TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Perang Gaza yang Tewaskan Lebih Banyak Anak

Perang Gaza menewaskan lebih banyak anak daripada 4 tahun konflik yang ada di seluruh dunia.

euronews.com

Dalam perkembangan situasi serangan Israel terhadap Palestina yang semakin tak kunjung berhenti, data mengejutkan kembali datang dari Palestina. Perang yang selalu menyorot tragedi kemanusiaan ini datang dengan data yang mengejutkan. 

Terungkap fakta yang menggemparkan bahwa gempuran Israel ke Jalur Gaza dalam beberapa waktu terakhir menewaskan lebih banyak anak ketimbang konflik lain di dunia selama 4 Tahun terakhir.  

Pada kesempatan kali ini, Popmama.com telah merangkum fakta terbaru perang Gaza yang tewaskan lebih banyak anak daripada 4 tahun konflik di seluruh dunia. 

1. Dikonfirmasi oleh Kepala UNRWA

teletrader.com

Kepala Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini menyatakan bahwa jumlah anak yang tewas dalam gempuran Israel ke Jalur Gaza lebih banyak dari jumlah anak yang tewas dalam seluruh konflik di dunia selama 4 tahun terakhir. 

Melalui postingan di akun X-nya, Lazzarini menunjukkan 12.300 anak telah meninggal dalam gempuran Israel di jalur Gaza dari Oktober 2023 sampai Februari 2024. Sementara sebanyak 12.193 anak tewas dalam konflik di dunia antara 2019 dan 2022. 

“Mengerikan. Jumlah anak yang tewas hanya dalam tempo 4 bulan di #Gaza jauh lebih besar dibandingkan jumlah total anak yang tewas dalam seluruh konflik di dunia selama 4 tahun," tulis Lazzarini di akun X-nya pada selasa malam atau rabu subuh Waktu Indonesia Barat (13/03/2024).   

Data yang diambil berdasarkan data dari PBB dan Menteri Kesehatan di Gaza tersebut menunjukkan angka yang hampir setara, namun dengan perbedaan rentan waktu yang sangat kontras.

“Perang ini adalah perang melawan anak-anak. Perang melawan masa kecil mereka dan masa depan mereka," tambah Lazzarini.

2. Telah dimulai sejak Oktober 2023

aljazeera.com

Gempuran Israel ke Jalur Gaza diawali oleh serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober yang menewaskan 1.160 orang yang mayoritas merupakan warga sipil. Kelompok militan itu juga menculik 250 orang, yang puluhan di antaranya telah dibebaskan saat gencatan senjata selama sepekan pada November lalu. 

Israel menduga sebanyak 130 orang masih disandera di Jalur Gaza sementara sebanyak 32 orang telah tewas. Gempuran Israel ke Jalur Gaza telah menewaskan 31.184 warga Palestina dimana mayoritas merupakan perempuan dan anak-anak.

 

3. Kondisi pengungsi Gaza menghadapi bulan ramadan

aa.com.tr

Kondisi mencekam dialami warga Palestina di Gaza ketika hari pertama ramadan (11/3/2024). Meskipun memasuki bulan suci, mereka masih terjebak dalam kelaparan, penyakit, dan ancaman serangan Israel. Lebih dari lima bulan setelah konflik antara Hamas dan Israel dimulai, banyak warga Palestina masih tinggal di tenda pengungsian, menghadapi krisis kemanusiaan yang parah karena kekurangan makanan, air, dan layanan kesehatan. 

Kondisi tersebut telah menyebabkan kematian 25 warga Palestina karena malnutrisi dan dehidrasi, kebanyakan di antaranya adalah anak-anak. Meskipun ada panggilan untuk gencatan senjata dari Sekretaris Jenderal PBB dan permintaan untuk menghilangkan hambatan terhadap bantuan, situasi di Gaza tetap sangat sulit, dengan akses bantuan kemanusiaan yang terbatas. 

Baca juga:  

The Latest