Cara Menghadapi Mertua saat Hamil Tanpa Drama

Menghadapi mertua yang mungkin memiliki prinsip yang berbeda dalam segala hal akan menjadi tantangan sendiri saat berumah tangga, apalagi ketika Mama sedang hamil.
Ada kalanya omongan mertua yang tidak sengaja terucap akan menyakiti hati dan perasaan mama, lalu Mama tidak tahu harus berbuat apa selain menerima omongan mereka.
Untuk membantu Mama, begini cara menghadapi mertua saat hamil tanpa drama yang sudah Popmama.com rangkum dari Romper. Yuk, disimak!
1. Lebih proaktif dalam merencanakan dan berkomunikasi dengan mertua selama kehamilan

Selama kehamilan, Mama bisa berusaha untuk lebih proaktif dalam berkomunikasi dengan mertua.
Siapa yang boleh datang ke lahiran mama? Saat membawa si Bayi pulang, apakah Mama ingin privasi terlebih dahulu atau kerabat dan keluarga boleh langsung menemui si Bayi?
Setidaknya untuk hal ini Mama bisa mulai membuat rencana bersama pasangan, lalu komunikasikan dengan mertua agar tidak timbul masalah-masalah baru.
Jika ada perkataan mertua yang memang mengganggu pikiran maupun menyakiti Mama, lebih proaktif dalam menyampaikan pendapat sebelum hal tersebut terjadi lagi.
Jessy Levin, PhD, MPH, seorang psikologis di Northwell Health mengatakan bahwa komunikasi dua arah penting untuk dilakukan selama kehamilan. Jangan menunggu sampai ada rasa benci dan frustasi.
2. Akui sudut pandang mertua

JIka Mama merasa ada omongan mertua yang membuat Mama sakit hati, Jessy Levin memiliki saran yang bisa Mama ikuti nih, Ma.
Mama bisa mulai komunikasi dengan berbicara "Saya paham kenapa hal ini terjadi atau kenapa ibu/ayah merasa hal ini sangat penting untuk kita lakukan".
Selanjutnya, Mama bisa memberitahukan kepercayaan atau alasan Mama kenapa Mama tidak ingin melakukannya dengan cara yang mertua inginkan.
Pastikan Mama melakukan komunikasi ini saat suasana sedang tenang jika ingin hasil yang maksimal.
3. Mama bisa minta tolong pada pasangan

Tentu saja jika kita berbicara tentang mengelola hubungan dengan mertua, pasangan Mama harus bisa mendampingi Mama yang sedang hamil.
Meminta tolong pada pasangan juga bukanlah hal yang salah untuk dilakukan. Coba untuk berkomunikasi dengan pasangan sebagai tim, Ma.
Entah itu meminta tolong saat sedang kumpul bersama dengan mertua, atau minta tolong pasangan untuk menyampaikan pendapat Mama; Mama bisa memilih di antara dua hal tersebut tergantung pada situasi Mama.
Jessy Levin menambahkan bahwa duduk bersama dengan pasangan dan mertua adalah pilihan paling tepat, sembari memastikan suasana hati mertua.
4. Ingat bahwa memberikan batasan antara Mama dan mertua adalah hal yang penting

Selama kehamilan, kondisi fisik maupun mental mama adalah hal yang harus diprioritaskan. Ibu hamil tidak boleh terlalu sering merasakan stres maupun sedih.
Berbagai kegiatan yang menggembirakan juga harus Mama lakukan untuk menjaga suasana hati mama, seperti berkumpul untuk makan bersama teman-teman, daripada harus berurusan dengan mertua.
Ambil kesempatan untuk merenungkan apa yang Mama ingin lakukan dalam skenario apa pun, dan jika sudah siap maka Mama bisa dengan tegas mengomunikasikannya kepada orang lain.
Memberikan tindakan yang tegas jika mertua tidak menghargai prinsip dan/atau batasan
Jika Mama merasa jika mertua tidak menghargai batasan yang sudah Mama berikan antara Mama dan mertua, maka Mama harus memberikan tindakan yang tegas atas prinsip yang sudah Mama pegang teguh.
Mama bisa menjelaskan bahwa Mama perlu untuk menjauh atau melakukan apa pun yang memungkinkan Mama untuk menjalani hidup berdasarkan prinsip yang sudah Mama punya.
Itulah tadi rangkuman mengenai cara menghadapi mertua saat hamil tanpa drama. Semoga informasi ini membantu ya, Ma!



















