Baca artikel Popmama lainnya di IDN App

Awas, Pengapuran Plasenta Memicu Janin Berkembang Tidak Normal

Freepik/lesterman
Freepik/lesterman

Selama menjalani masa-masa kehamilan, plasenta menjadi salah satu organ penting dalam menjaga kesehatan ibu hamil. Plasenta dianggap sebagai 'teman' saat janin berkembang di dalam perut sebagai sebuah rumah.

Iklan - Scroll untuk Melanjutkan

Melalui plasenta, janin selama di kandungan akan mendapatkan oksigen, nutrisi hingga melindunginya dari berbagai virus serta kuman.

Namun, perlu Mama ketahui bahwa kondisi plasenta saat kehamilan bisa saja mengalami pengapuran dan justru merusak perkembangan janin. 

Permasalahan pengapuran plasenta ini juga sempat dialami oleh Zee Zee Shahab ketika hamil anak kedua. Melalui Instagram pribadinya, Zee Zee sempat menceritakan kalau Hari Perkiraan Lahir (HPL) saat melahirkan Lucky Keriym Putra Revolusi maju lebih cepat. 

Untuk Mama yang sedang hamil ingin mengetahui informasi mengenai pengapuran plasenta, kali ini Popmama.com telah merangkumnya.

Apa itu pengapuran plasenta?

Pixabay/Markus Distelrath
Pixabay/Markus Distelrath

Pengapuran plasenta adalah kondisi di mana terjadi deposit kalsium yang dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil. Deposit kalsium ini juga dapat berbahaya karena mampu menyumbat pembuluh darah di dalam plansenta, sehingga akan memperburuk kondisi janin di dalam kandungan. Pengapuran plasenta menyebabkan berat badan janin tidak bisa bertambah karena keterlambatan asupan nutrisi dan oksigen. 

Pengapuran ini dapat membuat plansenta tidak berfungsi optimal, sehingga aliran darah pun terhambat. Pengapuran plasenta pada kehamilan ini perlu diketahui bahwa janin akan berisiko lebih kecil ketika dilihat saat USG. 

Pengapuran plasenta yang dialami oleh ibu hamil tentu berdampak buruk terhadap komplikasi kesehatan. Maka dari itu perlu sekali melakukan pemantauan secara rutin bersama dokter kandungan agar tidak mengalami komplikasi seperti:

  • Skor apgar rendah  
  • Bayi terlahir prematur
  • Mengalami plasenta previa
  • Anemia parah selama menjalani kehamilan
  • Berat lahir bayi lebih rendah dari kondisi normal
  • Janin meninggal saat masih berada di dalam kandungan

Gejala pada ibu hamil yang mengalami pengapuran plasenta

happyfamilyorganics.com
happyfamilyorganics.com

Seiring bertambahnya usia kehamilan potensi mengalami pengapuran plasenta akan semakin berisiko. Pengapuran plasenta terbagi menjadi tiga tingkat berdasarkan beberapa usia kehamilan seperti: 

  • Tingkat pertama antara minggu ke 31-32 kehamilan
  • Tingkat kedua antara minggu ke 36-37 kehamilan
  • Tingkat ketiga antara minggu ke 38 kehamilan

Ketika pengapuran plasenta terjadi di tingkat ketiga, maka ini sudah masuk ke dalam kondisi yang berat. Umumnya pada tingkatan ketiga akan ada bintik-bintik pengapuran, sehingga terbentuk menjadi lingkaran seperti cincin yang mengelilingi plasenta. 

Dilansir dari Flo.Health, gejala pengapuran plasenta yang paling umum yaitu janin di dalam kandungan akan lebih sedikit bergerak atau bahkan berhenti bergerak sama sekali. Selain itu, pengapuran plasenta selama hamil dapat ditandai dengan beberapa kondisi mulai dari kontraksi rahim, perdarahan vagina hingga sakit di bagian perut. 

