik juga dilihat dari leher yang berbentuk kurus berukuran 1-2 micrometer. Juga, memiliki kelincahan gerak (motilitas) mencapai 40 persen dari keseluruhan sperma.

2. Ketidaksuburuan pria bersifat genetik

2. Ketidaksuburuan pria bersifat genetik
Freepik/Freephoto

Menurut dr. Janelle Luk, dari Neway Fertility di Manhattan, AS, salah satu faktor penyebab ketidaksuburan adalah riwayat keluarga. Kalau orangtua sulit mendapatkan keturunan, maka jangan heran jika hal itu juga kamu alami sekarang.

Faktor ketidaksuburan laki-laki, misalnya, bisa diturunkan dari kakek ke ayah kemudian ke anak. Gangguan gen tunggal Y-linked adalah kondisi di mana pria menurunkan penyakit atau kelainan khusus kepada anak laki-lakinya saja.

Editors' Pick

3. Berat badan berlebih menyebabkan ketidaksuburan

3. Berat badan berlebih menyebabkan ketidaksuburan
Freepik/Meen-na

Sebagian besar orang mempercayai bahwa obesitas dapat mempengaruhi produksi sperma. Padahal badan yang terlalu kurus juga dapat mempengaruhi jumlah sperma. Hal ini terkait dengan ketidakseimbangan hormon serta gizi yang buruk.

Temuan dari studi 2008 European Society of Human Reproduction and Embryology conference di Barcelona, menunjukkan, pria dengan BMI optimal 20 sampai 25 memiliki tingkat sperma normal dibanding dengan mereka yang kegemukan atau kekurusan.

4. Konsumsi suplemen mengandung testosteron meningkatkan kesuburan

4. Konsumsi suplemen mengandung testosteron meningkatkan kesuburan
freepik/serg60

Menurut Dr. Thomas A. Molinaro, seorang ahli endokrinologi reproduksi, konsumsi suplemen yang mengandung testosteron justru mengurangi kesuburan laki-laki. Suplemen seperti itu memang bisa meningkatkan gairah dan energi pria, tapi menekan kemampuan tubuh untuk memproduksi testosteron secara alami.

Alih-alih meningkatkan kesuburan, suplemen tersebut justru dapat mematikan produksi sperma.

5. Beberapa masalah kesehatan tidak memengaruhi kesuburan pria

5. Beberapa masalah kesehatan tidak memengaruhi kesuburan pria
Freepik/xb100

Penyakit kronis seperti diabetes dan sirosis hati dapat memengaruhi kemampuan laki-laki untuk berejakulasi karena rusaknya saraf dan retrograde ejaculation.

Otot di kandung kemih normalnya menutup selama ejakulasi untuk mencegah masuknya sperma. Tapi, pada ejakulasi mundur atau retrograde ejaculation, sperma kembali ke kandung kemih akibat otot yang gagal diaktifkan.

6. Jika ejakulasi normal maka tidak ada masalah dengan sperma

6. Jika ejakulasi normal maka tidak ada masalah sperma
Ingenes.com

Dr.S.Zev Williams, dari Columbia University Medical Center, mengatakan bahwa sperma bersifat mikroskopik. Ada atau tidaknya masalah pada sperma harus dilihat melalui pemeriksaan laboratorium. Jadi, meski ejakulasi normal, belum tentu tidak ada masalah dengan sperma.

Satu-satunya cara untuk memastikan kesuburan laki-laki adalah dengan analisis sperma, yang harus diamati dengan mikroskop. Jadi, kualitas sperma tidak bisa ditentukan secara kasat mata.

7. Penggunaan celana dalam dapat memengaruhi kesuburan

7. Penggunaan celana dalam dapat memengaruhi kesuburan
Pixabay/flamingoboxers

Beberapa orang percaya jika pilihan pakaian dalam pria dapat memengaruhi kesuburannya. Padahal jenis pakaian apapun yang laki-laki gunakan tidak masalah. Satu hal yang penting dalaman tersebut dapat membuatnya merasa nyaman.

Greg Sommer, chief scientific officer Sandstone Diagnostics Inc menegaskan, bahwa skrotum harus memiliki temperatur lebih dingin dibanding suhu tubuh. Tapi, bukan berarti laki-laki tak boleh mengenakan celana dalam. Hanya saja, kamu harus memilih celana dalam berbahan katun dan hindari celana dalam yang ketat.

Nah, itu mitos dan fakta seputar kesuburan pria. Mitos dan fakta apa yang pernah kamu dengar?

Baca juga:

The Latest