TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

9 Cara Mendorong Anak untuk Rajin Mengerjakan PR

Dorongan dari orangtua bisa berdampak besar pada pendidikan anak lho!

Freepik/Tonefotografia

Masa-masa sekolah anak selalu terkait dengan pekerjaan rumah. Walaupun sebagian menjadi “tugas anak”, Mama juga perlu memberikan banyak perhatian pada pekerjaan rumah anak untuk memastikan bahwa ia mengerjakannya dengan baik.

Membantu anak mengerjakan PR tak hanya akan membantunya memahami topik yang diajarkan dengan lebih baik, tetapi juga memberikan kesempatan untuk terikat dengan anak.

Ini bukan berarti Mama mengerjakan semua PR-nya, namun mampu mendorong anak secara bertahap dan mengarahkannya ke arah yang benar, dan kemudian membiarkannya memikirkannya sendiri.

Kali ini Popmama.com akan memberikan beberapa cara membantu anak dalam mengerjakan PR yang tidak terlalu mencolok sehingga anak tetap mampu memahami topiknya sendiri dengan bimbingan Mama.

1. Merencanakan cara belajar bersama-sama

Pexels/Ketut Subiyanto

Saat tahun ajaran baru dimulai, Mama perlu membuat rencana tentang bagaimana Mama akan membantu studi untuk anak tahun ini. Selain untuk anak kecil, ini juga berlaku dalam kasus pekerjaan rumah untuk anak-anak yang sudah remaja.

Mama perlu meningkatkan tolok ukur yang ditetapkan oleh anak di tahun sebelumnya, jadi penting rencanakan dengan cermat bersama. Mintalah bantuan anak untuk merencanakan cara belajarnya, sehingga ia juga merasa berkomitmen pada tujuannya.

Analisis apa yang salah tahun lalu, dan coba perbaiki.

2. Rutinitas adalah emas

Freepik/Burdun

Mama juga perlu memastikan bahwa ada rutinitas dalam mengerjakan pekerjaan rumah, bahkan sejak hari pertama sekolah.

Penerapan rutin berarti anak terlibat dalam apa yang terjadi di kelas setiap hari, dan belajar apa pun yang diajarkan.

Dalam beberapa hari setelah memulai latihan ini, Mama akan menemukan bahwa rutinitas menjadi bagian dari hidupnya dan dia tidak ragu untuk mengerjakan pekerjaan rumah setiap hari.

3. Perbaiki tugas anak setelah ia menyelesaikannya

Freepik/Greatkim

Jangan pernah tidak sabar saat melihat anak mengerjakan pekerjaan rumahnya. Misalnya, saat ia sedang menulis esai, biarkan anak menyelesaikannya terlebih dahulu sebelum Mama mengutarakan kesalahan di dalamnya.

Mama mungkin melihat banyak kesalahan tata bahasa dan ejaan saat dia menulisnya, tetapi jangan menunjukkannya saat anak menulisnya. Interupsi dalam proses dapat menyebabkan anak tidak belajar dengan baik karena jadi kurang percaya diri.

Namun Mama dapat menjelaskan setiap kesalahan setelah anak selesai mengerjakan tugas sehingga kesalahan tersebut tidak berulang kali berikutnya.

4. Siapkan ruang belajar yang nyaman

Freepik

Anak mama harus memiliki ruang di dalam rumah untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya, ini sama pentingnya dengan mengatur rutinitas. Dengan tempat yang aman, anak dapat merasa nyaman dan semangat dalam mengerjakan pekerjaan rumah.

Ia harus merasa rileks agar konsentrasinya tidak goyah setelah bekerja. Mama juga harus memastikan bahwa anak tidak terganggu saat berada di ruang ini. Mengatur meja menghadap dinding juga dapat membantu anak untuk fokus dengan baik.

