Normalkah jika Ibu Hamil Masih Mual dan Muntah di Kehamilan 4 Bulan?

Mual dan muntah biasanya menghilang di trimester kedua

29 Maret 2023

Normalkah jika Ibu Hamil Masih Mual Muntah Kehamilan 4 Bulan
Freepik

Memasuki bulan keempat atau awal trimester kedua, Mama mulai merasa nyaman. Pasalnya, mual dan muntah atau morning sickness yang dialami mulai menghilang. Mual merupakan salah satu gejala awal kehamilan yang sering dialami oleh ibu hamil.

Namun bagaimana jika Mama masih mengalami mual dan muntah di bulan keempat kehamilan? Meski ini normal, namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai. Pasalnya, mual dan muntah juga bisa menjadi gejala hypermesis gravidarum.

Penjelasan tentang masih mual dan muntah di kehamilan 4 bulan bisa Mama simak pada ulasan Popmama.com berikut ini.

Mengalami Mual di Bulan Keempat Kehamilan, Apa yang Harus Diwaspadai?

Mengalami Mual Bulan Keempat Kehamilan, Apa Harus Diwaspadai
Freepik/Jcomp

Mual dan muntah merupakan gejala yang wajar terjadi pada trimester pertama kehamilan. Biasanya mual dan muntah terjadi di pagi hari sehingga sering disebut dengan morning sickness. Sementara setengah dari ibu hamil mengalami morning sickness, 1,5 – 2% mengalami hypermesis gravidarum (HG), kondisi yang lebih serius.

Jika Mama masih mengalami mual dan muntah di trimester kedua, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai, seperti hypermesis gravidarum.

Hypermesis gravidarum sendiri merupakan mual muntah hebat selama kehamilan yang dapat menyebabkan kekurangan cairan, penurunan berat badan, atau gangguan elektrolit. Selain mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga bisa membahayakan janin dalam kandungan.

HG umumnya terjadi pada minggu ke 6 – 12 kehamilan yang dapat berlanjut hingga minggu ke 16 – 20 kehamilan.

Jika Mama sudah memasuki usia kehamilan 4 bulan dan masih merasa mual, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.

Editors' Pick

Meski Mual, Pastikan Kebutuhan Nutrisi Terpenuhi

Meski Mual, Pastikan Kebutuhan Nutrisi Terpenuhi
Freepik/benzoix

Betapapun sulitnya, Mama harus tetap makan demi kesehatan Mama dan janin dalam kandungannya. Hal ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin.

Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa mual dan muntah adalah sebagai berikut:

  • Jika muntah menjadi masalah di pagi hari, makanlah makanan kering seperti sereal, roti, atau coba makan camilan berprotein tinggi seperti keju sebelum tidur (protein membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna).
  • Makan camilan setiap 2-3 jam lebih baik daripada 3 kali makan besar. Makan perlahan dan kunyah makanan sepenuhnya.
  • Makanlah makanan yang banyak mengandung cairan. Hindari asupan cairan dalam jumlah besar sekaligus. Cobalah minuman dingin, jus buah seperti apel atau anggur.
  • Hindari makanan pedas, gorengan, atau makanan berminyak.

Sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan merekomendasikan beberapa pemeriksaan kesehatan sesuai hasil konsultasi dan pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan tersebut dimaksudkan untuk mencari penyebab dan menilai gangguan yang mungkin terjadi akibat mual-muntah yang Mama alami.

Latihan Mindfulness untukMengatasi Mual dan Muntah

Latihan Mindfulness untukMengatasi Mual Muntah
Freepik/lifeforstock

Bagi ibu hamil, morning sickness menjadi penyiksaan fisik dan emosional. Karena lelah akibat muntah dan mual berkepanjangan, Mama berharap agar kehamilan dapat segera selesai.

Pola pikir ibu hamil dan bagaimana perhatian dapat membantu calon mama mengelola stres dan emosi yang menyertai kehamilan.

Perhatian penuh membantu Mama menemukan kekuatan, melepaskan diri dari gejala terus-menerus yang sekali lagi mengancam kesehatan mental dan fisik.

Melakukan meditasi lembut dapat membantu menumbuhkan kesadaran saat ini. Mama dapat memulainya dengan hal sederhana seperti memerhatikan setiap momen, mendengarkan suara-suara di sekitar, termasuk napas, dengungan lemari es, dan angin yang bertiup melalui pepohonan.

Ketika kesulitan muncul selama kehamilan, beralihlah ke kesadaran atau mindfulness.

Ingin melatih kesadaran selama kehamilan? Ini sangat mudah, Ma! Mulailah dengan memeriksa tubuh dan pikiran sepanjang hari, misalnya saat mencuci piring, berbaring di tempat tidur, mandi atau minum, dll. Sadari pernapasan dan fokuskan pikiran pada saat ini. Kapan pun pikiran mulai muncul, kembalikan pikiran tersebut ke dalam pola pikir yang menenangkan.

Jangan terlalu keras pada diri sendiri saat memulai latihan; Mama tidak dapat berharap untuk bermeditasi selama 30 menit secara langsung. Alih-alih, cobalah memasukkan perhatian penuh ke dalam jadwal, berkonsentrasilah untuk hadir pada saat ini.

Kapan Harus Waspada?

Kapan Harus Waspada
Pexels/RODNAE Productions

Kondisi mual muntah ini umumnya memang tidak membahayakan kesehatan Ma, namun pada beberapa perempuan, mual dan muntah parah bisa dialami.

Mama yang mengalami hal ini tentu akan merasakan ketidaknyamanan dalam beraktifitas.

Kesehatan tubuh juga akan menurun karena asupan gizi yang kurang akibat sering mual dan muntah.  

Jika Mama merasa mengalami mual dan muntah yang parah, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter.

Berikut adalah beberapa gejala mual dan muntah yang parah saat hamil:

  • Kehilangan nafsu makan,
  • Mual ketika minum air,
  • Dehidrasi,
  • Berat badan berkurang.

Jika Mama mengalami mual dan muntah yang parah, itu juga bisa menjadi gejala hyperemesis gravidarum. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai mual dan muntah yang Mama alami sehingga dokter bisa melakukan penanganan tepat dan cepat.

Nah, itu penjelasan mual dan muntah di kehamilan 4 bulan. Apakah Mama mengalaminya juga?

Baca juga:

The Latest