Diabetes Ketoasidosis pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Perawatannya
Jangan sepelekan diabetes ketoasidosis karena kondisi ini dapat menyebabkan anak mengalami koma
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah fakta yang mungkin mengejutkan adalah penyakit diabetes bukan hanya diderita oleh orang dewasa. Melainkan anak-anak juga berisiko mengidap penyakit yang dianggap sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia ini.
Diabetes yang diderita anak umumnya terjadi karena faktor keturunan atau bawaan dari lahir, walau tidak menutup kemungkinan disebabkan karena gaya hidup masyarakat modern yang pola makannya tidak sehat.
Salah satu jenis diabetes yang dapat diderita anak adalah diabetes ketoasidosis. Berikut ini Popmama.com merangkum serba-serbi diabetes ketoasidosis (DKA) pada anak, dilansir dari About Kids Health:
1. Apa itu diabetes ketoasidosis (DKA)?
Diabetes ketoasidosis (DKA) adalah kondisi di mana tubuh anak tidak memproduksi cukup insulin dan terlalu banyak kandungan asam dalam darah. Hal ini terjadi ketika tubuh menggunakan lemak untuk energi, bukannya gula. Akibat dari proses ini adalah tubuh membuat zat kimia yang disebut keton.
Keton yang dihasilkan oleh pemecahan lemak ini bersifat asam dan menyebabkan ketoasidosis. Saat kondisinya memburuk dan semakin banyak air yang hilang dalam urin dan melalui muntah, anak dapat mengalami dehidrasi.
2. Tanda-tanda DKA
Tanda-tanda DKA muncul ketika kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia), antara lain:
- Lemas
- Sangat haus
- Sering buang air kecil
- Mulut kering dan dehidrasi
Jika kadar gula tetap tinggi, gajal yang lebih serius dapat terjadi sehingga memerlukan perawatan di UGD. Tanda-tanda tersebut antara lain:
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Nafas berbau
- Kebingungan/linglung
- Napas yang cepat dan dalam
- Rasa kantuk berlebihan
DKA yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan anak mengalami koma diabetes. Asam yang tinggi dalam darah menyebabkan tubuh tidak bekerja dengan baik sehingga anak tidak sadarkan diri.
EDITORS' PICKS
3. Bagaimana DKA didiagnosis?
Anak dengan diabetes yang menunjukkan tanda-tanda DKA harus menjalani tes darah dan tes urin agar mendapatkan diagnosis yang akurat. Tes darah dan tes urin dilakukan untuk melihat seberapa banyak kandungan gula, keton, dan asam dalam darah dan kandungan keton serta gula dalam air seni anak.
4. Penanganan DKA pada anak
DKA bukanlah penyakit remeh, Ma. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan segera, antara lain lewat pemberian insulin dan cairan infus. Anak dengan DKA harus diobservasi dan mendapatkan pemantauan secara intenstif hingga kadar gula darah dan asam darahnya kembali ke kisaran normal dan anak merasa lebih baik.
5. Apa yang harus dilakukan orangtua dengan anak yang menderita DKA?
Orangtua dengan anak penderita DKA perlu mengerti tentang:
- Kisaran sehat gula darah anak
- Kapan dan bagaimana menguji kadar gula darah di rumah
- Kapan dan bagaimana menguji air seni untuk mengetahui kadar keton
- Kapan harus memberi insulin dan bagaimana prosedurnya
- Apa saja makanan sehat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi anak
- Mendorong anak untuk senantiasa berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh
- Apa yang harus dilakukan saat anak jatuh sakit
Apabila kadar gula darah anak tinggi dan terdapat keton di dalam air seninya, atau ketika anak menunjukkan kondisi mengkhawatirkan, segera hubungi dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Penting untuk memantau kadar gula darah anak setiap hari dan mengetahui tanda-tanda DKA.
Semoga informasi ini dapat membantu, Ma.
Baca juga: