TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Saat Bayi Sedang Tumbuh Gigi, Waspadai Ruam Air Liur, Ma!

Air liur ternyata bisa jadi iritan yang menyakitkan bagi bayi lho, Ma

Freepik/zilfergolf

Fase tumbuh gigi merupakan sebuah milestone dalam kehidupan si Kecil. Namun, di satu sisi, pertumbuhan gigi ini diiringi dengan beberapa kondisi yang membuat bayi tak nyaman. Demam dan nyeri pada gusi adalah hal yang umum dialami di fase-fase ini.

Fase ini seringkali menjadi fase yang membuat bayi maupun orangtuanya stres. Bayi cenderung rewel karena merasa tak nyaman. Efeknya hampir sama dengan demam akibat reaksi setelah vaksin. 

Saat tumbuh gigi, si Kecil cenderung berliur lebih banyak. Akibat tetesan air liur berlebihan itu, kulit si Kecil bisa ruam. 

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Bagaimana agar bayi tidak mengalami ruam air liur yang membuatnya makin rewel? Berikut Popmama.com merangkum serba-serbi tentang pertumbuhan gigi dan ruamnya, dilansir dari flo.health:
 

Tumbuh Gigi Memicu Produksi Air Liur Berlebih

healthtap.com

Saat giginya tumbuh, produksi air liur si Kecil memang sedang banyak-banyaknya. Air liur yang membasahi kulit ini membuat kulit selalu basah atau lembap sehingga membentuk ruam-ruam di area tertentu.

Pipi dan dagu merupakan area di mana ruam terbentuk. Apalagi pada bayi yang gemuk dan memiliki banyak lipatan di area sekitar leher, ruam ini bisa juga muncul akibat rembesan air liur. Pada bayi yang menggunakan dot, ruam air liur biasanya terbentuk di area ujung bibir. 

Gejala Ruam Air Liur

babycenter.ca

Kulit yang kemerahan dan mengelupas karena kering merupakan gejala umum ruam air liur. Terkadang disertai bintil-bintil kecil. Beberapa penyakit atau virus tampak menyerupai gejala ruam air liur. Ruam yang lain yang lebih berbahaya jika disertai demam yang memerlukan penanganan medis serius, misalnya campak, cacar air dan penyakit kaki dan mulut. 

Menangani dan Merawat Ruam Air Liur pada Bayi

Freepik/V-ivash

Merawat ruam air liur sebetulnya tidaklah sulit, Ma. Pastikan area yang terdampak selalu dalam kondisi kering. Aplikasikan salep atau petroleum jelly tipis-tipis untuk memberikan perlindungan sekaligus membantu pemulihan kulit yang rusak. 

Campuran lidah buaya dan petroleum jelly dapat mengurangi ruam kemerahan dan peradangan. Selain keduanya, Mama bisa mencoba mengaplikasikan minyak kelapa atau cocoa butter. Namun, kedua bahan ini bisa menjadi alergen bagi sebagian bayi. Jadi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter anak sebelum menggunakannya.

Mencegah Ruam Air Liur pada Bayi

Freepik/user6014584

Untuk mencegah ruam air liur pada bayi lakukan hal-hal berikut ini: 

  1. Rutin menyeka kulit bayi agar tidak dibasahi air liur maupun keringat. Gunakan kain lap, kapas atau tissue kering yang lembut dan hindari gerakan menggosok. 
  2. Kenakan bib sebagai pelindung agar air liur tidak langsung menetes mengenai kulit si Kecil. Pilih bib yang terbuat dari kain ketimbang plastik untuk menghindari risiko alergi dan gesekan kasar yang membuat iritasi. 
  3. Secara teratur, gantilah pakaian si Kecil, termasuk bib, jika dirasa sudah basah karena keringat ataupun air liur. Cucilah pakaian bayi menggunakan detergent non-allergenic untuk menghindari reaksi alergi.

Jika ruam pada bayi tak kunjung membaik, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sesuai penyebabnya. 

Baca Juga:

The Latest