TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Anak 11 Tahun Meninggal Akibat Diabetes, Ternyata Ini yang Dikonsumsi!

Kisah viral ini dapat menjadi pelajaran bagi para orangtua di luar sana

diabetesdaily.com

Diabetes adalah salah satu penyakit yang paling banyak dialami oleh orang Indonesia.

Biasanya penyakit ini dikenal sebagai penyakit orangtua, namun sebenarnya anak kecil pun bisa mengalami penyakit yang satu ini.

Pada umumnya, anak-anak dapat menderita diabetes tipe 1. Jika tak segera diatasi, diabetes bisa menyebabkan kematian pada anak.

Hal tersebut pun terjadi pada Ananda Ghaitsa. Bocah yang masih berusia 11 tahun ini diketahui telah meninggal dunia karena penyakit diabetes yang diidapnya.

Berita menyedihkan ini pertama kali tersebar pada akhir tahun lalu dan akhirnya viral melalui broadcast WhatsApp.

Kira-kira beginilah isi broadcast WhatsApp yang sempat viral belakangan ini:

"Telah berpulang ke rahmatulloh, Ananda Ghaitsa. Ananda baru kelas 5 SD saat pagi tadi malaikat menjemputnya. Kenapa saya share di sini? Ibu bapak, memang tidak mengenal Ananda. Tapi yang harus saya share ini penyebab Ananda wafat. Setelah diperiksa ternyata Ananda terkena DIABETES. Ananda sangat cerdas, sikapnya baik, juga ceria. Namun sejak sakit, BB-nya turun drastis. Dan tidak seceria dulu. Dari diabetes, kemudian ginjal Ananda Ghaitsa juga terganggu, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya hari ini. Tahukah bapak ibu, mengapa Ananda mengalami DIABETES di usia yg begitu sangat muda? Ternyata ibunya bilang, Ananda sering minum minuman kemasan yang tidak sehat dan mengandung aspartame. Kemudian saya juga membaca di koran, bahwa benar anak usia 11 tahun bisa terkena DIABETES akibat konsumsi minuman yang mengandung gula tinggi dan berkarbonasi. Setelah itu, saya tergerak untuk selalu mengkampanyekan agar anak-anak berhenti minum minuman begitu dan bahaya-bahayanya. Sayangnya, masih banyak para orangtua yang justru menyediakan minuman tersebut di kulkas rumah. Untuk itu, mohon diperhatikan minuman apa yang diminum putra-putrinya. Jangan sampai ada Ghaitsa-Ghaitsa lain yang mengalami. Mohon diingatkan ke anak-anak ya,"

Mengetahui hal tersebut, Popmama.com pun telah mencari tahu lebih dalam lagi seputar penyebab lain dari diabetes, gejala, hingga cara mengatasi diabetes pada anak.

Simak rangkuman selengkapnya di bawah ini!

1. Penyebab diabetes tipe 1 pada anak

Freepik/Sosiukin

Diabetes tipe 1 pada anak bisa terjadi karena adanya gangguan pada fungsi pankreas, sehingga pankreas tidak mampu menghasilkan insulin dalam jumlah cukup.

Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh kelenjar pankreas untuk membantu tubuh menyerap gula atau glukosa, sehingga kadar gula darah terkontrol.

Diabetes tipe 1 pada anak dikenal dengan nama diabetes juvenil atau insulin dependent diabetes mellitus (IDDM).

Penderita diabetes tipe 1 diduga disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang salah dalam melawan ancaman atau yang membahayakan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh pada anak penderita diabetes tipe 1 menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas.

Sehingga, kemampuan pankreas anak dalam menghasilkan insulin berkurang. Akibatnya, gula darah banyak menumpuk dalam aliran darah anak dan menyebabkan kadar gula darah anak naik.

Para ahli juga menduga genetika (keturunan) berperan penting dalam hal ini. Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah dan siapapun dapat mengalaminya.

Penyakit ini umumnya terjadi pada anak usia 7-12 tahun, walaupun bisa terjadi pada usia berapapun, dari bayi sampai orang dewasa.

Anak dengan diabetes tipe 1 sangat bergantung pada insulin dari luar yang dimasukkan ke dalam tubuh setiap hari untuk mengontrol kadar gula darahnya.

2. Gejala diabetes tipe 1 pada anak

Freepik/Ksandrphoto

Anak mama mungkin tumbuh seperti anak lainnya, tidak ada masalah dalam fungsi tubuhnya, sampai dia bertambah besar dan kemudian dapat menunjukkan gejala-gejala terkait diabetes tipe 1.

Ya, sudah dijelaskan di atas bahwa diabetes tipe 1 dapat muncul di usia berapa pun. Oleh karena itu, Mama perlu mengetahui berbagai gejala diabetes tipe 1, sehingga anak bisa mendapatkan penanganan lebih dini.

Biasanya, gejala diabetes tipe 1 muncul dengan sangat cepat, hanya dalam hitungan minggu.

