Ibu Hamil Kesusahan Gunting Kuku, agar Manikur Aman Perhatikan Hal Ini
Cek ini dulu sebelum melakukan perawatan ya, Ma!
10 Juni 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hampir semua keputusan dan tindakan yang Mama lakukan dalam kehidupan sehari-hari, harus dipertimbangkan keamanannya selama hamil. Mulai dari soal makanan yang kita konsumsi, jenis olahraga yang bisa dilakukan, aktivitas seks, hingga perawatan tubuh.
Perawatan tubuh tentu sudah menjadi kebutuhan bagi perempuan untuk menjaga penampilan, tidak terkecuali saat hamil. Melakukan perawatan tubuh seperti manikur atau pedikur bisa menjadi cara untuk menghilangkan stres dan memanjakan diri dikala penat menyerang.
Namun apakah treatment ini aman bagi kehamilan? Mengingat ada beberapa perawatan yang tidak bisa dilakukan selama hamil.
Berikut beberapa poin yang perlu Mama ketahui tentang keamanan perawatan manikur dan pedikur selama hamil.
Manikur dan Pedikur Selama Hamil
Menginjak trimester ketiga, banyak perempuan yang mengalami kesulitan untuk memotong kuku kaki mereka sendiri. Mama bisa melakukan perawatan pedikur yang menawarkan pemotongan dan perawatan kuku kaki yang dilakukan oleh tenaga ahli. Pertanyaannya, amankah bagi kesehatan ibu hamil dan bayi?
Jawabannya, Ya! Dikutip dari laman Verywell Family, perawatan manikur maupun pedikur dinilai aman dilakukan selama kehamilan.
Namun tetap ada hal-hal yang perlu diperhatikan, seperti kebersihan di salon dan sterilisasi pada peralatan yang digunakan juga terjaga dengan baik. Hal tersebut untuk menekan adanya risiko infeksi.
Selain itu, Mama juga harus mewaspadai paparan berbagai zat kimia yang biasanya terdapat pada produk-produk perawatan di salon. Meskipun Mama tidak menggunakannya secara langsung, tetapi zat-zat kimia bisa menguap ke udara dan terhirup secara tidak sengaja. Hal inilah yang dikhawatirkan saat melakukan perawatan di salon.
Tips Manikur dan Pedikur dengan Aman Selama Hamil
Tidak semua kondisi salon dibuat sama. Jadi, ada beberapa hal yang perlu dipikirkan saat memilih perawatan kuku di salon:
1. Jangan lakukan di trimester pertama
Sebaiknya, hindari datang ke salon pada kehamilan trimester pertama. Ini adalah waktu ketika potensi paparan sangat berisiko bagi bayi di dalam kandungan.
Editors' Pick
2. Perhatikan sirkulasi udara
Pastikan sirkulasi udara di salon tersebut terjaga dengan baik, karena ada kemungkinan bahan kimia berbahaya yang digunakan pelanggan lain bisa terhirup secara tidak sengaja. Mintalah pada petugas posisi duduk yang paling aman bagi Mama yang sedang hamil.
3. Jangan makan dan minum di salon
Hindari untuk makan atau minum di salon. Sama seperti udara, makan atau minum saat di salon bisa menjadi media lain untuk terpapar bahan kimia yang banyak digunakan di salon, bahkan jika Mama tidak menggunakannya secara langsung.
Baca Juga: Bagus Banget! Ini Dia 5 Manfaat Bersih-Bersih Rumah untuk Ibu Hamil
Baca Juga: Awas! Produk Kecantikan dan Pembersih Rumah Ini Bikin Kamu Nggak Subur
4. Mengetahui bahan kimia yang digunakan
Minta pada pekerja salon untuk memberi tahu bahan kimia apa yang digunakan dalam perawatan manikur dan pedikur yang akan Mama lakukan.
Mama bisa menghindari jenis perawatan yang kira-kira menggunakan produk berbahaya bagi kehamilan. Karena itu, penting bagi Mama untuk mengetahui sebelumnya berbagai risiko untuk setiap bahan kimia.
Jika ragu, Mama bisa meminta mereka untuk tidak menggunakan bahan kimia apa pun. Mama bahkan bisa membawa cat kuku dan lotion sendiri yang dinilai aman bagi ibu hamil.
5. Lakukan di rumah
Pilihan lainnya, Mama bisa meminta bantuan tenaga pedikur yang bisa dipanggil ke rumah agar bisa menekan risiko menjadi lebih kecil.
6. Waspada jika mengalami ini!
Waspada jika Mama mulai merasa mabuk dan pusing saat berada di salon. Ini bisa merupakan tanda-tanda Mama sedang terpapar zat berbahaya.
Risiko terpapar bahan kimia di salon pasti ada. Karena itu, Mama harus cerdas memperhatikan detail perawatan yang Mama lakukan, terutama kebersihan dan sterilisasi yang ada di salon tersebut.
Seperti kita tahu, paparan bahan kimia sangat berbahaya bagi kesehatan bayi. Mulai dari risiko gangguan berat lahir, gangguan kognitif, autisme, cacat lahir, dan gangguan kesehatan lainnya.
