Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan X-Ray?

Ketahui informasi tingkat keamanan, risiko serta cara pencegahan radiasi x-ray untuk ibu hamil

17 Desember 2021

Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan X-Ray
Freepik/gpointstudio

X-Ray atau rontgen merupakan salah satu teknik medis yang dapat memberikan informasi penting serta menganalisis kondisi medis pasien secara efisien. Prosedur ini melibatkan radiasi elektromagnetik untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh, sehingga keamanannya dipertanyakan bagi orang-orang tertentu, salah satunya ibu hamil.

Sebagian dari Mama juga mungkin mempertanyakan, apakah melakukan pemeriksaan x-ray dapat membahayakan janin di dalam kandungan?

Dilansir dari laman Mom Junction, kali ini Popmama.com telah menyiapkan informasi seputar pemeriksaan x-ray untuk ibu hamil.

1. Bolehkah ibu hamil melakukan pemeriksaan X-Ray?

1. Bolehkah ibu hamil melakukan pemeriksaan X-Ray
Freepik/tirachardz

Idealnya, dokter kandungan tidak merekomendasikan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan x-ray. Mereka lebih menyarankan untuk menggunakan teknik tanpa radiasi, seperti teknik ultrasound atau pencitraan resonansi magnetik untuk memeriksa dan menampilkan organ dalam tubuh.

Hanya saja terkadang foto rontgen diperlukan untuk membantu dokter dalam menentukan perawatan yang tepat kepada pasien dalam kondisi tertentu.

Menurut US Food and Drug Administration (FDA), risiko radiasi x-ray pada janin di dalam kandungan terbilang cukup kecil. Oleh karena itu, jika rontgen benar-benar diperlukan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh, mungkin dokter kandungan Mama akan memperbolehkannya.

Editors' Pick

2. Apakah semua jenis X-Ray aman untuk ibu hamil?

2. Apakah semua jenis X-Ray aman ibu hamil
Freepik/Jcomp

Tingkat keamanan x-ray tergantung pada bagian tubuh mana yang dilakukan pengecekan dan jumlah sinar radiasi yang digunakan. Jika paparan sinar rontgen dilakukan selain bagian organ reproduksi, maka kehamilan Mama tidak akan berisiko.

Jika dirasa perlu, dokter mungkin akan merekomendasikan ibu hamil untuk melakukan pengecekan x-ray pada bagian-bagian tubuh tertentu, seperti kaki, lengan, dada, gigi atau kepala.

Tetapi jika rontgen dilakukan pada tubuh bagian bawah, mencakup punggung bawah, panggul, perut, ginjal atau perut, maka kemungkinan ada risiko janin di dalam kandungan terkena sinar radiasi.

Berdasarkan Health Physics Society of Medical College of Wisconsin, efek paparan sinar radiasi pada proses x-ray selama kehamilan juga bergantung pada faktor kondisi saat itu, seperti tahap perkembangan janin dan besarnya dosis radiasi.

Dengan begitu sangat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter dan tenaga medis dari departemen radiologi. Ini bertujuan untuk mengetahui tingkatan jenis radiasi yang aman untuk tubuh Mama.

Bisa dibilang, cara tersebut menjadi jalan keluar agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.

3. Risiko melakukan X-Ray saat hamil

3. Risiko melakukan X-Ray saat hamil
Pexels/Anna Shvets

Jumlah radiasi x-ray yang diserap oleh tubuh diukur dalam satuan rad.

Perlu diketahui bahwa apabila janin terpapar lebih dari 10 rad, maka dapat meningkatkan risiko bayi terkena cacat lahir, masalah mata, kesulitan dalam belajar, dan bahkan kanker saat masa kanak-kanak.

Namun sangat jarang untuk satu paparan x-ray mencapai lebih dari lima rad. Tepatnya, Mama harus melakukan rontgen lengan atau kaki lebih dari 5.000 kali untuk mencapai paparan lima rad. Lalu, dibutuhkan lebih dari 50 kali rontgen dada untuk mencapai lima rad.

4. Tips untuk mencegah risiko X-Ray selama kehamilan

4. Tips mencegah risiko X-Ray selama kehamilan
Freepik/wavebreakmedia_micr

Meskipun hanya ada sedikit risiko bagi ibu hamil melakukan pengecekan x-ray, namun tidak ada salahnya untuk mengingat hal-hal berikut untuk membantu meminimalkan paparan radiasi pada bayi dalam kandungan yang sedang berkembang.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain: 

  • Saat menemani seseorang masuk ke ruang rontgen, usahakan jauhi mesin rontgen
  • Jika perlu menggendong anak atau hewan peliharaan yang sedang melakukan rontgen, kenakan celemek timah untuk melindungi organ reproduksi agar tetap aman
  • Beri tahu dokter yang menangani sebelum melakukan rontgen, terutama bila yang dilakukan pengecekan x-ray adalah bagian perut atau dada
  • Jika Mama perlu menerima terapi radiasi demi kesehatan, jangan lupa untuk bicarakan dengan dokter tentang jumlah radiasi yang akan diterima dan sejauh mana janin di dalam kandungan akan terpapar.

Nah jadi itulah beberapa informasi seputar pemeriksaan x-ray atau rontgen untuk ibu hamil. Walaupun risiko x-ray memang terbilang tidak besar, jika memungkinkan dan tersedia maka pilihlah alternatif lain yang lebih aman.

Biasakan selalu bicarakan terlebih dahulu dengan dokter kandungan Mama sebelum membuat keputusan, sehingga dapat meminimalkan risiko saat kehamilan.

Semoga informasinya membantu ya, Ma!

Baca juga:

The Latest