TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Cara Membedakan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa, Jangan Salah Ya!

Perlu bisa membedakannya nih, Ma!

Unsplash/CHEN Dairui

Wabah kedatangan ular di area pemukiman hingga masuk ke dalam rumah warga menjadi sebuah ketakutan tersendiri. Gigitan ular berbisa sangat ditakuti karena dapat mematikan. 

Di tahun 2019 lalu, kasus penemuan ular yang menganggu warga setempat terjadi beberapa kali. Ada penemuan ular di atas tiang listrik di daerah Palmerah pada (4/9/2019) dan ular sancar sepanjang 4 meter di Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo. 

Selain itu, ular juga sempat dievakuasi oleh Petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur. Ular sanca kembang dengan panjang 5 meter ini sempat ditangkap di Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur pada Jumat (21/6/2019). Banyaknya kasus penemuan ular ini membuat banyak orang khawatir akan kedatangan hewan reptil di rumah. 

Untuk Mama yang penasaran serta ingin mengetahui perbedaan dari ular berbisa dan tidak berbisa, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. Tak hanya bisa membedakan spesies ular, simak juga pertolongan pertama ketika digigit ular ya!

Cara Membedakan Ular Berbisa dan Tidak Berbisa

Unsplash/Jason Leung

Perlu diketahui kalau ada 2000 spesies ular di dunia, namun hanya sekitar 200 spesies ular saja yang berbisa. Beberapa jenis ular berbisa yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar yaitu ular sendok, ular tanah, ular hijau, ular laut, ular pohon, ular welang hingga ular kobra. 

Ketika berbicara mengenai ular berbisa atau tidak berbisa, tak jarang orang awam sulit sekali memahaminya. Padahal ada beberapa ciri yang dapat dijadikan patokan ketika ingin mengetahui ular yang ditemui berbisa atau tidak. 

Ular berbisa biasanya ditandai dengan beberapa ciri khusus yang bisa diwaspadai, seperti: 

  • Memiliki gigi taring kecil 
  • Sebagian bentuk kepala dari ular berbisa memiliki kepala dengan bentuk segitiga
  • Jika digigit, maka bekas gigitan bisa berupa luka halus yang berbentuk sebuah lengkungan
  • Ular berbisa memiliki warna yang terang dan mencolok jika diperhatikan secara lebih detail
  • Ular berbisa memiliki mata yang lebih lonjong dengan pupil elips
  • Ular berbisa memiliki lubang di dekat lubang hidung yang berguna untuk mencari para mangsa berdarah panas
  • Umumnya ular berbisa memiliki satu baris sisik
  • Pergerakan ular berbisa di dalam air saat berenang biasanya terlihat seluruh badannya

Tak hanya yang berbisa, ular tidak berbisa juga memiliki ciri tersendiri antara lain:

  • Memiliki dua gigi taring besar di bagian rahang atas
  • Jika digigit, maka ada bekas berupa dua lubang gigitan utama yang disebabkan oleh gigi taring
  • Ular yang tidak berbisa pada umumnya memiliki sisik dengan pola sederhana
  • Ular tidak berbisa memiliki mata dan pupil bulat
  • Ular berbisa memiliki dua baris sisik jika diperhatikan secara detail

Dengan adanya ciri-ciri yang sudah terjabarkan ini diharapkan bisa lebih waspada terhadap spesies ular berbisa di lingkungan rumah ya, Ma. 

Bahaya Bisa pada Ular Menyebabkan Gangguan Kesehatan 

Unsplash/David Clode

Banyak orang yang merasa takut jika dihadapkan dengan ular berbisa karena gigitannya.  

Baik ular besar maupun kecil, bila sama-sama berbisa dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Gigitan ular berbisa dapat menyebabkan kerusakan serta gangguan sistemik tepat di bagian gigitan. 

Berbagai gejala dan gangguan kesehatan bisa saja bereaksi hanya dalam waktu 30 menit hingga 24 jam ke depan. Gejala yang umumnya terjadi yakni timbul bercak kebiruan, rasa nyeri hingga bengkak. 

Selain itu, ada beberapa gejala yang bisa muncul akibat gigitan ular seperti: 

  • Menggigil 
  • Berkeringat
  • Nyeri kepala 
  • Kelemahan otot
  • Mual dan muntah 
  • Pandangan merasa kabur

Baca juga: Unik! Hamil 5 Bulan, Aura Kasih Ngidam Ular Piton Besar

3. Cara Tepat Menangani Gigitan Ular Berbisa

pinoyhandyman.com

Gigitan ular berbisa dapat meningkatkan gangguan kesehatan hingga memicu kematian secara tiba-tiba. 

Neurotoksik yang bersifat sebagai racun terhadap saraf menyebabkan penderita merasakan kelemahan pada bagian otot tubuh hingga kejang. Perlu Mama ketahui bahwa apabila gigitan dari ular berbisa ini menyerang saraf pernapasan dapat menyebabkan penderita sulit bernapas hingga kematian. 

Untuk menghindari racun dari gigitan ular berbisa ada beberapa cara dalam menanganinya seperti:

  • Usahakan tidak memanipulasi luka dengan cara menyedot bisa ular dari tempatnya melakukan gigitan. Jangan juga melakukan sayatan kulit yang nantinya bisa keluar bersamaan dengan darah. 
  • Bersihkan luka akibat gigitan ular berbisa, lalu tutup dengan kain kering yang steril. 
  • Tetaplah tenang dan tidak terlalu panik agar racun tidak menyebar. 
  • Segera untuk mencari pertolongan medis agar luka gigitan ular bisa ditangani dengan baik. 
  • Cobalah untuk tetap tenang dan mengingat baik-baik penampakan ular yang telah melakukan gigitan mulai dari jenis, warna hingga ukuran ular. Ingatan mengenai ular ini dapat dijelaskan pada petugas medis.  

Ketika luka sudah ditangani, sebaiknya untuk tidak minum alkohol atau kopi selama proses penyembuhan. Tak jarang dokter pun akan mengurangi gejala nyeri akibat gigitan ular dengan meminum antinyeri seperti paracetamol. 

Semoga beberapa informasi ini bermanfaat ya, Ma!

Baca juga: 


 

The Latest