5. Berikan waktu istirahat

Freepik/Alexander-safonov

Saat mengatur waktu pekerjaan rumah untuk anak, pastikan untuk memasukkan beberapa waktu istirahat di antaranya. Waktu istirahat tidak mengurangi produktivitas anak, justru memperbaikinya.

Anak diberi waktu beberapa menit untuk memulihkan tingkat energinya dan mampu mengatasi pekerjaan rumahnya lagi. Saat mengatur waktu istirahat selama waktu belajar, pastikan untuk mendengarkan masukan dari anak tentang bagaimana waktu istirahat seharusnya.

Beberapa anak mungkin lebih suka istirahat berkala, sementara yang lain mungkin lebih suka istirahat setelah semua tugas selesai dan sejenisnya.

6. Katakan harapan Mama padanya

Pexels/gustavo-fring

Sejak memulai pekerjaan rumah di taman kanak-kanak, Mama harus memastikan bahwa anak tahu apa yang diharapkan darinya. Pastikan anak memahami apa yang akan terjadi jika dia gagal menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu.

Seperti pekerjaan rumah yang menumpuk, nilai akademik yang menurun, hingga anak mungkin sulit untuk menggapai impiannya. Perjelas sejak awal, sehingga anak dapat bertanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya.

Namun, jangan marah padanya jika ia tak sengaja gagal menyelesaikan pekerjaannya. Lebih baik, disiplinkan anak dengan melakukan aktivitas yang telah ditentukan sebelumnya, seperti mengurangi waktu menonton TV atau mengambil video game-nya untuk sementara waktu.

7. Kenali guru atau wali kelas anak

Freepik/Tirachardz

Mama bukanlah satu-satunya orang yang terlibat dalam perkembangan akademis anak, jadi sangat disarankan agar sesekali bertemu dengan guru atau wali kelas anak. Pahami apa yang diharapkan guru dari anak, sehingga Mama dapat membantunya berkembang ke tingkat itu.

Juga, kenali kebijakan pekerjaan rumah dari masing-masing guru, sehingga Mama dapat menyesuaikan rutinitas pekerjaan rumah anak dengan dengan itu.

8. Pilih waktu yang tepat

Freepik/photoroyalty

Ini adalah bagian penting dari mengatur rutinitas, karena dapat memengaruhi tingkat konsentrasi anak. Mama perlu membuat anak mengerjakan pekerjaan rumahnya pada waktu khusus, untuk memastikan bahwa itu menjadi rutinitas yang harus diikuti setiap hari.

Jangan lupa untuk memilih waktu sesuai dengan preferensinya, Mama perlu mengakomodasikan keinginan anak untuk memilih waktunya juga. Jangan membuatnya ketinggalan acara TV favoritnya untuk mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Selain menjadi kehilangan semangat, hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan anak menjadi kurangnya fokus saat mengerjakan PR-nya.

9. Tawarkan hadiah yang sederhana namun bermakna

Freepik/User18526052

Jika bagi Mama penting untuk mendisiplinkan anak ketika gagal menyelesaikan tugas dalam waktu tertentu, sama pentingnya juga bagi Mama untuk memberi penghargaan kepadanya saat ia menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu.

Dalam jadwal pekerjaan rumah yang telah ditetapkan, cobalah untuk menentukan penghargaan yang sederhana, seperti waktu tambahan untuk bermain gadget elektronik, waktu bermain yang lebih lama dengan teman-temannya, hingga bahkan membeli video game terbaru di akhir semester.

Walaupun setiap anggota keluarga memiliki pekerjaan dan kesibukannya masing-masing, penting bagi orangtua untuk memastikan bahwa pekerjaan rumah dianggap sebagai aktivitas yang menyenangkan oleh anak, bukan tugas yang monoton.

Menerapkan tips-tips di atas dapat memudahkan Mama dalam membantu anak mengerjakan PR tanpa harus selalu campur tangan setiap waktu, namun dorongan yang diberikan tetap memiliki pengaruh besar dalam masa-masa sekolah anak.

Baca juga:

The Latest