TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Terlambat Naik Tekstur MPASI Bisa Pengaruhi Kemampuan Bicara Anak

Anak bisa speech delay hingga selalu melepeh makanan ketika tekstur MPASI tidak meningkat

Pexels/Vanessa Loring

MPASI (Makanan Pendamping ASI) umumnya diberikan kepada anak ketika sudah menginjak 6 bulan. Biasanya di awal MPASI, Mama akan memberikan makanan yang sangat lembut.

Namun, seiring bertambahnya usia anak, tekstur makanannya pun juga berubah. Jadi hindari memberikan makanan halus terus-menerus ke anak, ya, Ma! Menurut penelitian ini akan memengaruhi proses belajar bicara anak.

Makanan bertekstur kasar atau lembut memiliki peran dalam melatih menggunakan otot-otot mulut si Kecil. Selain punya peranan penting pada tumbuh kembang si kecil, MPASI rupanya juga cukup berperan dalam keterampilan bicara anak.

Berikut Popmama.com rangkum hubungan tekstur MPASI dan keterampilan bicara anak.

1. Hubungan tekstur MPASI dan kemampuan bicara anak

Pexels/Lisa Fotios

Pemberian MPASI tidak boleh sembarangan. Selain perlu memperhatikan kandungan nutrisinya, Mama juga perlu memperhatikan jenis dan konsistensi yang dilakukan secara bertahap. Proses bertahap ini sering disebut sebagai naik tekstur MPASI.

Menurut penelitian, anak yang dapat naik tekstur MPASI dan makan beragam finger food memiliki koordinasi gerakan rahang serta mengunyah yang lebih baik dibandingkan dengan teksturnya lembek. Ini mendukung kemampuan bicara lebih optimal. Kok bisa?

2. Keterampilan oromotor ketika bayi naik tekstur MPASI

Freepik/master1305

Ada pengaruh antara bayi naik tekstur MPASI dengan proses belajar bicaranya. Pasalnya, makan itu bukan hanya urusan kenyang atau tidak, tetapi juga proses belajar, Ma.

Misalnya, lidah yang bergerak ke semua sisi saat mengunyah makanan membuat anak melatih bunyi 'T', 'D', 'K', dan 'G'. Lalu bibir dilatih mempertahankan makanan dalam mulut dengan baik. Ini juga melatih bunyi 'M', 'P', dan 'D'.

Makan juga melatih rahang dan otot belakang mulut. Ini melatih gerakan mengisap, membentuk bunyi 'L' dan 'P'.

3. Tahapan tekstur makanan anak sesuai usianya, jangan lembut terus

Freepik/Freepik

Ketika baru pertama kali diberikan MPASI, tentunya teksturnya harus lembut. Namun, seiring bertumbuh usia jangan membiasakan anak untuk bertahan dengan satu tekstur makanan saja.

Misalnya ketika bayi sudah berusia satu tahun seharusnya sudah tidak lagi diberikan makanan yang bertekstur terlalu lembut seperti bubur saring. Anak di usia ini sudah bisa dilatih makan seperti makanan orang dewasa.

Berikut tahapan tekstur makanan anak sesuai usianya:

  • 6 bulan: bubur kental/puree, dihaluskan, bukan diblender
  • 6-9 bulan: bubur kental, makanan yang dilumatkan (mashed)
  • 9-11 bulan: makanan dicincang, halus lalu kasar
  • 12-23 bulan: makanan keluarga (dihaluskan hanya ketika perlu saja)

4. Tips anak naik tekstur MPASI dengan mudah

Freepik/Prostooleh

Mama kadang bingung bagaimana melihat anak sudah bisa naik tekstur MPASI atau belum. Selain mengikuti tahapan sesuai usia bayi di atas, mama bisa melihat kesiapan si Kecil ketika dia makan.

Oleh karenanya, jangan sampai telat naik MPASI, ya, Ma! Berikut tips anak naik tekstur MPASI dengan mudah:

  • Membersihkan gusi anak dengan mengajaknya sikat gigi rutin pagi dan malam hari

  • Membiarkan ia memasukkan tangan atau benda ke dalam mulut yang sudah. dibersihkan. Serta aman karena tidak mengandung bahan berbahaya dan tidak mudah retak.

  • Sediakan tekstur makanan baru secara bertahap dan melihat kondisi anak. Misalnya saat naik tesktur berikan ia makanan lebih kasar sedikit-sedikit di awal, baru lebih sering.

  • Berikan anak makanan yang enak, suhunya hangat ditambah penyajian menarik.

  • Ketika anak sedang tumbuh gigi boleh dihaluskan selama 1-2 hari.

5. Risiko anak terlambat naik tekstur MPASI

Freepik

Pemberian tekstur MPASI di awal memang harus halus dan lembut karena ia masih belajar. Namun seiring berjalannya waktu, tekstur MPASI pada bayi harus mulai dinaikkan.

Jika tidak, akan ada risiko terlambat menaikkan tekstur MPASI pada tumbuh kembang si Kecil, seperti:

  • Kemampuan mengunyah anak melambat, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengunyah apalagi jika selama ini bayi terbiasa mengemut makanannya.

  • Anak menjadi suka mengemut, melepeh atau susah makan bahkan hingga GTM (gerakan tutup mulut).

  • Menghambat pertumbuhan gigi anak.

  • Speech delay, dilansir dari Romper keterlambatan ini dapat berpengaruh pada keterampilan sensorik dan motorik oral anak.

  • Perkembangan otot lambung menjadi kurang sempurna, membuat anak menjadi sakit perut saat pertama kali dikenalkan makanan dengan tekstur yang lebih kasar atau makanan yang lebih padat.

Itulah tadi hubungan tekstur MPASI dan keterampilan bicara anak. Wah, setelah mengetahui tentang ini jangan sampai kita lama-lama memberikan tekstur makanan lembut untuk anak ya. Ikuti perkembangan usianya!

Baca juga:

The Latest