Gerakan Janin Bisa Prediksi Jenis Kelamin, Mitos atau Fakta?

Kenali lebih jauh makna gerakan janin yuk, Ma

19 Agustus 2018

Gerakan Janin Bisa Prediksi Jenis Kelamin, Mitos atau Fakta
Pexels/Pixabay

Memang menyenangkan ya, Ma saat pergerakan janin dalam kandungan bisa dirasakan. Saat ia menendang atau bahkan saat sedang cegukan.

Ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa gerakan janin bisa memprediksi jenis kelaminnya. Misalnya, ketika janin aktif bergerak dan lincah, itu berarti ia berjenis kelamin laki-laki.

Sebaliknya, jika janin cenderung diam dan hanya bergerak perlahan, itu menjadi pertanda ia adalah seorang perempuan.

Nyatanya, gerakan janin masing-masing kehamilan itu unik dan berbeda-beda, Ma. Tidak bisa disamaratakan demikian. Berikut rangkuman informasi lengkapnya:

1. Benarkah gerakan janin jadi penentu jenis kelamin?

1. Benarkah gerakan janin jadi penentu jenis kelamin
Pexels/Alicia Zinn

Belum ada penelitian ilmiah yang menemukan adanya kaitan antara gerakan dalam rahim dan jenis kelamin. Ada banyak hal yang bisa memengaruhi seberapa aktif janin di dalam kandungan.

Salah satunya yakni seberapa sibuk aktivitas Mama, serta posisi apa yang sedang Mama terapkan.

Jadi, tidak bisa dipastikan bahwa janin yang aktif berarti berjenis kelamin laki-laki, begitu juga sebaliknya. Gerakan dalam kandungan bukan cara untuk mengetahui apakah Mama sedang mengandung anak laki-laki atau perempuan, ya.

Editors' Pick

2. Apakah berat badan Mama memengaruhi gerakan janin?

2. Apakah berat badan Mama memengaruhi gerakan janin
Pexels/Pixabay

Menurut pakar kesehatan kandungan sekaligus peneliti dari Epsom and St Helier Hospitals, Zeni Koutsi, sampai saat ini belum ada juga bukti ilmiah yang menyatakan berat badan berlebihan membuat Mama tak bisa merasakan gerakan janin.

Baginya, setiap perempuan merasakan gerakan janin masing-masing dengan cara yang berbeda-beda. Selain itu, perempuan yang baru hamil pertama kali cenderung lebih sensitif terhadap pergerakan janin dibandingkan mereka yang sudah hamil lebih dari satu kali.

Pergerakan janin biasanya baru mulai dirasakan pada usia kehamilan antara 18 sampai 20 minggu. Jadi, coba mulai dirasakan pada rentang waktu tersebut ya, Ma!

3. Normalkah jika pergerakan janin membuat Mama nyeri?

3. Normalkah jika pergerakan janin membuat Mama nyeri
Freepik/Freepic.Diller

Pakar kesehatan kandungan Plymouth Hospitals NHS Trust, Clare Herbert, menyebutkan bahwa ada sebagian perempuan yang merasakan nyeri dan tak nyaman akibat pergerakan janin.

Tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa hal tersebut wajar. Meski pergerakan janin seringkali terlalu aktif dan bahkan membuat Mama tak nyaman, namun pada umumnya itu bukanlah pertanda ada sesuatu yang serius.

Faktanya, semakin aktif pergerakan janin justru semakin baik, Ma.

Saat memasuki trimester kedua, biasanya nyeri mulai Mama rasakan di bagian tulang rusuk, perut atau bahkan vagina. Hal ini normal Ma, karena otot-otot janin sudah tumbuh semakin kuat.

4. Mungkinkah pergerakan janin bisa berlebihan?

4. Mungkinkah pergerakan janin bisa berlebihan
Freepik/Onlyyouqj

Faktanya, tidak. Pergerakan janin yang aktif justru memberi pertanda bahwa kondisinya baik-baik saja.

Setiap kehamilan dan janin memiliki pergerakan yang unik. Cobalah untuk lebih mengenal pola dan aktivitas janin dalam kandungan, Ma. Dengan begitu, Mama bisa mengetahui kapan saat-saat ia cenderung lebih aktif.

Misalnya ketika Mama sedang makan, minum, berdiri atau justru saat sedang tidur. Ya, kebanyakan perempuan mengeluhkan pergerakan yang aktif ini terjadi di malam hari. Jika Mama juga merasakannya, cobalah untuk ajak ia bicara sambil mengelus perut. Dengan begitu, si Kecil pun juga akan lebih tenang.

5. Adakah cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan gerakan janin?

5. Adakah cara bisa dilakukan mengendalikan gerakan janin
Pexels/Jessica Monte

Saat pergerakan janin mulai merasa mengganggu aktivitas Mama, cobalah ajak ia berkomunikasi. Misalnya dengan berbicara dan mengusap-usap perut. Bisa jadi, ia sedang kangen lho, Ma.

Bisa juga Mama mencoba untuk makan makanan dalam porsi lebih kecil. Alasannya, saat Mama makan dalam potongan besar, hal ini bisa berdampak pada rasa nyeri di area tulang rusuk. Ini karena perut kenyang cenderung  mendorong’ rahim ke arah dada.

Saat Mama sedang senggang, cobalah juga untuk melakukan beberapa latihan ringan. Beberapa di antaranya yakni yoga, pilates atau berenang. Latihan-latihan ini bisa membantu si Kecil bergerak lebih teratur.

Nah Ma, tak perlu khawatir berlebihan lagi ya jika pergerakan janin sangat aktif. Jangan lupa untuk selalu berkomunikasi dengan si Kecil agar ia merasa lebih tenang.

The Latest