TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

3 Gejala Covid-19 yang Paling Sering Muncul pada Anak, Perhatikan Ma!

Sulit bernapas bukan gejala yang sering muncul pada anak

Freepik

Virus corona dapat menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Di Indonesia sendiri, banyak anak dan balita yang positif Covid-19.

Pada pertengahan bulan Oktober 2020 lebih dari 200 anak di bawah usia 18 tahun dilaporkan meninggal akibat Covid-19, lebih dari 10 persen di antaranya adalah balita. 

Padahal, saat bulan Oktober 2020, anak-anak sudah melakukan segala aktivitasnya di rumah dan pastinya jarang berkontak langsung dengan orang lain.

Akan tetapi, banyak peneliti mengatakan bahwa penularan terhadap anak-anak biasanya melalui keluarga, bisa melalui Papa atau Mama yang habis bepergian dari luar.  

Jika sudah tertular, ternyata anak-anak jarang mengalami gejala sesak napas seperti yang dirasakan orang dewasa. 

LBM Ekjiman menyatakan, ada 3 gejala lain yang lebih sering dialami oleh anak-anak positif Covid-19. Apa saja ya, Ma?

Berikut Popmama.com telah merangkum informasi tentang 3 gejala yang paling sering muncul pada anak yang positif Covid-19. Simak yuk, Ma!

1. Pada usia anak-anak, ternyata lebih banyak kasus positif Covid-19 tanpa gejala 

Freepik/Pvproduction

LBM Ejikman melakukan riset terhadap 1.973 pasien Covid-19 yang berusia kurang dari 18 tahun. Data riset tersebut dikumpulkan sejak bulan Maret hingga November 2020. 

Hasil riset tersebut menunjukkan, dari 208 kasus terinfeksi Covid-19, 140 kasus diantaranya tidak menynjukkan gejala. Sehingga dapat disumpulkan bahwa hanya 32,7% pasien positif corona yang membunyai gejala. 

Walaupun sedikit pasien yang menunjukkan gejala serius dan ringan, namun hal tersebut nyatanya lebih membahayakan karena berisiko tinggi membawa transmisi virus kepada orang sekitar. 

Sebab, biasanya seseorang yang tidak memiliki gejala akan merasa sehat dan melakukan aktivitas seperti biasa. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu risiko penularan. 

2. Gejala paling sering ditalami oleh anak-anak yang dinyatakan positif Covid-19

Freepik/Waridsara.p

Salah satu gejala Covid-19 yang sering dirasakan adalah sesak napas. Namun, dari hasil penelitian LBM Ejikman, gejala tersebut nyatanya hanya dirasakan oleh 15 anak-anak positif Covid-19 yang sedang diteliti. 

"Sesak napas atau pneumonia yang dikonfirmasi oleh X-ray lebih banyak ditemukan pada kelompok usia 1-5 tahun (77 persen) dan 6-10 tahun (66,7 persen)," tulis LBM Ejikman pada akun Instagramnya.

Adapun gejala yang paling banyak dialami oleh anak-anak yang positif Covid-19 dengan bergejala antara lain:

  • Batuk: 57,4 persen
  • Kelelahan: 39,7 persen
  • Demam: 36,8 persen

3. LBM Ejikman melakukan riset tersebut di 190 rumah sakit di Indonesia

Freepik/A3pfamily

Studi yang dilakukan LBM Ejikman ini dilakukan berdasarkan data dari 190 rumah sakit swasta dan fasilitas kesehatan masyarakat di Provinsi Banten, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Utara.

"Penelitian kami didasarkan pada data dari hanya 4 provinsi di Indonesia, dan oleh karena itu, temuan kami tidak dapat diekstrapolasi ke seluruh negeri," dikutip dari Journal of Clinical Virology Plus yang ditulis oleh Tim LBM Eijkman (Prof. AminSoebandrio, Dr. Safarina G.Malik, dr. Myint, Tina Kusumaningrum,Frilasita A.Yudhaputri dan Sukma Oktavianthi).

Kini, hal yang terpenting untuk orangtua adalah selalu mengajak anak untuk menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker saat keluar rumah, jaga jarak fisik, dan melakukan desinfeksi pada permukaan barang-barang.

Selain itu, penting juga untuk lebih memperhatikan keadaan kesehatan anak. Jika anak sudah menunjukan beberapa gejala seperti demam, batuk, lemas, hingga sulit bernafas, segera bawa ke dokter untuk langsung meminta pengobatan. 

Baca juga: 

The Latest