TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Manajer Restoran Bantu Anak 11 Tahun Dari Kekerasan Orangtua

Menuliskan "Apakah kamu membutuhkan bantuan?" di kertas

Freepik/Photoroyalty

Seorang anak patut mendapatkan rasa sayang dan perlindungan dari orangtuanya. Tetapi sayangnya beberapa anak mengalami kekerasan dari orangtua. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, namun juga di negara lain.

Pada tanggal 1 Januari 2021 lalu, seorang perempuan asal Florida, Amerika Serikat, bernama Flavine Carvalho membantu menyelamatkan anak laki-laki berusia 11 tahun dari orangtuanya.

Flavine Carvalho yang merupakan manajer restoran di wilayah Orlando, awalnya melihat anak laki-laki yang datang bersama orangtuanya, dan ia melihat memar di bagian lengah dan wajah anak tersebut.

Untuk mengetahui informasinya lebih lanjut, berikut Popmama.com telah merangkumnya di bawah ini.

1. Flavine Carvalho melihat tanda-tanda kekerasan saat mengambil pesanan

Youtube.com/WKMG News 6 ClickOrlando

Flavine Carvalho, perempuan yang bekerja sebagai manajer restoran di Florida ini, bekerja menjadi pelayan pada Hari Tahun Baru 2021 lalu. Saat ia bekerja, Flavine melihat seorang anak laki-laki berusia 11 tahun yang masuk ke restoran bersama orangtuanya dan duduk di sebuah meja.

Dilansir dari USAToday.com, menurut keterangan dari Departemen Kepolisian Orlando, Flavine segera mendatangi keluarga dan anak laki-laki tersebut untuk mengambil pesanan mereka, dan saat itulah ia pertama kali melihat memar di lengan dan wajah anak laki-laki itu.

Ia pun kemudian mengamati bahwa sang Papa tidak memperbolehkan anak lelakinya untuk memesan makanan apapun. Di sini Flavine mulai menaruh curiga dan menghubungkan fakta-fakta yang ditemuinya.

2. Menuliskan "do you need help? Ok" di sebuah kertas dan menunjukkannya pada anak tersebut

Usatoday.com

Flavine menyadari bahwa ia tidak bisa hanya berdiri tanpa mencoba membantu. Lalu ia pun mencoba menulis pesan kepada anak laki-laki itu yang bertuliskan, “do you need help? Ok” (Apakah kamu butuh bantuan? oke).

Ia pun menunjukkan kertasnya kepada anak lelaki tersebut sambil berdiri di belakang orangtuanya sehingga mereka tidak akan dapat melihat. Kepolisan Orlando mengatakan, Flavine membutuhkan tiga kali upaya, tetapi akhirnya anak itu memberi isyarat "ya"

“Dia memiliki goresan besar di antara alisnya. Beberapa menit kemudian, saya melihat memar di sisi matanya. Jadi saya merasa ada yang salah. Saya mulai mengamati mereka dan saya dapat melihat bahwa ia sangat pendiam dan sedih" ujar Flavine Carvalho selama video konferensi pers yang dirilis oleh Departemen Kepolisian Orlando.

3. Sang Anak dipukuli dengan sapu kayu dan penggaruk punggung oleh Papa tirinya

Freepik/Goodphoto

Tak lama setelah Flavine menelpon 911, petugas tiba sebelum pukul 23.30 dan berbicara dengan anak lelaki tersebut, pada awalnya ia mengatakan luka-lukanya adalah akibat kecelakaan.

Namun pada akhirnya ia memberi tahu seorang sersan polisi bahwa Papa tirinya, bernama Timothy Wilson, memukulinya "dengan sapu kayu", "penggaruk punggung", dan "tinju tangan", menurut pernyataan tertulis untuk penangkapan Timothy Wilson, yang dilansir dari USAToday.com.

Dalam surat pernyataan penangkapan, petugas yang mengatakan anak lelaki tersebut mengalami memar di lengan kanannya mulai dari bahu hingga pergelangan tangannya.

Kemudian, sang anak dibawa ke rumah sakit setempat, dan polisi berbicara dengan Timothy. Setelah itu, Papa tirinya ditangkap atas tuduhan pelecehan dan kekerasan anak.

4. Tidak boleh makan dan digantung terbalik di pintu sambil dipukul dengan sapu kayu

Freepik/User6431345

Pada 6 Januari, Polisi kembali menangkap Timothy Wilson untuk kedua kalinya atas berbagai tuduhan pelecehan anak dan penelantaran anak setelah polisi melakukan lebih banyak wawancara dengan anak tersebut.

Menurut polisi, anak laki-laki itu tidak boleh makan "secara teratur" sebagai hukuman. Mereka mengatakan anak tersebut digantung terbalik dari pintu serta diborgol dan diikat ke boneka besar yang bergerak.

"Tali ratchet diikatkan di pergelangan kaki dan lehernya, dan dia digantung terbalik di pintu. Dia bilang dia dipukul dengan sebuah sapu kayu, dan diborgol dan diikat pada boneka bergerak yang besar," ujar kepolisian Orlando dalam sebuah wawancara ketika menggambarkan rasa sakit yang di alami anak laki-laki tersebut di rumah.

Polisi pun menambahkan dalam sebuah pernyataan, Mama dari anak laki-laki tersebut, Kristen Swann, mengaku mengetahui tentang kekerasan yang dilakukan dan gagal mencari perawatan medis untuk sang anak. Sehingga ia ditangkap atas tuduhan penelantaran anak.

5. Anak laki-laki tersebut memiliki adik perempuan berusia 4 tahun yang tidak mengalami kekerasan

Freepik/Irinavasilevskaya

Dikutip dari surat kabar Orlando Sentinel yang dilansir dari USAToday.com, anak laki-laki tersebut memiliki seorang adik perempuan berusia 4 tahun, yang tampaknya tidak mengalami kekerasan. Surat kabar tersebut juga menambahkan bahwa kedua anak tersebut telah dikeluarkan oleh Departemen Anak dan Keluarga Florida.

"Anak itu hidup untuk dibunuh. Seberapa parah lukanya hingga betapa mengerikannya ingatan tentang pelecehan yang dialami anak itu" ujar Orlando Rolón, Kepala Polisi Departemen Kepolisian Orlando dilansir dari Orlando Sentinel.

Berkat Flavine Carvalho dan keberanian serta kemauannya untuk membantu menyelamatkan seorang anak dari situasi yang mengerikan.

Dari kisah Flavine Carvalho ini, mengajarkan bahwa jika melihat adanya kekerasan orangtua pada anak, tentunya ada cara untuk membantu anak yang menjadi korban kekerasan tersebut. Karena menjadi seorang seharusnya diberikan rasa kasih sayang bukan rasa yang menyakitkan.

Baca juga:

The Latest