Bolehkah Ibu Hamil Makan Cumi-Cumi?
Perhatikan juga apakah Mama punya riwayat alergi, ya!
13 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seafood alias makanan dari lautan menjadi salah satu makanan favorit karena rasanya yang gurih dan bergizi tinggi, tak terkecuali pada ibu hamil. Salah satu pilihannya yakni cumi-cumi. Namun sebenarnya bolehkah ibu hamil makan cumi-cumi?
Satu di antara kekhawatiran yang ada saat makan cumi-cumi adalah efek merkuri yang mungkin dimilikinya, tak heran jika sebagian ibu hamil kemudian memilih untuk tidak dulu makan cumi-cumi.
Tapi tahukah Mama sebenarnya cumi-cumi aman dikonsumsi oleh ibu hamil selama memenuhi aturan tertentu? Yuk, intip informasinya seperti telah dirangkum Popmama.com berikut ini:
1. Nutrisi dan manfaat makan cumi-cumi bagi ibu hamil
Dikutip dari Being The Parent, cumi-cumi memiliki nilai gizi yang sangat besar ketika dikonsumsi selama kehamilan. Makanan laut ini sarat dengan banyak nutrisi dan vitamin yang sangat penting dan dibutuhkan janin. Beberapa di antaranya yakni:
- Protein
Satu porsi sajian cumi-cumi memiliki sekitar 15 gram protein, yang dapat memenuhi sejumlah besar kebutuhan protein pada ibu hamil. Seperti diketahuim protein dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin yang sehat. Protein juga membantu perkembangan sel-sel janin, sehingga menambah berat si Kecil.
- Zat besi
Cumi juga kaya akan dengan zat besi yang sangat penting selama masa kehamilan. Zat besi bermanfaat untuk membantu meningkatkan kadar hemoglobin darah dan juga memastikan aliran darah yang tepat melalui dinding rahim. Komponen ini pun membantu pembentukan sel darah merah janin.
- Vitamin C, B12 dan A
Cumi-cumi juga memiliki jumlah vitamin C yang tinggi untuk membangun sistem kekebalan tubuh Mama dan mencegah infeksi yang tidak diinginkan. Vitamin B12 yang ada juga berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan bayi, khususnya pada sistem saraf. Sementara itu, vitamin A membantu untuk pertumbuhan kognitif janin dan mempertajam otak janin.
- Seng
Cumi-cumi kaya akan seng yang merupakan mineral penting untuk produksi insulin dan enzim lain pada bayi yang belum lahir.
- Asam folat
Asam folat sangat penting untuk memastikan bahwa anomali saraf pada janin dapat dihindari. Nah, secara alami asam folat juga bisa Mama dapatkan dari cumi-cumi.
Editors' Pick
2. Amankah makan cumi-cumi saat hamil?
Dikutip dari Mom Junction, mengonsumsi cumi-cumi sebenarnya aman selama tidak berlebihan dan porsinya dalam batas aman, yakni sekitar 5 ons setiap minggunya. Porsi ini pun diklaim bisa bermanfaat untuk janin yang sedang berkembang.
Cumi-cumi atau dalam bahasa Italianya disebut calamari, diketahui memang bernilai gizi tinggi sehingga baik dikonsumsi ibu hamil. Asupan ini kaya akan asam lemak omega-3, protein dan nutrisi penting lainnya. Selain itu, cumi-cumi juga rendah natrium dan kadar lemak jenuh. Bagaimana dengan tingkat merkurinya?
Hampir semua makanan laut mengandung beberapa jejak merkuri. Merkuri dapat memiliki efek buruk pada sistem saraf janin yang sedang berkembang, sehingga Mama perlu menjauhi konsumsi makanan laut tilefish, swordfish, marlin dan king mackerel yang mengandung merkuri tingkat tinggi.
Perlu diketahui bahwa umumnya cumi-cumi menjadi salah satu makanan laut paling aman untuk dikonsumsi selama kehamilan karena kandungan merkurinya yang rendah. Tapi ingat ya untuk tetap membatasi porsinya maksimal 5 ons per minggu.
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan ibu hamil saat makan cumi-cumi
Salah satu aturan yang perlu diperhatikan ibu hamil saat makan cumi-cumi selain mengatur porsi adalah cara penyajiannya. Pastikan cumi-cumi tidak diolah dengan metode deep fried alias digoreng karena mengurangi nilai gizinya. Selain itu, menggoreng hanya menambah lemak jenuh cumi-cumi yang dapat berdampak pada kenaikan berat badan.
Pilihan mengolah yang ideal untuk cumi-cumi yakni dikukus atau ditumis. Tak cuma lebih lezat, pengolahan ini juga memastikan nutrisi cumi tak banyak hilang.
Jika bisa, pastikan Mama makan cumi-cumi yang diolah sendiri di rumah, bukan di restoran. Dengan begitu, pengolahan dan kebersihannya juga lebih terjamin. Jangan lupa, bersihkan cumi-cumi secara menyeluruh dan pilih yang benar-benar segar.
Apabila Mama membeli cumi-cumi di supermarket, pastikan periksa tanggal kedaluwarsa dan juga kesegarannya.
4. Perhatikan apabila ada riwayat alergi cumi-cumi
Yang tak kalah penting, pastikan Mama tidak memiliki riwayat alergi seafood atau alergi cumi-cumi, ya. Tetap memaksakan diri makan cumi-cumi dapat memicu efek samping berupa reaksi alergi seperti gatal-gatal, ruam, bengkak, yang bahkan juga bisa mengganggu kehamilan.
Jika perlu, lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter guna memastikan keamanannya, ya.
Demikian informasi tentang bolehkah ibu hamil makan cumi-cumi. Ingat, perhatikan porsi dan cara pengolahannya!
Baca juga:
- Bolehkah Ibu Hamil Makan Kuaci sebagai Camilan? Cek Faktanya!
- Bolehkah Ibu Hamil Mengonsumsi Mi Shirataki? Ketahui Faktanya!
- Bolehkah Ibu Hamil Makan Cheesecake? Ketahui Faktanya!