- Puting. Seiring dengan rasa sakit dan kesemutan, puting mungkin menonjol lebih dari biasanya dan terasa lebih lembut.
- Areola. Areola (area gelap di sekitar puting susu) menjadi lebih gelap, lebih besar, dan tampak makin jelas. Ini adalah sebuah fenomena yang akan terus berlanjut seiring berlalunya bulan. Areola juga akan memiliki tuberkel Montgomery, benjolan kecil seperti jerawat (sebenarnya kelenjar minyak) yang memasok pelumas ke area tersebut.
- Pembuluh darah. Mama mungkin juga melihat jaringan pembuluh darah berwarna biru tepat di bawah permukaan kulit, yang membawa nutrisi dan cairan dari ibu ke bayi.
- Payudara bocor disertai rasa sakit dan nyeri. Kombinasi ini dianggap normal selama kehamilan. Kolostrum mungkin mulai encer dan berair, atau bisa tampak kental dan lengket di kemudian hari, yang merupakan konsistensi kolostrum.
Nyeri Payudara dan Puting saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Payudara mengalami perubahan selama kehamilan, seperti menjadi sangat sensitif dan lembut. Payudara menjadi lembut adalah salah satu gejala kehamilan pertama (dan paling umum). Ini dimulai sejak minggu ke 4 hingga 7 dan berlangsung hingga trimester pertama.
Perubahan lain akan terjadi pada payudara selama kehamilan adalah produksi kolostrum, pendahulu ASI dan makanan pertama bayi setelah melahirkan. Produksi kolostrum ini dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri.
Penjelasan tentang penyebab dan cara mengatasi nyeri payudara dan puting saat hamil bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.
Penyebab Nyeri Payudara dan Puting saat Hamil
Payudara mungkin terasa berat, penuh, dan geli. Namun tidak semua ibu hamil mengalaminya. Beberapa ibu hamil tidak akan terlalu terganggu olehnya, sementara yang lain akan merasa lebih tidak nyaman akan perubahan pada payudara.
Sedangkan ibu hamil lainnya mungkin mengalami nyeri payudara seperti menusuk.
Hormon estrogen dan progesteron menjadi penyebab perubahan payudara saat hamil. Faktor lain termasuk penumpukan lemak, jaringan dan kelenjar susu di payudara, bersamaan dengan peningkatan aliran darah ke area tersebut. Semua perubahan ini membantu payudara siap untuk menyusui setelah bayi lahir nanti.
Nyeri puting juga cukup umum, karena hormon yang sama di balik nyeri payudara dapat menyebabkan area ini terasa lebih sensitif terhadap sentuhan.
Dan saat Mama mendekati akhir trimester ketiga, tubuh bersiap-siap untuk kedatangan bayi yang semakin dekat. Mama mungkin merasakan nyeri payudara lagi pada saat ini karena produksi kolostrum dimulai.
Perubahan Lain pada Payudara yang Umum Dialami Ibu Hamil
Berikut adalah beberapa perubahan pada payudara dan puting yang umum dialami selama kehamilan:
Cara Meredakan Nyeri Payudara dan Puting saat Hamil
Berikut beberapa tips untuk meredakan nyeri payudara dan puting saat hamil:
- Bicaralah dengan papa.
- Menggunakan bra yang nyaman.
- Terapkan kompres dingin. Kompres dingin pada payudara dapat meredakan ketidaknyamanan. Lindungi kulit dengan membungkus kompres es di kain lap.
- Mandi air hangat dari pancuran juga bisa meredakan nyeri.
- Gunakan losion. Melembabkan payudara yang bengkak dan puting yang lembut dengan krim.
- Kenakan pakaian longgar.
- Jika nyeri tidak tertahankan, diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Berapa Lama Kondisi Ini Berlangsung?
Nyeri payudara umum terjadi pada trimester pertama, meskipun cenderung mereda pada trimester kedua dan ketiga. Ketidaknyamanan dapat kembali saat menyusui dimulai dan payudara beralih dari memproduksi kolostrum menjadi menghasilkan ASI yang lebih matang untuk bayi.
Nyeri payudara sangat umum terjadi pada kehamilan dan tepat setelah Mama melahirkan. Tetapi jika menjadi semakin buruk atau berlangsung terus-menerus, hubungi dokter. Dengan beberapa pengobatan cepat dan beberapa saran menyusui dini, Mama akan terbebas dari rasa sakit dalam waktu singkat.
Nah, itu penjelasan tentang nyeri payudara saat hamil. Apakah Mama juga mengalaminya?