Untuk itu, berikut merupakan gejala-gejala diabetes tipe 1 pada anak:

  • Rasa haus meningkat dan lebih sering buang air kecil

Karena kadar gula darah dalam tubuh anak meningkat, tubuh akan meresponnya dengan cara menghilangkan glukosa ekstra melalui ginjal.

Hal ini membuat anak lebih sering buang air kecil dalam jumlah banyak. Karena banyak cairan yang dikeluarkan dari tubuh, kemudian anak akan merasa sering haus.

Minum dalam jumlah banyak dapat membantu anak dengan diabetes untuk menjaga kadar air dalam tubuhnya.

  • Anak sering merasa kelaparan

Karena tubuh anak tidak menghasilkan insulin yang cukup, akibatnya glukosa atau gula dari makanan yang masuk ke tubuh anak tidak mampu diserap tubuh secara keseluruhan.

Hal ini membuat sel-sel dalam tubuh anak, seperti sel di otot dan organ anak, akan kekurangan energi untuk melakukan aktivitasnya.

Akibatnya, anak lebih sering merasa kelaparan.

  • Kehilangan berat badan

Walaupun anak mungkin akan makan lebih banyak karena mereka lebih sering merasa lapar, namun berat badan anak akan menurun (bisa terjadi dalam waktu singkat).

Tubuh yang tidak dapat menyerap gula darah yang ada dalam tubuh membuat jaringan otot dan cadangan lemak menyusut, sehingga terjadi penurunan berat badan pada anak.

Penurunan berat badan biasanya menjadi tanda pertama anak mempunyai diabetes tipe 1.

  • Kelelahan

Tubuh yang tidak dapat menyerap gula dari makanan membuat tubuh kekurangan energi.

Karena sel-sel dalam tubuh anak tidak mendapatkan energi yang cukup, maka anak bisa mengalami kelelahan dan anak terlihat lesu.

  • Anak menjadi cepat marah

Tidak hanya masalah pada fisiknya, anak juga menunjukkan gejala pada mentalnya. Anak dengan diabetes tipe 1 yang tidak diketahui, dapat tiba-tiba marah atau murung.

  • Infeksi jamur

Anak perempuan yang belum pubertas dan menderita diabetes tipe 1 mungkin memiliki infeksi jamur pada vaginanya.

Bayi dengan diabetes tipe 1 juga dapat mengalami ruam popok karena jamur.

Jika gejala-gejala diabetes tipe 1 pada anak tidak segera dikenali, anak bisa mengalami sakit perut, mual, muntah, bau mulut, kesulitan bernapas, dan bahkan kehilangan kesadaran.

Hal ini terjadi karena zat keton terbentuk dalam tubuh. Kondisi ini biasa disebut dengan ketoasidosis.

3. Cara mengatasi diabetes tipe 1 pada anak

caterina

Diabetes pada orang dewasa saja memerlukan perawatan rutin, terlebih lagi jika terjadi pada anak.

Namun, hal ini mungkin akan terasa lebih ringan jika sudah mengetahui bagaimana cara merawatnya dan sudah terbiasa melakukannya.

Rutin mengontrol kadar gula darah dan minum obat, serta gaya hidup yang lebih sehat dapat membuat penyakit diabetes tipe 1 pada anak selalu terjaga.

Berikut ini merupakan hal-hal yang harus dilakukan saat merawat anak dengan diabetes:

  • Periksa kadar gula darah anak beberapa kali dalam sehari. Mama dapat melakukannya sebelum atau setelah anak melakukan aktivitas, seperti makan atau olahraga, untuk mengetahui bagaimana pengaruh aktivitas atau makanan tertentu pada kadar gula darah anak.
  • Memberikan suntikan insulin pada anak dengan rutin. Lakukan dengan hati-hati dan beri pengertian pada anak bahwa ia harus mendapatkannya. Anak terkadang mungkin merasa takut dan marah saat akan diberikan suntikan.
  • Biasakan anak makan dengan gizi seimbang, terutama perhatikan berapa banyak dan apa saja jenis makanan sumber karbohidrat yang harus dikonsumsi anak. Perhatikan juga waktu makan anak. Anak harus makan secara rutin agar kadar gula darahnya selalu terjaga.
  • Biasakan anak melakukan olahraga secara teratur. Olahraga dapat membantu menjaga kadar gula darah.
  • Periksakan kondisi kesehatan anak ke dokter dengan rutin. Bangun kerja sama yang baik dengan dokter, sehingga kadar gula darah anak selalu terkontrol dan anak terhindar dari komplikasi diabetes, seperti penyakit jantung, stroke, masalah penglihatan, masalah ginjal, dan sebagainya.
  • Sebaiknya, Mama juga mengetahui tanda-tanda kadar gula darah anak rendah atau tinggi. Hal ini dapat membantu Mama untuk mengantisipasi hal-hal buruk yang mungkin bisa terjadi.

Nah, itulah ketiga informasi penting terkait diabetes pada anak.

Semoga dapat menjadi pelajaran bagi para orangtua lain di luar sana.

Baca juga:

The Latest