TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Tips agar Kakak Jadi Role Model bagi Adiknya

Apakah kakak bisa jadi contoh buat adik secara alamiah?

Pexels/Gustavo Fring

Begitu menyadari kelahiran adik, keinginan menjaga dan melindungi sang adik mulai muncul dalam diri kakak. Plus, ada kecenderungan si adik untuk meniru apapun yang dilakukan kakak.

Dalam hidup anak, orang tua mengemban tanggung jawab sebagai role mode utama. Namun, begitu ia punya saudara, Mama bisa mengajarkan bagaimana si kakak melakukan peran sama bagi adiknya.

Yuk, simak tips berikut, seperti Popmama.comrangkum dari VeryWellFamily.

1. Jadi contoh utama

Pexels/Elly Fairytale

Cara paling efektif untuk mengajari anak lebih tua sebagai role model adalah Mama turut berperan sebagai contoh utama.

Anak belajar pertama kali dan terutama dari orang tua dengan meniru perilaku. Maka, jika kakak bersikap teladan tetapi Mama atau Papa justru berlaku sebaliknya, hal ini bisa membuat bingung adik.

Contoh, Mama ingin kakak bisa rapi mengatur barang-barang pribadinya, seperti membereskan segala sesuatu setelah dipakai. Namun, Mama malah berlaku sebaliknya.

Kerap membiarkan meja kerja di rumah berantakan sampai lupa menaruh barang. Kakak bakal bertanya-tanya, mengapa ia harus rapi sementara Mama justru berantakan?

Sekali lagi, orang tua adalah contoh pertama dan utama anak di rumah. Maka, mengharapkan kakak bisa jadi panutan adik, tetapi orang tua tidak mampu menjadi role model, akan membuat misi ini sulit dilakukan.

Action speaks louder than words. Jadi, benahi lebih dulu diri kita sebagai orang tua sebelum meminta anak menjadi role model.

2. Diskusi dengan kakak apa arti role model

Pexels/Ketut Subiyanto

Coba ajak kakak berdiskusi tentang apa arti role model baginya. Jangan-jangan selama ini ia belum mengerti mengapa ia perlu berperan demikian.

Setiap individu memiliki pemahaman berbeda tentang hal ini. Maka, membangun pesan yang jelas mengenai role model akan membantu kakak lebih terarah.

Sekalipun ia dan adik adalah dua individu berbeda tentu ada hal-hal dalam dirinya yang akan ditiru adik. Apalagi, saat tinggal bersama satu rumah, otomatis ia maupun adik akan melihat banyak hal dari pengalamannya sehari-hari.

Ketika kakak dapat memahami versi ideal hubungan saudara kandung dalam sebuah keluarga, ia belajar seperti apa tugas dan peran seorang kakak.

3. Bangun ikatan yang sehat dan kuat antara kakak dan adik

Pexels/Elly Fairytale

Dukungan orang tua diperlukan agar anak-anak mampu membangun ikatan sehat dan kuat berlandaskan kasih sayang.

Memang tidak semua keluarga punya bahasa kasih sayang sama. Masing-masing punya kebiasaan berbeda dalam mengekspresikan rasa sayang tersebut.

Namun, Mama bisa mengajari anak-anak seperti apa menyayangi satu sama lain lewat perbuatan maupun kata-kata.

Mulai dari menghargai kebutuhan setiap anak, tidak membandingkan satu sama lain, hingga menetapkan aturan dasar yang berlaku sama pada semua anak.

Pun Mama dan Papa harus menyayangi semua anak tanpa membeda-bedakan. Demikian juga harus saling support saat salah satu anggota keluarga memiliki masalah serta menangani masalah bersama.

Menghabiskan waktu berkualitas bersama sebagai satu keluarga akan mendorong perilaku positif dan afektif antara anak. Dari situ kakak dan adik belajar menyayangi satu sama lain secara alamiah.

4. Beri apresiasi pada setiap perilaku baiknya

Pexels/Olia Danilevich

Menghargai usaha kakak sekecil apapun akan menumbuhkan rasa percaya dirinya dalam berbagai hal, termasuk saat menjadi contoh bagi adiknya.

Maka, jangan ragu melontarkan pujian, ekspresi bangga, hingga ucapan terima kasih saat si kakak berlaku demikian.

Tujukan secara spesifik perilaku apa yang membuat Mama bangga pada kakak. Misalnya, “Terima kasih ya Kak sudah menemani adik main waktu Mama ke kamar mandi” atau “Wah, ruang TV sudah bersih. Terima kasih sudah bantu Mama.”

Pada akhirnya, Mama perlu ingat agar tidak lantas membebankan si kakak dengan peran sebagai role model adik. Masing-masing anak punya karakter sendiri yang membuatnya unik.

Tujuan terpenting adalah bagaimana Mama bisa berperan sebagai role model berbagai perilaku dari nilai-nilai yang hendak ditanamkan dalam keluarga, termasuk membangun kedekatan antara anggota keluarga.

Kelak kehangatan keluarga ini akan menjadi modal berharga yang bisa diingat, diresapi, dan dikenang anak-anak saat mereka dewasa nanti.

The Latest