TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Kena Sleeping Beauty Syndrome, Anak 11 Tahun Ini Tidur 20 Jam Sehari

Ia bahkan pernah tidur 6 minggu tanpa henti!

Dailymail.co.uk/APEX

Kurang tidur memang bisa menimbulkan berbagai masalah bagi tubuh, baik pada tubuh Mama maupun anak. Namun bagaimana jika anak tidur melebihi waktu tidur yang disarankan? Duh, semua yang berlebihan tentunya tidak baik ya, Ma.

Itulah yang terjadi pada Mason Howe, anak 11 tahun asal Cornwall, Inggris, yang mengalami Kleine-Levin Syndrome atau KLS. Sindrom langka ini juga dikenal dengan sebutan Sleeping Beauty Syndrome, karena penderitanya akan tidur panjang seperti tokoh Disney Putri Tidur.

Pada kasus Mason, ia bisa tidur selama 20 jam sehari. Bahkan dalam ‘episode’ khusus, Mason pernah tidur 6 minggu tanpa henti!

Lebih parahnya lagi, tim dokter mengatakan tidak ada obat yang secara spesifik dapat menyembuhkan sindrom langka yang Mason alami ini.

Mau tahu kisah hidup Mason dan keluarga dalam melawan sindrom ini? Simak info lengkapnya di bawah ini, Ma.

1. Terjadi sejak umur 6 tahun

Dailymail.co.uk/APEX

Sungguh tak diduga, karena Sleeping Beauty Syndrome ini muncul tiba-tiba ketika Mason berusia 6 tahun. Awalnya orangtua Mason tentu tidak tahu kalau putranya mengalami penyakit langka, dan mereka hanya mengira Mason sedang malas-malasan saja.

Namun semakin sering Mason tidur seharian, maka orangtuanya pun semakin khawatir karena yakin ada masalah pada putranya. Ya, Mason bisa tidur 20 jam sehari, atau bahkan lebih!

Menurut orangtuanya, dalam satu episode Mason tidur 20 jam sehari, namun waktu ia bangun ia hanya seperti mengigau saja, ia sepertinya masih di alam mimpi.

Butuh waktu 2 tahun hingga akhirnya Mason didiagnosis mengalami Sleeping Beauty Syndrome. Gangguan kesehatan ini memang sulit didiagnosis, karena umumnya orangtua hanya merasa anaknya sedang malas atau bosan saja hingga akhirnya memilih untuk tidur terus. Padahal, anaknya sedang diserang sindrom aneh dan langka ini.

2. Pernah tidur selama 6 minggu

Dailymail.co.uk/APEX

Beberapa minggu menjelang Natal, Mason pernah tidur selama 6 minggu tanpa henti, dan baru bangun beberapa hari sebelum Natal.

“Dia baru saja melewati episode tidur hingga 6 minggu dan baru bangun menjelang Natal. Syukurlah Natal baik-baik saja karena semua kegembiraan itu menstimulasi Mason. Namun menurut saya ini adalah episode terburuk yang ia alami,” ujar Marie pada Daily Mail.

Sebelum episode terburuk itu, Mason pernah tidur hampir 3 minggu tanpa henti.

3. Penyebabnya belum diketahui

Dailymail.co.uk/APEX

Sejak didiagnosis mengalami sindrom ini, Mason mengalami tidur panjang sekitar 10 episode per tahun. “Dia seperti sedang hibernasi,” kata Marie.

Namun hingga kini, penyebab kondisi ini masih belum diketahui. Untuk mengetahui kemungkinan faktor genetik, maka ayah Mason, Craig How, 39 tahun, sedang diteliti lebih lanjut.

Sejauh ini dokter hanya memberikan pengobatan lithium untuk Mason, ini adalah tipe obat yang sering digunakan untuk mengatasi kelainan bipolar dan depresi. Tujuan pemberian lithium ini sudah pasti untuk setidaknya mengurangi gejala-gejala Sleeping Beauty Syndrome yang ia alami bertahun-tahun.

“Sindrom ini benar-benar telah merenggut masa kecil Mason,” ketus Marie. Wajar jika Marie mengeluhkan hal tersebut, karena Mason telah mengalami sindrom tidur panjang ini sejak ia berusia 6 tahun.

4. Dipicu oleh mesin asap

Dailymail.co.uk/APEX

Sejak lahir sampai usia 6 tahun, Mason adalah anak yang sehat, pintar, dan ceria. Namun suatu ketika ia tiba-tiba mengalami episode pertamanya karena dipicu mesin asap.

“Saat itu kami sedang di Butlins, dan asap dari mesin asap itu yang memicu Mason terkena sindrom ini. Biasanya ini dipicu oleh gejala batuk atau flu,” jelas Marie. Faktor suhu udara dingin itulah yang membuat episode tidur panjang Mason lebih sering terjadi di musim dingin.

5. Murid yang sangat pintar

Dailymail.co.uk/APEX

Ketika Mason sedang dalam mode tidur serius, maka ia harus terus berada di rumah dan terpaksa bolos sekolah. Namun walau begitu, Mason mengatakan kalau ia sangat menyukai sekolah dan belajar.

“Guru di sekolah Mason sangat fantastik. Jika Mason butuh tidur siang di tengah pelajaran, gurunya mengizinkan Mason tidur dan mereka mengerti alasannya,” ungkap Marie dengan bahagia.

Teman-teman di kelas Mason juga sangat baik. Mereka akan memberi tahu Marie kalau Mason tertidur di kelas, karena biasanya Mason sendiri tidak sadar jika dirinya tiba-tiba tertidur lelap.

“Namun Mason adalah anak yang sangat pintar, ia bisa mengikuti pelajaran dengan baik, dan menyelesaikan tugas sekolah saat ia bisa (tidak tertidur karena sindrom yang ia alami,” kata Marie.

Menurut Marie, Mason ingin menunjukkan ke semua orang kalau dia bukan anak malas, dia hanya mengalami KLS. Mason berkata ia sangat sedih kalau ada yang bilang, “Aku berharap bisa tidur tiga minggu juga seperti Mason.”

Kini Mason sudah kelas 6 SD, begitu banyak pekerjaan sekolah yang harus ia jalani. Semoga saja KLS tidak menjadi penghalang bagi Mason.

Klein-Levin Syndrome (KLS)

Freepik

Menurut KLS Foundation, KLS yang sering disebut Sleeping Beauty Syndrome ini adalah kelainan lain yang membuat penderitanya tidur panjang. Ini biasanya mulai terjadi di usia remaja, namun bisa juga terjadi pada anak yang lebih kecil (seperti Mason) atau dewasa.

Setiap episode tidur panjang bertahan berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan. Penderitanya bahkan tidak ingat apapun yang terjadi pada episode tersebut. Mereka umumnya hanya merasa sedang tidur seperti orang normal lainnya.

Menurut KLS Support UK, sindrom ini biasanya dipicu oleh infeksi, atau terkadang cedera kepala, konsumsi alkohol, dan kurang tidur. Ini juga biasanya terjadi selama 10 tahun atau lebih.

The Latest