Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Perbedaan Vasa Previa dan Plasenta Previa, Penting Diketahui Ibu Hamil

Freepik/Onlyyouqj
Freepik/Onlyyouqj

Menjelang persalinan, ada banyak tanda-tanda siap melahirkan yang perlu ibu waspada dan ketahui agar tidak panik. Salah satu tanda yang kerap dialami oleh ibu hamil tua adalah keluar darah dari vagina. 

Jangan panik, hal ini sebenarnya normal terjadi karena jadi salah satu tanda bahwa tubuh mama sudah siap untuk melahirkan. Meski umum dialami, ternyata ada banyak faktor dan penyebab mengapa ibu hamil tua dapat mengeluarkan darah.

Pernahkah Mama mendengar vasa previa dan plasenta previa? Jika belum, ini merupakan kondisi yang berkaitan dengan pembuluh darah dan plasenta yang melekat pada janin di kandungan. 

Di  bawah ini Popmama.com telah merangkum tentang perbedaan vasa previa dan plasenta previa. Disimak, yuk, Ma!

Kenali Vasa Previa, Gangguan yang Sering Dialami Ibu Hamil Tua

freepik/prostooleh
freepik/prostooleh

Vasa previa merupakan kondisi dimana pembuluh darah janin yang seharusnya terlindungi plasenta justru keluar dan melintasi mulut rahim atau serviks sebagai jalan lahir.

Kondisi ini membuat pembuluh darah mudah pecah karena dorongan si Kecil semakin besar seiring bertambahnya usia kehamilan.

1. Gejala vasa previa

Pexels/Karolina Grabowska
Pexels/Karolina Grabowska

Tanda-tanda ibu hamil yang mengalami vasa previa sebenarnya tidak banyak. Vasa previa terjadi ketika ibu hamil mengalami pendarahan dari vagina yang tidak disertai rasa sakit.

Tanda lainnya dapat diketahui pada denyut jantung janin yang tidak teratur dan semakin melemah karena kekurangan oksigen.

2. Penyebab terjadinya vasa previa

freepik/freepik
freepik/freepik

Berdasarkan penyebabnya, vasa previa dibagi menjadi dua tipe. Vasa previa pertama disebabkan oleh kelainan tali pusat atau biasa disebut velamentous cord insertion, di mana pembuluh yang seharusnya diselimuti tali pusat justru keluar dan menempel di antara kantung ketuban di dekat serviks.

Vasa previa kedua disebabkan oleh adanya dua atau lebih lobus plasenta yang terbentuk dalam satu rahim. Kondisi ini menyebabkan plasenta masuk ke dalam membran antar plasenta dan terselip di antara lobus-lobus plasenta yang terletak di dekat rahim.

3. Cara penanganan dan pengobatannya

freepik/wavebreakmedia_micro
freepik/wavebreakmedia_micro

Vasa previa dapat dialami oleh ibu hamil dengan gejala yang datang secara tiba-tiba. Meski begitu, ada beberapa cara pengobatan bila Mama mengalami kondisi ini. 

Jika Mama mengalami pendarahan secara tiba-tiba, segeralah hubungi dokter atau Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk penanganan lebih lanjut.

Setelah mengetahui atau didiagnosa mengalami vasa previa, Mama dapat melakukan hal-hal berikut sebagai antisipasi dari terjadinya risiko kesehatan karena kondisi ini.

  • Pemantauan ketat terhadap janin dengan rutin periksa ke dokter kandungan.
  • Memilih persalinan caesar di rumah sakit dengan fasilitas memadai.
  • Kortikosteroid untuk pematangan paru-paru janin jika lahir secara prematur.

Serupa tapi Tak Sama, Ini Penjelasan tentang Plasenta Previa

Unsplash/Raymart Arniño
Unsplash/Raymart Arniño

Baik vasa previa dan plasenta previa mengakibatkan ibu hamil pendarahan, namun kondisi keduanya berbeda. Plasenta previa merupakan kondisi pendarahan yang terjadi karena plasenta yang melekat pada bayi berada di bawah rahim. 

Kondisi ini membuat plasenta menutup sebagian hingga seluruh jalan lahir hingga membuat pendarahan hebat pada ibu hamil namun tanpa disertai nyeri atau sakit perut.

1. Gejala plasenta previa

Pexels/cottonbro studio
Pexels/cottonbro studio

Plasenta previa membuat ibu hamil mengalami keluar darah dari vagina di trimester kedua sampai ketiga dengan berbagai tanda dan gejala, perdarahan tanpa rasa sakit dan dapat terjadi berulang kali. 

Darah yang keluar biasanya berwarna merah cerah. Jika plasenta previa membuat panjang rahim berkurang, biasanya disertai kelainan letak.

2. Penyebab penyakit plasenta previa

Freepik/our-team
Freepik/our-team

Penyebab terjadinya plasenta previa sebenarnya belum diketahui pasti, namun bisa dipastikan ada beberapa faktor yang memengaruhi risiko terjadinya kondisi ini. 

Plasenta previa bisa terjadi karena kondisi rahim tidak normal, pernah melakukan operasi pada rahim atau sudah pernah melahirkan, hamil bayi kembar, dan hamil saat usia sudah mencapai di atas 35 tahun.

3. Cara penanganan dan pengobatannya

Freepik/Racool_studio
Freepik/Racool_studio

Sebenarnya tidak ada obat atau cara penyembuhan yang bisa mengobati sepenuhnya kondisi ini. Jika Mama mengalami plasenta previa di trimester kedua sampai awal trimester ketiga, kondisi plasenta masih bisa membaik dengan sendirinya. 

Jika sampai menjelang persalinan plasenta masih berada di bawah rahim, dokter akan memastikan dan memantau letak plasenta teratasi.

Untuk menangani pendarahan yang terjadi secara tiba-tiba, ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh Mama agar tidak panik dengan cara berikut:

  • Menghindari aktivitas fisik seperti olahraga dan berhubungan seksual.
  • Menenangkan diri kemudian menghubungi IGD.
  • Konsultasi ke dokter kandungan.

Nah, itu dia penjelasan mengenai perbedaan vasa previa dan plasenta previa. Apakah Mama sudah mengetahui perbedaannya? Selama kehamilan, tetap jaga kesehatan dan segera konsultasikan dengan dokter bila terjadi sesuatu agar mendapat penanganan dengan cepat, Ma!

Share
Editorial Team

Latest in Pregnancy

See More