7 Hal Berisiko Jika Dialami saat Hamil di Trimester Ketiga

Lebih perhatikan lagi kondisi kesehatan tubuh saat sudah masuk trimester ketiga!

8 Juni 2021

7 Hal Berisiko Jika Dialami saat Hamil Trimester Ketiga
Pexels/Gratisography

Saat mencapai usia kehamilan 27 minggu, Mama akan memasuki fase akhir di mana semua akan terasa menyenangkan sekaligus melelahkan.

Secara fisik, dalam tubuh Mama pun terjadi banyak perubahan. Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Mama. Hindari melakukan hal-hal yang berisiko tinggi bagi kesehatan janin dan juga tubuh Mama sendiri.

Sebaliknya, jangan ragu untuk segera cek ke dokter jika Mama menemui suatu hal yang mencurigakan akan berbahaya.

Yuk, simak informasi lengkap dari Popmama.com yang sudah dirangkum!

1. Berdiri terlalu lama

1. Berdiri terlalu lama
Pexels/Artem Bali

Seringkali karena ada tuntutan dari pekerjaan, Mama harus berdiri terlalu lama dan bahkan sampai berjam-jam.

Saat usia kehamilan sudah mencapai 27 minggu, kebiasaan ini sebaiknya dihindari ya, Ma. Berdiri terlalu lama berisiko menimbulkan pembengkakan di kaki dan nyeri punggung.

Kebiasaan suka berdiri terlalu lama juga menempatkan Mama pada risiko persalinan prematur.

Beberapa penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara berdiri berjam-jam dan tingkat pertumbuhan janin yang lambat.

Jika Mama memang harus berdiri saat bekerja, perhatikan waktunya. Upayakan untuk tetap rutin bergeser, berjalan, mengangkat kaki dan duduk.

2. Melewatkan jadwal cek ke dokter

2. Melewatkan jadwal cek ke dokter
Pexels/Pixabay

Mendekati waktu persalinan, jadwal pemeriksaan ke dokter menjadi lebih penting dibandingkan sebelumnya.

Mulai dari usia kehamilan 28 minggu, kebanyakan dokter akan mengubah jadwal konsultasi menjadi dua minggu sekali. Semua bergantung pada kondisi kesehatan Mama masing-masing.

Terlebih jika Mama memiliki risiko kehamilan tinggi dan komplikasi tertentu. Maka rutin melakukan pemeriksaan menjadi sangat penting.

Setiap pemeriksaan, dokter akan rutin mengecek tekanan darah, memeriksa tanda-tanda diabetes gestasional atau preeklampsia, serta masalah kehamilan yang mungkin bisa berbahaya.

Editors' Pick

3. Olahraga terlalu berat

3. Olahraga terlalu berat
Pexels/Isabella Mendes

Olahraga memang baik bagi kesehatan tubuh Mama, namun tetap berhati-hati saat memilih jenis olahraga yang tepat, ya.

Dilansir CNN, para ahli memperingatkan ibu hamil terhadap bahayanya melakukan olahraga terlalu berat dan dipaksakan pada usia kehamilan di atas 27 minggu. Misalnya seperti angkat besi atau CrossFit.

Olahraga yang baik dilakukan oleh ibu hamil adalah yang minim risiko cedera. Tak perlu dengan melakukan latihan angkat beban, cukup dengan yoga atau senam hamil yang kini sudah mulai populer.

Latihan ini fokus untuk melatih otot supaya lentur dan juga melatih pernapasan Mama.

4. Gula darah meningkat

4. Gula darah meningkat
Pexels/Vincenzo Giove

Kadang-kadang pada awal kehamilan kadar gula darah Mama normal, namun bisa saja mendadak saat usia kehamilan sudah memasuki 27 minggu mendadak gula darah naik.

Dengan pemeriksaan lebih lanjut, diagnosis diabetes gestasional pun bisa ditegakkan oleh dokter.

Dilansir Web MD, pada dasarnya diabetes gestasional memang bisa terjadi di usia kehamilan kapan saja, Ma. Bahkan masalah ini lebih sering berkembang di trimester kedua dan ketiga.

Seringkali Mama tidak menyadari saat memiliki gula darah tinggi kecuali menjalani pemeriksaan. Namun penting untuk diketahui bahwa diabetes gestasional dapat membahayakan kesehatan Mama dan bayi jika tidak dikendalikan.

5. Muncul flek darah

5. Muncul flek darah
Pexels/Pixabay

Sesedikit apapun, munculnya darah setelah usia kehamilan mencapai 27 minggu adalah hal yang berisiko dan patut diperhatikan.

Bercak darah mungkin saja adalah hasil dari pemeriksaan serviks yang sudah lebih sering atau bisa saja menjadi tanda bahwa persalinan sudah dekat.

Menurut Mayo Clinic, jika darah yang keluar cukup banyak, bisa jadi ini adalah karena plasenta previa atau abrupsi, atau ruptur uterus yang jarang terjadi namun cukup berbahaya.

Oleh sebab itu, setiap bercak darah yang muncul di trimester ketiga walaupun sedikit atau banyak tetap harus diperiksakan ke dokter.

6. Memakai sepatu berhak tinggi

6. Memakai sepatu berhak tinggi
Pexels/Stokpic

Demi penampilan yang memukau, penggunaan sepatu berhak tinggi seringkali masih dilakukan oleh ibu hamil, termasuk di trimester ketiga.

Namun pada dasarnya penggunaan sepatu dengan model seperti ini bisa berbahaya karena pusat gravitasi yang sudah berubah. Mama pun berisiko lebih mudah jatuh.

Ya, saat usia kehamilan sudah mencapai 27 minggu dan sudah semakin besar, Mama akan berisiko lebih mudah jatuh dan melukai diri sendiri.

Pembengkakkan di kaki juga bisa menjadi nyeri jika dipaksakan menggunakan sepatu berhak tinggi.

7. Janin terlalu diam

7. Janin terlalu diam
Pexels/Rawpixel.com

Mulai di trimester kedua, janin akan mulai aktif bergerak dan menendang di dalam kandungan. Pergerakan ini sepatutnya menjadi semakin aktif di trimester ketiga.

Namun apabila yang terjadi justru sebaliknya, alias si Kecil malah jadi lebih diam dan pergerakannya lebih lambat, Mama harus waspada.

Ini bisa menjadi pertanda bahwa ia tengah mengalami sesuatu atau mungkin ada yang tidak beres. Segera cek ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG).

Nah, Ma. Saat trimester ketiga, lebih perhatikan lagi kondisi-kondisi tak biasa yang dialami, ya. Bisa jadi ini adalah tanda kewaspadaan yang harus Mama periksakan ke dokter.

Baca Juga

The Latest