Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Hiperinsulinemia yang Dapat Memengaruhi Masa Menstruasi?

Apa Itu Hiperinsulinemia yang Dapat Mempengaruhi Masa Menstruasi?
Freepik/arso74)
Intinya sih...
  • Hiperinsulinemia terjadi ketika tubuh memproduksi insulin dalam jumlah tinggi secara kronis, Insulin berperan dalam mengatur kadar gula darah dan memengaruhi sistem reproduksi.
  • Kadar insulin yang terlalu tinggi dapat memengaruhi siklus menstruasi.
  • Insulin yang berlebih dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur ovulasi dan menstruasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengenal kondisi tubuh sendiri menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang, termasuk kesehatan reproduksi.

Salah satu kondisi yang perlu Mama ketahui adalah hiperinsulinemia, yaitu ketika kadar insulin dalam tubuh lebih tinggi dari normal. Meski sering nggak menimbulkan gejala jelas, hiperinsulinemia dapat berkaitan dengan gangguan metabolisme dan berpotensi memengaruhi masa menstruasi.

Popmama.com sudah merangkum mengenai apa itu hiperinsulinemia yang dapat memengaruhi masa menstruasi. Yuk simak lengkapnya!

1. Pentingnya mengenal hiperinsulinemia

ilustrasi kelelahan karena hiperinsulinemia
pexels.com/Ron Lach

Hiperinsulinemia terjadi ketika tubuh memproduksi insulin dalam jumlah tinggi secara kronis, biasanya sebagai respons terhadap resistensi insulin. Kondisi ini sering nggak disadari karena gejalanya samar atau menyerupai masalah kesehatan lain.

Mengenal hiperinsulinemia menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan, karena insulin nggak hanya berperan dalam mengatur kadar gula darah, tetapi juga memengaruhi berbagai proses lain dalam tubuh, termasuk sistem reproduksi.

Dengan memahami kondisi ini, Mama dapat lebih waspada terhadap perubahan tubuh dan mulai menerapkan langkah pencegahan sejak dini melalui pola makan, gaya hidup, hingga pemeriksaan medis bila diperlukan.

2. Bagaimana insulin berhubungan dengan siklus menstruasi?

Apa Itu Hiperinsulinemia yang Dapat Mempengaruhi Masa Menstruasi?
pexels.com/Karola G

Dilansir dari OUP Academy, kadar insulin yang terlalu tinggi dapat memengaruhi siklus menstruasi. Kondisi ini sering muncul pada perempuan dengan resistensi insulin atau PCOS.

Dikutip dari Oxford University Press menemukan bahwa perempuan dengan PCOS yang mengalami menstruasi nggak teratur biasanya memiliki kadar insulin yang lebih tinggi dibandingkan perempuan dengan siklus menstruasi yang lebih stabil.

Dikutip dari PubMed, insulin yang terlalu berlebih dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur ovulasi dan menstruasi. Bahkan pada perempuan tanpa PCOS, laporan dari drugs.com menyebutkan bahwa kadar insulin tinggi dapat memicu berbagai gangguan menstruasi, seperti:

  • menstruasi terlambat,
  • menstruasi terlalu cepat,
  • pendarahan berat,
  • flek di luar jadwal menstruasi.

Dilansir dari Ovarian Research menemukan bahwa insulin berlebih dapat mengganggu proses di dalam rahim yang penting untuk siklus menstruasi dan kesuburan.

Insulin tinggi juga dapat meningkatkan kadar hormon androgen pada perempuan, yang kemudian mengacaukan proses ovulasi. Ketika ovulasi terganggu, siklus menstruasi ikut berubah dan kadang menjadi nggak teratur.

3. Tanda-tanda hiperinsulinemia yang perlu diwaspadai

ilustrasi jadwal menstruasi terganggu
freepik/ViDIstudio

Beberapa tanda berikut dapat muncul saat tubuh mengalami insulin tinggi:

  • menstruasi nggak teratur,
  • jerawat berlebih,
  • berat badan mudah naik atau susah turun,
  • sering lapar,
  • muncul rambut halus berlebih di beberapa bagian tubuh,
  • rasa lelah terus-menerus.

Mengenali tanda-tanda ini sejak awal membantu Mama mengetahui kapan tubuh membutuhkan perhatian lebih.

4. Bagaimana cara menurunkan kadar insulin?

Apa Itu Hiperinsulinemia yang Dapat Mempengaruhi Masa Menstruasi?
pexels.com/ Taryn Elliott

Mengelola kadar insulin nggak harus selalu rumit. Dikutip dari penjelasan dr. Doddy Rizqi Nugraha, langkah sederhana dalam keseharian justru dapat membantu menurunkan insulin secara efektif.

Salah satunya dengan mengatur urutan makan, yaitu mulai dari sayur terlebih dahulu, lalu lauk berprotein, dan terakhir karbohidrat. Pola ini membantu tubuh menyerap gula lebih lambat sehingga insulin nggak melonjak tiba-tiba. Mama juga disarankan untuk mengurangi camilan manis dan memberi jarak antarmakan agar tubuh punya waktu untuk menstabilkan kadar gula darah.

Memilih jenis karbohidrat juga penting. Karbo kompleks seperti beras merah, oatmeal, dan gandum utuh lebih baik dikonsumsi karena membuat kenyang lebih lama dan nggak cepat meningkatkan gula darah.

Tambahkan pula protein dan serat yang cukup dalam setiap porsi makan untuk membantu menjaga kestabilan hormon.

Selain dari makanan, gaya hidup sehari-hari juga berpengaruh. Tidur yang cukup antara 6–9 jam per malam membantu hormon bekerja lebih stabil. Setelah makan, berjalan kaki 10–15 menit dapat membantu tubuh memproses gula darah lebih baik.

Dengan langkah-langkah sederhana ini, Mama bisa mulai menjaga keseimbangan insulin sekaligus mendukung kesehatan tubuh dan siklus menstruasi agar tetap teratur.

Menjaga keseimbangan insulin bukan hanya penting untuk kesehatan metabolik, tetapi juga untuk mendukung siklus menstruasi agar tetap teratur.

Dengan mengenali tanda-tandanya sejak dini dan mulai menerapkan langkah-langkah sederhana seperti mengatur pola makan, bergerak lebih aktif, serta menjaga kualitas tidur, Mama bisa membantu tubuh bekerja lebih optimal setiap hari.

Semakin Mama memahami kondisi ini, semakin mudah pula untuk menjaga kesehatan diri secara menyeluruh. Semoga informasi ini bermnfaat ya, Ma!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Onic Metheany
EditorOnic Metheany
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Daftar 5 Bahan Herbal yang Dikenal Baik untuk Kesuburan Laki-Laki

17 Des 2025, 10:02 WIBPregnancy