Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
For
You

Plasenta Masih di Bawah saat Hamil 5 Bulan, Apakah Bahaya? Ini Kata Dokter

ilustrasi USG (pexels.com/MART PRODUCTION)
ilustrasi USG (pexels.com/MART PRODUCTION)
Intinya sih...
  • Plasenta masih di bawah saat hamil 5 bulan, apakah bahaya? Menurut dr. Arie Aldila Pratama, Sp. OG, plasenta di bawah pada usia kehamilan 5 bulan masih dianggap normal.
  • Plasenta berfungsi sebagai jalur kehidupan janin selama di dalam rahim dan membantu menjaga janin tetap hidup dan sehat selama kehamilan.
  • Jika plasenta tetap rendah pada usia kehamilan 32 minggu, ibu hamil akan menjalani pemindaian tambahan pada usia kehamilan 36 minggu untuk memutuskan cara paling aman untuk melahirkan bayi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Plasenta adalah organ sementara yang menghubungkan janin dengan rahim selama kehamilan. Plasenta berkembang segera setelah pembuahan dan menempel pada dinding rahim ibu hamil. Janin pun terhubung ke plasenta melalui tali pusar.

Bersama-sama, plasenta dan tali pusar bertindak sebagai jalur kehidupan janin selama di dalam rahim.

Plasenta mulai terbentuk setelah sel telur yang telah dibuahi menempel di rahim sekitar tujuh hingga 10 hari setelah pembuahan. Plasenta terus tumbuh sepanjang kehamilan untuk menopang janin. Plasenta awalnya berupa beberapa sel dan tumbuh hingga beberapa sentimeter panjangnya.

Plasenta tampak bergerak hanya karena rahim membesar seiring kehamilan dan pertumbuhan janin. Dokter memeriksa lokasi plasenta Mama selama USG anatomi 20 minggu dan menentukan apakah posisinya dapat menyebabkan komplikasi. Sebagian besar plasenta bergerak ke bagian atas atau samping rahim pada usia kehamilan 32 minggu.

Nah, bila plasenta masih di bawah saat hamil 5 bulan, apakah bahaya? Penjelasan dari dokter sudah Popmama.com rangkum pada ulasan berikut ini, ya, Ma.

Freepik/Rawpixel
Freepik/Rawpixel

Plasenta Masih di Bawah saat Hamil 5 Bulan, Apakah Bahaya? Ini Kata Dokter

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, plasenta pun bergerak atau bergeser. Namun jika di usia 5 bulan kehamilan posisi plasenta masih di bawah, apakah kondisi ini berbahaya bagi ibu hamil dan janin?

Menurut dr. Arie Aldila Pratama, Sp. OG, di laman Instagram pribadinya @@spog_arie, bila plasenta ibu hamil masih berada di bawah ketika usia kehamilan bulan, hal ini masih dianggap normal. Dokter kandungan akan mengevaluasi letak plasenta ketika Mama memasuki kehamilan ke-32 minggu.

Nah, jika plasenta masih di bawah ketika Mama hamil 32 minggu, kondisi ini disebut plasenta previa.

Pexel/MART PRODUCTION)
Pexel/MART PRODUCTION)

Apa Fungsi Plasenta?

Plasenta membantu menjaga janin tetap hidup dan sehat selama kehamilan. Darah ibu hamil melewati plasenta dan menyediakan oksigen, glukosa, dan nutrisi kepada janin melalui tali pusar.

Plasenta juga dapat menyaring limbah berbahaya dan karbon dioksida dari darah janin. Plasenta memungkinkan pertukaran oksigen dan nutrisi antara aliran darah ibu hamil dan janin tanpa pernah bercampur. Plasenta berfungsi sebagai paru-paru, ginjal, dan hati janin hingga lahir.

Mendekati persalinan, plasenta memberikan antibodi kepada janin untuk meningkatkan kekebalannya. Kekebalan ini melekat pada janin selama beberapa bulan pertama kehidupannya.

Plasenta menghasilkan beberapa hormon penting seperti laktogen, estrogen, dan progesteron selama kehamilan. Hormon-hormon kehamilan ini bermanfaat bagi ibu hamil dan janin. Misalnya, plasenta menghasilkan hormon yang menekan produksi ASI selama kehamilan.

commons.wikimedia.org/Scientific Animations
commons.wikimedia.org/Scientific Animations

Apa yang Dimaksud dengan Posisi Plasenta di Bawah?

Pada beberapa ibu hamil, plasenta menempel di bagian bawah rahim dan dapat menutupi sebagian atau seluruh serviks (leher rahim). Pada kebanyakan kasus, plasenta bergerak ke atas dan keluar seiring pertumbuhan rahim selama kehamilan. Namun, bagi beberapa ibu hamil, plasenta tetap berada di bagian bawah rahim seiring perkembangan kehamilan.

Kondisi ini dikenal sebagai plasenta letak rendah (low-lying placenta), di mana plasenta berjarak kurang dari 20 mm dari serviks, atau plasenta previa jika plasenta menutupi seluruh serviks.

Memiliki plasenta letak rendah pada usia kehamilan 20 minggu berarti ibu hamil perlu menjalani USG ulang pada usia kehamilan 32 minggu untuk memeriksa kembali letak plasenta. Terkadang, hal ini melibatkan pemindaian USG internal (transvaginal). Rahim ibu hamil tumbuh seiring perkembangan kehamilan. Pada sekitar 95% ibu hamil, plasenta bergerak ke atas ke posisi yang aman untuk melahirkan, dan tidak diperlukan pemeriksaan lebih lanjut.

commons.wikimedia.org/OpenStax College
commons.wikimedia.org/OpenStax College

Apa yang Terjadi jika Plasenta Masih Berada di Bawah di Usia Kehamilan 32 Minggu?

Jika plasenta tetap rendah, ibu hamil akan menjalani pemindaian tambahan pada usia kehamilan 36 minggu. Jika plasenta tetap rendah pada usia kehamilan 36 minggu, ibu hamil akan menemui dokter kandungan yang akan memutuskan cara paling aman untuk melahirkan bayi.

Terkadang, pemindaian pada usia kehamilan 32 minggu akan mendiagnosis kondisi yang disebut plasenta previa, yaitu ketika plasenta menutupi serviks. Kondisi ini jarang terjadi, hanya terjadi pada 1:200 ibu hamil dengan plasenta rendah, dan lebih umum terjadi pada ibu hamil yang telah menjalani perawatan kesuburan atau operasi caesar sebelumnya.

Pada pemindaian usia kehamilan 20 minggu, dokter mungkin mencurigai adanya plasenta previa, tetapi tidak dapat dipastikan hingga pemindaian pada usia kehamilan 32 minggu.

Dengan plasenta previa, kemungkinan plasenta bergerak tepat waktu untuk persalinan pervaginam yang aman lebih rendah. Biasanya, operasi caesar disarankan karena plasenta menghalangi jalan keluar bayi. Rawat inap mungkin disarankan untuk memantau kehamilan. Ada juga risiko yang lebih tinggi bahwa bayi mungkin lahir prematur (sebelum usia kehamilan 37 minggu).

Itu penjelasan dari dokter tentang apakah bahaya jika plasenta masih di bawah saat hamil 5 bulan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya, Ma. Selain itu, pastikan Mama selalu memeriksakan kehamilan secara rutin, sehingga dokter bisa memantau kehamilan Mama.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyuni Sahara
EditorWahyuni Sahara
Follow Us

Latest in Pregnancy

See More

Wajib Tahu! Ini 6 Persiapan Penting Sebelum Mama Jalani Pap Smear

05 Des 2025, 11:30 WIBPregnancy