Perlu diwaspadai bahwa sakit di bagian perut ini bisa menjadi indikasi adanya hambatan dalam pertumbuhan janin. 

Cara mengurangi risiko pengapuran plasenta selama kehamilan

Freepik/onlyyouqj
Freepik/onlyyouqj

Pengapuran pada plasenta bisa terjadi karena reaksi terhadap obat-obatan tertentu, radiasi, faktor keturunan hingga faktor-faktor pemicu lainnya. 

Kondisi pengapuran yang terjadi pada plasenta memang tidak bisa diduga kemunculannya. Namun, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegahnya. Mama sebisa mungkin perlu menjaga kondisi kehamilan dengan berbagai cara, seperti:

  • Menghindari stres selama masa kehamilan, tetaplah bahagia agar perkembangan dan pertumbuhan janin tetap optimal.
  • Berusaha untuk istirahat cukup saat sedang hamil.
  • Mengikuti program olahraga sesuai dengan usia kehamilan.
  • Memulai gaya hidup yang lebih sehat, hindari makanan dengan kandungan bahan pengawet atau penyedap rasa. Cobalah untuk memperbanyak makanan sehat, seperti sayuran, buah, daging atau ikan segar
  • Rutin memantau kondisi plasenta melalui pemeriksaan USG. Ini cukup membantu dalam melihat gejala plasenta dengan adanya bintik-bintik putih yang menyebar dari dasar plasenta hingga permukaannya.
  • Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan merokok. Kandungan nikotin pada rokok dapat menyebabkan kerusakan di mana pembuluh darah akan menyempit, sehingga perkembangan janin pun ikut terhambat. Hindari juga para perokok pasif karena dapat memicu risiko pengapuran plasenta. 
  • Mengurangi tingkat stres saat hamil. Ini dikarenakan hormon stres (cortisol) yang keluar bisa menyebabkan pembuluh darah menjadi kecil, terjadi penyempitan hingga daya tahan tubuh (imunitas) ikut menurun.

Itulah beberapa informasi mengenai pengapuran plasenta dan tips yang dianjurkan untuk tetap memantau perkembangan janin, termasuk kondisi plasenta. 

Pantau terus kesehatan selama hamil ya, Ma!

Share
Editorial Team

Latest in Pregnancy

See More

Bolehkah Ibu Hamil Minum Paracetamol?

freepik/gpointstudio
freepik/gpointstudio

Selain menjaga makanan dan minuman, ibu hamil perlu memperhatikan obat yang dikonsumsi. Salah satu obat yang jadi perhatian ibu hamil adalah paracetamol, sebab obat dengan kandungan ini sangat umum untuk mengatasi flu dan demam.

Lantas, bolehkah ibu hamil minum paracetamol?

Sebelum mengonsumsinya, Mama perlu menyimak ulasan Popmama.com di bawah ini. Yuk, disimak!

Apa Itu Paracetamol?

freepik/freepik
freepik/freepik

Paracetamol merupakan obat generik yang biasanya digunakan untuk meredakan demam, mengurangi nyeri dengan kadar ringan hingga sedang. Beberapa di antaranya seperti sakit kepala, nyeri haid, sakit gigi dan nyeri saat flu, demikian dilansir dari laman Web MD.

Paracetamol dikenal juga dengan sebutan acetaminophen. Meski memiliki efek anti-inflamasi, namun paracetamol tidak termasuk dalam golongan obat anti-inflamasi nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflammatory drug (NSAID) seperti ibuprofen.

Cara kerja paracetamol adalah dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase atau COX.

Enzim ini berperan dalam pembentukan prostaglandin, yang merupakan senyawa penyebab rasa nyeri. Nah, karena Paracetamol menghalangi produksi prostaglandin, rasa sakit dan demam pun berkurang.

Paracetamol bekerja untuk mengurangi nyeri dengan cara menurunkan produksi zat kimia dalam tubuh yang disebut sebagai prostaglandin.

Bolehkah Ibu Hamil Minum Paracetamol?