5 Manfaat Keju untuk Ibu Hamil

19 Feb 2024, 15:35 WIB

Freepik/Ivash

Banyak ibu hamil menghindari konsumsi keju saat hamil karena banyak yang mengeklaim bahaya konsumsi keju pada perempuan yang sedang hamil.

Di satu sisi memang ada bahaya yang mengintai dari konsumsi keju saat hamil. Namun perlu dicatat, bahaya konsumsi keju pada ibu hamil dapat menghampiri jika Mama mengonsumsi keju yang terbuat dari susu mentah atau susu yang tidak melalui proses pasteurisasi.

Keju yang aman untuk dikonsumsi Mama yang sedang hamil di antaranya adalah keju mozzarella, parmesan ataupun keju cheddar. Dan untuk keju yang sebaiknya dihindari adalah keju feta, brie, dan camembert.

Mama perlu untuk mencari tahu keju apa yang dikonsumsi demi keamanannya. Jika keju yang dikonsumsi telah dipasteurisasi dan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar atau tidak berlebih, maka manfaat keju untuk ibu hamil bisa Mama dapatkan.

Berikut Popmama.com rangkum beberapa manfaat keju untuk ibu hamil:

1. Baik untuk tumbuh kembang janin

Freepik/Oleg Baliuk

Karena mengandung vitamin A yang tinggi, Mama bisa mencampurkan keju yang telah dipasteurisasi atau beberapa jenis keju lainnya seperti mozzarella, parmesan ataupun cheddar ke dalam menu makanan yang Mama konsumsi.

Dengan takaran yang wajar dan tidak berlebih, vitamin A dalam keju dapat bermanfaat dalam mendukung tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Nah, jika Mama masih merasa takut dengan konsumsi keju, sebenarnya ada asupan lainnya yang juga kaya akan kandungan vitamin A seperti brokoli ataupun tomat.

2. Baik untuk kesehatan tulang Mama dan janin dalam kandungan

Freepik/Yanalya

Keju terbilang tinggi akan kandungan kalsiumnya, Ma. Mama dapat mengonsumsi keju memenuhi kebutuhan kalsium saat hamil namun jangan konsumsi dalam jumlah yang berlebih.

Manfaat kalsium untuk ibu hamil terbilang beragam, tak hanya baik untuk kesehatan tulang dan gigi saja, pada ibu hamil asupan kalsium juga diperlukan untuk tumbuh kembang janin dalam kandungan.

Nah, jika kebutuhan kalsium tidak terpenuhi dengan baik maka janin dalam kandungan bisa mengambil kalsium dari tulang mama.

3. Mendukung pertumbuhan janin dalam kandungan

Freepik

Mama pasti merasakan bahwa setiap jenis keju memiliki cita rasa yang berbeda? Nah, cita rasa yang berbeda ini rupanya dipengaruhi oleh kandungan lemak yang terdapat pada keju, Ma.

Kandungan lemak pada keju yang sudah dimatangkan kabarnya berkisar antara 40-50% Ma. Kandungan lemak pada keju ini diklaim baik untuk pertumbuhan janin dalam kandungan.

4. Membantu produksi sel darah, saraf, dan DNA

Vitamin B12 yang terdapat pada keju merupakan nutrisi penting yang mendukung berbagai proses dalam tubuh, termasuk produksi sel darah, saraf, dan DNA.

Selama kehamilan, produksi sel darah yang sehat sangat penting untuk memastikan ibu hamil dan janin menerima oksigen yang cukup. Oleh karena itu, keju dapat menjadi sumber vitamin B12 yang bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang janin.

5. Mendukung perkembangan otak

Selain kalsium dan protein, keju juga mengandung lemak baik, termasuk asam lemak omega-3. Asam lemak omega-3 terbukti berperan penting dalam perkembangan sistem saraf, terutama perkembangan otak janin.

Mengonsumsi keju yang mengandung asam lemak omega-3 dapat membantu mendukung perkembangan otak yang optimal selama kehamilan.

Hal yang Harus Diketahui Mengenai Konsumsi Keju saat Hamil

Selain memperhatikan jenis keju yang dikonsumsi, Mama juga harus tahu kapan konsumsi keju dilarang. Mama yang sedang mengonsumsi vitamin hamil, dianjurkan untuk menghindari konsumsi keju bersamaan dengan vitamin hamil yang Mama konsumsi.

Sebab dikhawatirkan, kandungan kalsium yang terdapat pada keju menghambat penyerapan vitamin hamil yang Mama konsumsi.

Selain memperhatikan "aturan" tersebut, Mama juga harus menyimpan keju dengan cara yang benar. Simpan keju di tempat yang kering, sejuk dan bungkus dengan benar untuk menghindari keju terkontaminasi oleh bakteri ataupun jamur.

Itu tadi manfaat keju untuk ibu hamil. Jika Mama masih khawatir juga dengan bahaya konsumsi keju, berkonsultasi dengan dokter dan mungkin tidak mengonsumsi keju merupakan pilihan yang bijak agar tak merasa was-was.