Tingkatkan Kesadaran Infertilitas, Turnamen Balap Sperma Digelar

- Eric Zhu, Shana Fan, dan Nick Small menggelar lomba bapak sperma di LA karena kekhawatiran akan infertilitas laki-laki di AS.
- Penelitian menunjukkan penurunan jumlah sperma pada laki-laki AS selama 5 dekade terakhir, menyebabkan 30% kasus infertilitas.
- Sperm Racing LA dibuat untuk menyalurkan kekhawatiran mereka dengan teknologi yang memungkinkan sperma berenang dan balapan.
Pertama kalinya di dunia, digelar lomba bapak sperma. Lomba ini diadakan di LA, California, AS dan menarik perhatian banyak warga.
Lomba yang dinamakan Sperm Racing ini merupakan kompetisi kesehatan reproduksi pertama di dunia. Ada beberapa sperma yang ikut bertanding, namun hanya 2 yang berhasil masuk final.
Di babak final, hanya 2 sperma yang berlaga. Keduanya berasal dari mahasiswa di California. Seperti apa cerita lengkapnya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama.
1. Berawal dari kekhawatiran infertilitas laki-laki di AS

Berawal dari ketakutan mereka akan masa depan distopia tanpa bayi, tiga pemuda ini berhasil menggelar kompetisi anti mainstream. Ketiganya adalah Eric Zhu yang berumur 17 tahun, influencer Shana Fan yang berumur 22 tahun, dan Nick Small yang berumur 16 tahun.
Ketakutan mereka bukan tanpa alasan, karena berdasarkan penelitian, terjadi penurunan jumlah sperma pada laki-laki di AS selama 5 dekade terakhir.
Angka tersebut mencakup 30% dari semua kasus infertilitas. Lebih parah, 40% laki-laki yang pasangannya mengikuti promil tidak pernah mendapatkan evaluasi tentang fertilitas dirinya.
Karena masalah ini tidak mendapat perhatian yang layak, ketiganya ingin membuat sesuatu yang bisa menyalurkan kekhawatirannya. Akhirnya, dibuatlah Sperm Racing LA dengan teknologi yang memungkinkan sperma berenang dan bisa balapan.
2. Mengetahui cara kerja lomba balap sperma

Lomba dimulai dengan pengumpulan sampel sperma dari para peserta lomba. Setelah itu, sampelnya akan diencerkan, dibersihkan, dan dimasukkan ke dalam cairan.
Nah, cairan tersebut akan mendorong arus ke sperma untuk membuat mereka berenang seperti di arena balap. Lomba ini berlangsung di bawah mikroskop dan sudah dimodifikasi menjadi animasi yang memudahkan penonton menyaksikan balapan sperma.
Untuk menjaga kualitas dan kesehatan sperma, prosedur pengumpulan air mani dilakukan sesaat sebelum perlombaan dimulai. Sampel akan disimpan di ruang inkubasi suhu tubuh dan dimasukkan ke dalam sentrifus untuk mendorong sel ke dasar. Dengan begini, sperma lebih mudah melaju di lintasan dua jalur dalam saluran mikrofluida.
3. Siapa yang masuk final?

Setelah pertarungan panjang, akhirnya terdapat 2 peserta paling unggul yaitu Tristan Milker dan Asher Proeger. Tristan adalah mahasiswa University of Southern California yang berumur 20 tahun. Sedangkan Asher adalah mahasiswa University of California yang berumur 19 tahun.
Dengan layar raksasa, penimbangan, statistik, papan peringkat, dan komentar pertandingan demi pertandingan, lomba ini dinilai sebagai kompetisi profesional tingkat dunia. Apalagi saat final, makin banyak Youtuber yang memberikan komentar sehingga lomba jadi makin meriah.
Di sesi final, sperma Tristan dan Asher disiarkan secara sinematik dengan layar raksasa di LA Center Studios. Kamera mengikuti pergerakan sperma secara real-time, sehingga penonton bisa memilih jagoan mereka.
Pada akhirnya, pemenangnya adalah Tristan karena spermanya berhasil berenang dengan cepat ke garis akhir. Saat pemenang keluar, stadium pun meledak dengan eurofia yang meriah.
4. Hadiah untuk pemenang

Meski terlihat membutuhkan banyak modal, lomba sperma meriah ini berhasil meraih keuntungan sebesar Rp 302 miliar. Hal ini didapat dari penjualan tiket, sponsor acara, dan penggalangan dana.
Karena mendapat keuntungan yang besar, maka hadiah pemenangnya pun tak main-main. Tristan Milker mendapatkan uang senilai USD 10.000 atau setara dengan Rp 169.000.
Mama yang penasaran dengan duel final mereka bisa menuju YouTube Sperm Racing LA dan menontonnya secara gratis di sana.
Diharapkan, semakin banyak laki-laki yang mau peduli dengan kesuburannya. Juga saat menjalankan promil, para laki-laki juga diminta lebih proaktif dalam menjalani berbagai rencananya.



















